AFC bantu PSSI melobi FIFA
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum (Ketum) PSSI Djohar Arifin Husin mengatakan, AFC akan meminta FIFA memberikan tambahan waktu untuk proses penyelesaian konflik persepakbolaan Indonesia.
FIFA sebetulnya sudah memberikan batas waktu bagi PSSI untuk menyelesaikan konflik sampai 20 Maret lalu. Ada tiga putusan yang kemungkinan diambil FIFA bagi masa depan persepakbolaan Indonesia di kancah internasional. Pertama, Indonesia langsung diberi sanksi karena adanya dualisme kepengurusan dan dualisme kompetisi.
Kedua, FIFA akan mengutus tim untuk mengambil alih PSSI dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di persepakbolaan Indonesia dengan caranya sendiri. Sementara kemungkinan ketiga, FIFA akan memberikan tenggang waktu lebih lama kepada PSSI untuk mengurusi permasalahan di rumah tangganya sendiri sampai benar-benar terselesaikan.
Poin terakhir itulah yang diharapkan PSSI dari FIFA yang akan memutuskan status PSSI pada sidang Komite Asosiasi FIFA yang berlangsung di Zurich, Swiss, hari ini.
Dengan putusan tersebut, PSSI tentu kembali memiliki waktu untuk memperbaiki permasalahan yang ada.FIFA juga tidak memberikan putusan yang sangat merugikan bagi perkembangan sepak bola Tanah Air.
''Dalam pertemuan saya dengan AFC selama empat hari di Kuala Lumpur, Malaysia, banyak masalah yang dibahas. Mereka juga paham yang terjadi di Indonesia saat ini karena mereka selalu memantau perkembangannya. AFC berjanji akan melobi FIFA untuk memberikan tambahan waktu dalam menyelesaikan konflik di sepak bola Indonesia,”ungkap Djohar.
Permasalahan di persepakbolaan Indonesia akhir-akhir ini sebenarnya semakin panas. Apalagi, setelah terpilihnya La Nyalla Mattalitti sebagai ketum PSSI versi KPSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB),18 Maret lalu.
La Nyalla, yang dipecat dari statusnya sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) oleh Djohar, bertekad melegalkan posisinya kepada AFC dan FIFA. Tidak hanya sampai di situ.
Dengan terpilihnya La Nyalla sebagai ketum PSSI,Kompetisi Indonesian Super League (ISL) seolah berdiri di bawah federasi. Jika PSSI pimpinan La Nyalla menggelar Kompetisi ISL, PSSI di bawah komando Djohar menggulirkan Kompetisi Indonesian Premier League (IPL) yang sudah berjalan setengah kompetisi. Dengan kata lain, dualisme ini sudah menjalar ke berbagai aspek persepakbolaan Indonesia.
Meski begitu, Djohar tetap yakin permasalahan yang ada bisa diselesaikan dengan baik. Mantan staf ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini pun berjanji, jika putusan terbaik yang dikeluarkan FIFA untuk sepak bola Indonesia, dia akan berusaha sekeras mungkin menyelesaikan masalah yang ada.
Dia juga akan berusaha menyatukan kembali sepak bola Indonesia yang sudah terpecah belah. ''Jika FIFA memberikan waktu tambahan bagi PSSI untuk selesaikan masalah yang ada, tentu itu sangat membantu. PSSI tentu berjanji akan berusaha keras memanfaatkan kepercayaan yang sudah diberikan FIFA untuk sepak bola Indonesia,”ujar Djohar.
''Tapi,kami tentu tidak boleh lengah sedikit pun jika nantinya benar diberikan keringanan. Yang jelas, semua ini seharusnya bisa diselesaikan dengan baik asal semua pihak kembali duduk bersama dengan sepak bola Indonesia ke depannya,” sambung pria yang juga memperkuat PSMS Medan tersebut.
Sementara itu, La Nyalla tetap yakin apa yang diputuskan FIFA nantinya jadi putusan paling baik bagi sepak bola Indonesia. Pria yang juga menjabat Ketua Kadin Jawa Timur itu menegaskan, semua pihak tidak perlu gusar menunggu apa yang akan diputuskan federasi sepak bola tertinggi dunia tersebut.
''Saya tetap yakin apa pun yang diputuskan FIFA,itu yang paling baik untuk sepak bola Indonesia. Jadi, tidak perlu gusar atau khawatir,” sebut La Nyalla.
FIFA sebetulnya sudah memberikan batas waktu bagi PSSI untuk menyelesaikan konflik sampai 20 Maret lalu. Ada tiga putusan yang kemungkinan diambil FIFA bagi masa depan persepakbolaan Indonesia di kancah internasional. Pertama, Indonesia langsung diberi sanksi karena adanya dualisme kepengurusan dan dualisme kompetisi.
Kedua, FIFA akan mengutus tim untuk mengambil alih PSSI dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di persepakbolaan Indonesia dengan caranya sendiri. Sementara kemungkinan ketiga, FIFA akan memberikan tenggang waktu lebih lama kepada PSSI untuk mengurusi permasalahan di rumah tangganya sendiri sampai benar-benar terselesaikan.
Poin terakhir itulah yang diharapkan PSSI dari FIFA yang akan memutuskan status PSSI pada sidang Komite Asosiasi FIFA yang berlangsung di Zurich, Swiss, hari ini.
Dengan putusan tersebut, PSSI tentu kembali memiliki waktu untuk memperbaiki permasalahan yang ada.FIFA juga tidak memberikan putusan yang sangat merugikan bagi perkembangan sepak bola Tanah Air.
''Dalam pertemuan saya dengan AFC selama empat hari di Kuala Lumpur, Malaysia, banyak masalah yang dibahas. Mereka juga paham yang terjadi di Indonesia saat ini karena mereka selalu memantau perkembangannya. AFC berjanji akan melobi FIFA untuk memberikan tambahan waktu dalam menyelesaikan konflik di sepak bola Indonesia,”ungkap Djohar.
Permasalahan di persepakbolaan Indonesia akhir-akhir ini sebenarnya semakin panas. Apalagi, setelah terpilihnya La Nyalla Mattalitti sebagai ketum PSSI versi KPSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB),18 Maret lalu.
La Nyalla, yang dipecat dari statusnya sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) oleh Djohar, bertekad melegalkan posisinya kepada AFC dan FIFA. Tidak hanya sampai di situ.
Dengan terpilihnya La Nyalla sebagai ketum PSSI,Kompetisi Indonesian Super League (ISL) seolah berdiri di bawah federasi. Jika PSSI pimpinan La Nyalla menggelar Kompetisi ISL, PSSI di bawah komando Djohar menggulirkan Kompetisi Indonesian Premier League (IPL) yang sudah berjalan setengah kompetisi. Dengan kata lain, dualisme ini sudah menjalar ke berbagai aspek persepakbolaan Indonesia.
Meski begitu, Djohar tetap yakin permasalahan yang ada bisa diselesaikan dengan baik. Mantan staf ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini pun berjanji, jika putusan terbaik yang dikeluarkan FIFA untuk sepak bola Indonesia, dia akan berusaha sekeras mungkin menyelesaikan masalah yang ada.
Dia juga akan berusaha menyatukan kembali sepak bola Indonesia yang sudah terpecah belah. ''Jika FIFA memberikan waktu tambahan bagi PSSI untuk selesaikan masalah yang ada, tentu itu sangat membantu. PSSI tentu berjanji akan berusaha keras memanfaatkan kepercayaan yang sudah diberikan FIFA untuk sepak bola Indonesia,”ujar Djohar.
''Tapi,kami tentu tidak boleh lengah sedikit pun jika nantinya benar diberikan keringanan. Yang jelas, semua ini seharusnya bisa diselesaikan dengan baik asal semua pihak kembali duduk bersama dengan sepak bola Indonesia ke depannya,” sambung pria yang juga memperkuat PSMS Medan tersebut.
Sementara itu, La Nyalla tetap yakin apa yang diputuskan FIFA nantinya jadi putusan paling baik bagi sepak bola Indonesia. Pria yang juga menjabat Ketua Kadin Jawa Timur itu menegaskan, semua pihak tidak perlu gusar menunggu apa yang akan diputuskan federasi sepak bola tertinggi dunia tersebut.
''Saya tetap yakin apa pun yang diputuskan FIFA,itu yang paling baik untuk sepak bola Indonesia. Jadi, tidak perlu gusar atau khawatir,” sebut La Nyalla.
()