Eks pemain tolak PSM bentukan Kadir Halid
A
A
A
Sindonews.com - Mantan pemain PSM Makassar sangat menyayangkan sikap kelompok tertentu yang mendirikan PSM versi Divisi I. Mereka menolak dan menganggap PSM hanya satu. Munculnya PSM tandingan dianggap gadungan alias ilegal.
Ini disuarakan oleh mantan pemain sekaligus mantan pelatih PSM, Syamsuddin Umar, Selasa 27 Maret 2012. Ia bahkan mendukung penuh keputusan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang menolak pembentukan PSM Divisi I versi Kadir Halid.
Pembentukan tim tandingan tersebut dianggap Syamsuddin mencederai sejarah PSM. "PSM Makassar itu hanya satu. PSM asli itu hanya yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL). Sebagai mantan pemain kami sedih sampai ada dua klub," tukas pria yang pernah menukangi timnas sebagai asisten era pelatih Peter Withe.
Dia pun mengatakan, satu klub saja sulit diatur, apalagi sampai dibuat dua. Jika PSM versi Kadir Halid ingin masuk ke kompetisi yang dinaungi KPSI maka harus dibuat klub baru, kepengurusan yang baru dan tidak memakai nama PSM. "Itu pun harus berkompetisi dari jenjang paling bawah yakni Divisi III dulu," sambungnya.
Mantan pemain PSM lainnya, Nadjib Latandang juga berpendapat yang sama. Ia pun bersuara lantang dan menyebut tak ada alasan pembenaran dibentuknya PSM "gadungan" bentukan Kadir Halid. Menurutnya, penolakan KPSI sudah benar dan sesuai aturan dalam sepak bola.
"karut-marut sepak bola Indonesia ini jangan lagi diperparah dengan dualisme klub. PSM yang benar adalah yang ada di IPL," tandasnya.
PSM bentukan Kadir Halid sendiri telah menggelar seleksi pemain dan siap berkompetisi sesuai jadwal KPSI yang rencananya digelar April mendatang. Namun, adanya keputusan KPSI membuat tim yang dilatih duet mantan pemain PSM Ali Baba dan Rahman Usman ini, kini dalam kondisi gamang.
â€
"Kami tidak mengakui PSM Divisi I itu. Sebab, PSSI masih menganggap PSM yang sah adalah yang berada di IPL dan terkena sanksi. Wah, kalau sudah dibentuk sudah offside namanya," pungkas Ketua PSSI versi KPSI itu.
Alasan penolakan PSM Divisi Satu menurut La Nyalla, cukup jelas. Menurut pria asal Sulsel ini, PSM bentukan Kadir Halid tidak pernah berlaga di kompetisi mana pun.
"Tidak pantas klub yang tidak ikut kompetisi kemudian tiba-tiba masuk divisi satu. Yang jelas, kami tidak akan menerima PSM milik KH (Kadir Halid) berlaga di mana pun," tegasnya.
Sementara itu, penegasan La Nyalla ini langsung direspons balik oleh kubu PSM versi KH. Menurut Sekretaris tim ini, Saladin berpendapat, selama belum ada surat resmi, kubunya akan terus melakukan persiapan untuk turut serta di Divisi Satu. Sebelumnya, Saladin pun menegaskan, persiapan timnya sudah matang dan tak mungkin untuk mundur.
Ini disuarakan oleh mantan pemain sekaligus mantan pelatih PSM, Syamsuddin Umar, Selasa 27 Maret 2012. Ia bahkan mendukung penuh keputusan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang menolak pembentukan PSM Divisi I versi Kadir Halid.
Pembentukan tim tandingan tersebut dianggap Syamsuddin mencederai sejarah PSM. "PSM Makassar itu hanya satu. PSM asli itu hanya yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL). Sebagai mantan pemain kami sedih sampai ada dua klub," tukas pria yang pernah menukangi timnas sebagai asisten era pelatih Peter Withe.
Dia pun mengatakan, satu klub saja sulit diatur, apalagi sampai dibuat dua. Jika PSM versi Kadir Halid ingin masuk ke kompetisi yang dinaungi KPSI maka harus dibuat klub baru, kepengurusan yang baru dan tidak memakai nama PSM. "Itu pun harus berkompetisi dari jenjang paling bawah yakni Divisi III dulu," sambungnya.
Mantan pemain PSM lainnya, Nadjib Latandang juga berpendapat yang sama. Ia pun bersuara lantang dan menyebut tak ada alasan pembenaran dibentuknya PSM "gadungan" bentukan Kadir Halid. Menurutnya, penolakan KPSI sudah benar dan sesuai aturan dalam sepak bola.
"karut-marut sepak bola Indonesia ini jangan lagi diperparah dengan dualisme klub. PSM yang benar adalah yang ada di IPL," tandasnya.
PSM bentukan Kadir Halid sendiri telah menggelar seleksi pemain dan siap berkompetisi sesuai jadwal KPSI yang rencananya digelar April mendatang. Namun, adanya keputusan KPSI membuat tim yang dilatih duet mantan pemain PSM Ali Baba dan Rahman Usman ini, kini dalam kondisi gamang.
â€
"Kami tidak mengakui PSM Divisi I itu. Sebab, PSSI masih menganggap PSM yang sah adalah yang berada di IPL dan terkena sanksi. Wah, kalau sudah dibentuk sudah offside namanya," pungkas Ketua PSSI versi KPSI itu.
Alasan penolakan PSM Divisi Satu menurut La Nyalla, cukup jelas. Menurut pria asal Sulsel ini, PSM bentukan Kadir Halid tidak pernah berlaga di kompetisi mana pun.
"Tidak pantas klub yang tidak ikut kompetisi kemudian tiba-tiba masuk divisi satu. Yang jelas, kami tidak akan menerima PSM milik KH (Kadir Halid) berlaga di mana pun," tegasnya.
Sementara itu, penegasan La Nyalla ini langsung direspons balik oleh kubu PSM versi KH. Menurut Sekretaris tim ini, Saladin berpendapat, selama belum ada surat resmi, kubunya akan terus melakukan persiapan untuk turut serta di Divisi Satu. Sebelumnya, Saladin pun menegaskan, persiapan timnya sudah matang dan tak mungkin untuk mundur.
()