Persema kini bisa menepuk dada
A
A
A
Sindonews.com - Kemenangan 1-0 atas Arema FC membuat Persema Malang bertepuk dada. Kini mereka menghadapi putaran kedua Indonesian Premier League (IPL) dengan konfidensi tinggi. Selain kemenangan, bergabungnya Leonard Tupamahu juga dianggap membawa pengaruh positif.
Persema menghadapi Arema FC tanpa tiga pilar sekaligus, Bima Sakti, Ngon Mamoun dan Reza Mustofa. Kendati demikian, pelatih Slave Radovski mengklaim timnya tak kehilangan keseimbangan walau mempercayakan pemain muda di pertandingan besar tersebut. Persema pun menepuk dada jelang putaran dua IPL.
''Kemenangan melawan Arema adalah hasil yang ideal bagi Persema, karena kami berstatus tuan rumah. Ini membuat kepercayaan diri pemain menjadi bagus. Kami semakin bersemangat menatap putaran kedua nanti,” ungkap pelatih Persema Slave Radovski kemarin.
Ia mengaku tak rugi mempersiapkan tim jauh hari, termasuk mengarantina pemain sebelum pertandingan. Menurutnya langkah tersebut sangat tepat karena pemain bisa terfokus pada pertandingan dan akhirnya bisa menciptakan gol. Slave juga mengakui perubahan komposisi di timnya cukup berisiko.
Palatih asal Makedonia ini menurunkan pemain yang bukan pada posisi idealnya, misalnya Kim Kurniawan yang digeser ke tengah. “Saya sempat kesulitan menentukan formasi karena yang absen adalah pemain senior. Tapi untuk semua bisa melakukan tugasnya dengan baik,” puji Slave untuk anak asuhnya.
Soal kehadiran Leonard Tupamahu, dianggap sebagai tambahan kekuatan yang sangat berarti bagi Persema. Slave tak ragu menyebut Leonard sebagai yang selama ini dicari timnya. Pengalaman dan kualitasnya sangat cocok seperti yang dinginkan Slave untuk melapis Naum Sekulovski dan Deniss Kacanovs.
Namun ia belum memberi kepastian apakah Leonard yang mantan pemain Arema FC itu bakal mendapat tempat di tim inti. Pertanyaan itu sangat wajar mengingat di posisi bek tengah sudah ada Naum dan Dniss, belum lagi pemain muda yang mulai mendapapatkan porsi seperti Agung Dwi Jaksono.
“Saya tidak menjamin seseorang akan seterusnya di tim utama. Semua tergantung kondisi. Yang jelas saya senang karena pertahanan mempunyai pemain dengan kualitas yang hampir setara. Dengan begitu siapa saja yang kami mainkan tidak membawa kekhawatiran,” tandas Slave.
Kepercayaan diri juga diungkapkan kapten tim Bima Sakti yang kebetulan absen di laga kontra Arema karena akumulasi kartu kuning. Menurut Bima, timnya sudah mendapatkan hasil selayaknya dan ia mengacungi jempol pada beberapa pemain muda yang telah menunjukkan kualitasnya.
''Semua pasti pesimistis ketika pelatih menurunkan beberapa pemain muda. Nyatanya kami bisa menang. Di babak pertama kami berpotensi kalah karena Arema bagus, tapi di babak kedua rekan-rekan bisa membalikkan keadaan. Sekarang kami tinggal menata kondisi fisik dan konsentrasi untuk putaran dua,” cetus Bima Saksi.
Kemenangan itu membawa Persema tetap menjaga jarak dengan tim-tim papan atas lainnya dengan masuk lima besar di akhir putaran pertama. Bima Sakti yakin Persema masih bisa mencatat hasil yang lebih bagus jika semangat dan determinasi seperti menghadapi Arema bisa terus dipertahankan.
Persema menghadapi Arema FC tanpa tiga pilar sekaligus, Bima Sakti, Ngon Mamoun dan Reza Mustofa. Kendati demikian, pelatih Slave Radovski mengklaim timnya tak kehilangan keseimbangan walau mempercayakan pemain muda di pertandingan besar tersebut. Persema pun menepuk dada jelang putaran dua IPL.
''Kemenangan melawan Arema adalah hasil yang ideal bagi Persema, karena kami berstatus tuan rumah. Ini membuat kepercayaan diri pemain menjadi bagus. Kami semakin bersemangat menatap putaran kedua nanti,” ungkap pelatih Persema Slave Radovski kemarin.
Ia mengaku tak rugi mempersiapkan tim jauh hari, termasuk mengarantina pemain sebelum pertandingan. Menurutnya langkah tersebut sangat tepat karena pemain bisa terfokus pada pertandingan dan akhirnya bisa menciptakan gol. Slave juga mengakui perubahan komposisi di timnya cukup berisiko.
Palatih asal Makedonia ini menurunkan pemain yang bukan pada posisi idealnya, misalnya Kim Kurniawan yang digeser ke tengah. “Saya sempat kesulitan menentukan formasi karena yang absen adalah pemain senior. Tapi untuk semua bisa melakukan tugasnya dengan baik,” puji Slave untuk anak asuhnya.
Soal kehadiran Leonard Tupamahu, dianggap sebagai tambahan kekuatan yang sangat berarti bagi Persema. Slave tak ragu menyebut Leonard sebagai yang selama ini dicari timnya. Pengalaman dan kualitasnya sangat cocok seperti yang dinginkan Slave untuk melapis Naum Sekulovski dan Deniss Kacanovs.
Namun ia belum memberi kepastian apakah Leonard yang mantan pemain Arema FC itu bakal mendapat tempat di tim inti. Pertanyaan itu sangat wajar mengingat di posisi bek tengah sudah ada Naum dan Dniss, belum lagi pemain muda yang mulai mendapapatkan porsi seperti Agung Dwi Jaksono.
“Saya tidak menjamin seseorang akan seterusnya di tim utama. Semua tergantung kondisi. Yang jelas saya senang karena pertahanan mempunyai pemain dengan kualitas yang hampir setara. Dengan begitu siapa saja yang kami mainkan tidak membawa kekhawatiran,” tandas Slave.
Kepercayaan diri juga diungkapkan kapten tim Bima Sakti yang kebetulan absen di laga kontra Arema karena akumulasi kartu kuning. Menurut Bima, timnya sudah mendapatkan hasil selayaknya dan ia mengacungi jempol pada beberapa pemain muda yang telah menunjukkan kualitasnya.
''Semua pasti pesimistis ketika pelatih menurunkan beberapa pemain muda. Nyatanya kami bisa menang. Di babak pertama kami berpotensi kalah karena Arema bagus, tapi di babak kedua rekan-rekan bisa membalikkan keadaan. Sekarang kami tinggal menata kondisi fisik dan konsentrasi untuk putaran dua,” cetus Bima Saksi.
Kemenangan itu membawa Persema tetap menjaga jarak dengan tim-tim papan atas lainnya dengan masuk lima besar di akhir putaran pertama. Bima Sakti yakin Persema masih bisa mencatat hasil yang lebih bagus jika semangat dan determinasi seperti menghadapi Arema bisa terus dipertahankan.
()