Fokus olimpiade, Trianingsih absen di Bali Marathon
A
A
A
Sindonews.com - Pelari nasional asal Jawa Tengah Trianingsih memutuskan tidak akan turun dalam BII Maybank Bali Marathon yang akan digelar pada 22 April mendatang. Atlet asal klub Tiger Locomotive, Salatiga, itu memilih menjalani pelatnas untuk persiapan menuju ajang kualifikasi Olimpiade 2012.
Saat ini Trianingsih sedang berkonsentrasi menjalani latihan di Pengalengan, Kabupaten Bandung.Selain Trianingsih, atlet Jawa Tengah lainnya yang mengikuti pelatnas adalah Agus Prayogo. Selanjutnya, Agus Prayogo dan Trianingsih dijadwalkan mengikuti ajang kualifikasi Olimpiade 2012 di Pyongyang, Korea Utara pada 15 April mendatang.
Pada lomba lari maraton di Bali mendatang, Jawa Tengah akan menerjunkan Unik Setyorini, Novita Adriyanti, dan Erni Ulatningsih, sedangkan di Malang adalah Ari Swandana, Noce Matital, dan Romli Oharela.
”Meskipun lomba maraton di Bali sudah tidak masuk babak kualifikasi PON, kami tetap menerjunkan atletnya pada kedua even tersebut. Sebab, ajang itu sangat efektif sebagai uji coba juga untuk memantau perkembangan atlet, apalagi ada aturan bahwa pada PON mendatang daerah hanya diberi jatah dua atlet untuk satu nomor lomba,” kata Heri Setiyono, Komisi Pembinaan Pengprov PASI Jawa Tengah.
Terkait persiapan menuju PON 2012, Pengprov PASI Jawa Tengah melakukan perampingan tim. Delapan atlet dicoret dari daftar tim Jawa Tengah yang diproyeksikan berangkat ke PON, September mendatang.
Pencoretan ini lebih disebabkan adanya ketentuan kuota yang diberikan PB PASI terhadap Jawa Tengah. Dalam babak kualifikasi, Jawa Tengah berhasil meloloskan 35 atlet. Namun, daerah ini hanya memiliki kuota 29 atlet.
Dari delapan atlet yang dicoret tersebut, menurut dia, enam di antaranya adalah mereka yang lolos babak kualifikasi. Sedangkan, dua lainnya adalah atlet potensial yang prestasinya terus meningkat dalam berbagai kejuaraan seperti Jatim Open beberapa waktu lalu.
”Pengprov terpaksa melakukan perampingan karena dibatasi kuota atlet. Saat ini 29 nama atlet yang dipersiapkan tampil pada PON sudah kami masukkan ke KONI Jateng,” ucap Heri.
Meski demikian, atlet-atlet yang tercoret tersebut masih bisa kembali ke tim PON. Sebab, pengprov menerapkan sistem promosi dan degradasi. Sehingga, jika ada atlet yang saat ini masuk tim namun prestasinya menurun, maka akan segera dicarikan penggantinya dari atlet yang tidak berada di tim.
Saat ini Trianingsih sedang berkonsentrasi menjalani latihan di Pengalengan, Kabupaten Bandung.Selain Trianingsih, atlet Jawa Tengah lainnya yang mengikuti pelatnas adalah Agus Prayogo. Selanjutnya, Agus Prayogo dan Trianingsih dijadwalkan mengikuti ajang kualifikasi Olimpiade 2012 di Pyongyang, Korea Utara pada 15 April mendatang.
Pada lomba lari maraton di Bali mendatang, Jawa Tengah akan menerjunkan Unik Setyorini, Novita Adriyanti, dan Erni Ulatningsih, sedangkan di Malang adalah Ari Swandana, Noce Matital, dan Romli Oharela.
”Meskipun lomba maraton di Bali sudah tidak masuk babak kualifikasi PON, kami tetap menerjunkan atletnya pada kedua even tersebut. Sebab, ajang itu sangat efektif sebagai uji coba juga untuk memantau perkembangan atlet, apalagi ada aturan bahwa pada PON mendatang daerah hanya diberi jatah dua atlet untuk satu nomor lomba,” kata Heri Setiyono, Komisi Pembinaan Pengprov PASI Jawa Tengah.
Terkait persiapan menuju PON 2012, Pengprov PASI Jawa Tengah melakukan perampingan tim. Delapan atlet dicoret dari daftar tim Jawa Tengah yang diproyeksikan berangkat ke PON, September mendatang.
Pencoretan ini lebih disebabkan adanya ketentuan kuota yang diberikan PB PASI terhadap Jawa Tengah. Dalam babak kualifikasi, Jawa Tengah berhasil meloloskan 35 atlet. Namun, daerah ini hanya memiliki kuota 29 atlet.
Dari delapan atlet yang dicoret tersebut, menurut dia, enam di antaranya adalah mereka yang lolos babak kualifikasi. Sedangkan, dua lainnya adalah atlet potensial yang prestasinya terus meningkat dalam berbagai kejuaraan seperti Jatim Open beberapa waktu lalu.
”Pengprov terpaksa melakukan perampingan karena dibatasi kuota atlet. Saat ini 29 nama atlet yang dipersiapkan tampil pada PON sudah kami masukkan ke KONI Jateng,” ucap Heri.
Meski demikian, atlet-atlet yang tercoret tersebut masih bisa kembali ke tim PON. Sebab, pengprov menerapkan sistem promosi dan degradasi. Sehingga, jika ada atlet yang saat ini masuk tim namun prestasinya menurun, maka akan segera dicarikan penggantinya dari atlet yang tidak berada di tim.
()