Arema pincang di Derby Malang episode 2
A
A
A
Sindonews.com - Arema Malang tampaknya tak hanya meratapi kekalahan lawan Persema Malang di derby malang episode pertama, Senin (27/3) lalu. Lebih dari itu, klub dengan lambang kepala singa tersebut harus menghadapi derby episiode dua dengan kekuatan pincang.
Maklum, derby musim ini sedikit unik. Setelah derby awal pekan lalu yang dimenangi Persema 1-0, kedua tim harus kembali bertemu di awal putaran dua pada 16 April mendatang. Banjir kartu kuning di derby lalu memberi konsekuensi buruk ke Arema.
Tujuh kartu kuning yang diacungkan wasit Faulur Rozy membuat tiga pemain Arema harus terkena akumulasi kartu kuning. Pemain yang dipastikan terkena akumulasi dan absen di derby episode dua adalah TA Musafri, Marco Krasic, serta Irfan Raditya.
Pelatih Antonic Dejan pantas waswas karena tiga pemain itu adalah kekuatan utamanya timnya. TA Musafri adalah pencetak gol terbanyak untuk timnya, sementara Krasic menjadi pemain tengah yang menjadi tandem ideal Roman Chmelo.
Untuk Irfan Raditya, mungkin masih gampang ditambal karena Gunawan Dwi Cahyo sudah kembali dari sanksi akumulasi kartu kuning. Banyaknya kartu kuning inilah yang dipandang kubu Arema sebagai skenario untuk mereduksi kekuatan di pertemuan kedua.
''Banyaknya kartu kuning yang kami terima untuk pelanggaran remeh sangat mencurigakan. Semua sudah tahu kalau pemain menerima kartu kuning, beberapa di antaranya akan absen di pertandingan awal putaran kedua yang lagi-lagi menghadapi Persema,” ungkap Media Officer Arema FC Nor Ramadhan.
Diakui media officer yang akrab disapa Nunun ini, absennya tiga pemain jelas memberikan pengaruh ke tim. Namun ia berharap Dejan mempunyai alternatif jitu untuk mengganti peran ketiganya. Apalagi masih ada waktu sekitar dua pekan lebih untuk menata kekuatan.
Sementara, untuk laga derby episode pertama, kubu Arema tetap berharap PSSI membatalkan pertandingan. Itu terkait kasus Leonard Tupamahu yang tiba-tiba nongol di tim Arema. Noor juga menegaskan manajemen Persema sebelumnya tak pernah berbicara dengan Arema.
''Seharusnya manajemen Persema mempunyai itikad untuk berbicara dengan kami karena keluarnya Leonard dari Arema masih kontroversial. Kami belum menyetujui keluarnya Leo, jadi secara hukum dia masih pemain Arema karena kontraknya belum gugur,” beber Noor.
Jika PSSI jeli melihat hal ini, lanjutnya, idealnya pertandingan derby episode pertama lalu dibatalkan karena Laskar Ken Arok memakai pemain tidak sah. Arema berpegangan pada aturan PSSI, bahwa pemakaian pemain ilegal bisa membatalkan hasil pertandingan dan Persema dinyatakan kalah 0-3.
Bagian Legal Arema FC Susanto mengungkapkan, masuknya Leo ke Persema juga bisa diartikan ada pemalsuan data yakni pendaftaran ke PT LPIS. Persema mendaftarkan Leo dalam kondisi pemain masih terikat kontrak dengan tim lain.
''Itu jelas menyalahi aturan karena Leonard Tupamahu masih menjadi pemain Arema. Kami memberikan semua bukti ke PSSI bahwa kontraknya belum gugur di Arema. Ini terus akan kami perjuangkan,” kata pria berkucir ini.
Di kubu lain, manajemen Persema belum bersedia mengomentari protes Arema terkait status Leonard Tupamahu. CEO Persema Didied Poernawan mengaku sementara tidak akan berbicara terkait status pemain yang sudah menjadi milik Persema.
Maklum, derby musim ini sedikit unik. Setelah derby awal pekan lalu yang dimenangi Persema 1-0, kedua tim harus kembali bertemu di awal putaran dua pada 16 April mendatang. Banjir kartu kuning di derby lalu memberi konsekuensi buruk ke Arema.
Tujuh kartu kuning yang diacungkan wasit Faulur Rozy membuat tiga pemain Arema harus terkena akumulasi kartu kuning. Pemain yang dipastikan terkena akumulasi dan absen di derby episode dua adalah TA Musafri, Marco Krasic, serta Irfan Raditya.
Pelatih Antonic Dejan pantas waswas karena tiga pemain itu adalah kekuatan utamanya timnya. TA Musafri adalah pencetak gol terbanyak untuk timnya, sementara Krasic menjadi pemain tengah yang menjadi tandem ideal Roman Chmelo.
Untuk Irfan Raditya, mungkin masih gampang ditambal karena Gunawan Dwi Cahyo sudah kembali dari sanksi akumulasi kartu kuning. Banyaknya kartu kuning inilah yang dipandang kubu Arema sebagai skenario untuk mereduksi kekuatan di pertemuan kedua.
''Banyaknya kartu kuning yang kami terima untuk pelanggaran remeh sangat mencurigakan. Semua sudah tahu kalau pemain menerima kartu kuning, beberapa di antaranya akan absen di pertandingan awal putaran kedua yang lagi-lagi menghadapi Persema,” ungkap Media Officer Arema FC Nor Ramadhan.
Diakui media officer yang akrab disapa Nunun ini, absennya tiga pemain jelas memberikan pengaruh ke tim. Namun ia berharap Dejan mempunyai alternatif jitu untuk mengganti peran ketiganya. Apalagi masih ada waktu sekitar dua pekan lebih untuk menata kekuatan.
Sementara, untuk laga derby episode pertama, kubu Arema tetap berharap PSSI membatalkan pertandingan. Itu terkait kasus Leonard Tupamahu yang tiba-tiba nongol di tim Arema. Noor juga menegaskan manajemen Persema sebelumnya tak pernah berbicara dengan Arema.
''Seharusnya manajemen Persema mempunyai itikad untuk berbicara dengan kami karena keluarnya Leonard dari Arema masih kontroversial. Kami belum menyetujui keluarnya Leo, jadi secara hukum dia masih pemain Arema karena kontraknya belum gugur,” beber Noor.
Jika PSSI jeli melihat hal ini, lanjutnya, idealnya pertandingan derby episode pertama lalu dibatalkan karena Laskar Ken Arok memakai pemain tidak sah. Arema berpegangan pada aturan PSSI, bahwa pemakaian pemain ilegal bisa membatalkan hasil pertandingan dan Persema dinyatakan kalah 0-3.
Bagian Legal Arema FC Susanto mengungkapkan, masuknya Leo ke Persema juga bisa diartikan ada pemalsuan data yakni pendaftaran ke PT LPIS. Persema mendaftarkan Leo dalam kondisi pemain masih terikat kontrak dengan tim lain.
''Itu jelas menyalahi aturan karena Leonard Tupamahu masih menjadi pemain Arema. Kami memberikan semua bukti ke PSSI bahwa kontraknya belum gugur di Arema. Ini terus akan kami perjuangkan,” kata pria berkucir ini.
Di kubu lain, manajemen Persema belum bersedia mengomentari protes Arema terkait status Leonard Tupamahu. CEO Persema Didied Poernawan mengaku sementara tidak akan berbicara terkait status pemain yang sudah menjadi milik Persema.
()