Pembuktian Paulo Ferreira dan Nuri Sahin
A
A
A
Sindonews.com - Paulo Ferreira dan Nuri Sahin belum pernah menjadi starter bagi tim masing-masing pada tahun ini. Paulo Ferreira baru memperkuat Chelsea lima kali sepanjang 2011/2012. Sementara Nuri Sahin hanya membela Real Madrid pada 14 menit terakhir laga melawan Real Sociedad pada akhir pekan.
Namun, kondisi itu bukan berarti keduanya patut dilupakan.Keduanya menjadi bagian penting dalam kesuksesan masing-masing tim memetik kemenangan tandang berharga pada leg pertama perempat final Liga Champions, Selasa (27/3). Ferreira mengawal sisi kanan pertahanan Chelsea pada duel kontra SL Benfica di Estadio da Luz.Pelatih Roberto Di Matteo memang menerapkan rotasi di laga ini.
Dia mendahulukan Salomon Kalou, John Obi Mikel, dan Ferreira sebagai pengganti Frank Lampard, Didier Drogba, atau Michael Essien. Namun, tetap saja penunjukannya paling mengherankan. Maklum, masih ada Jose Bosingwa yang dapat mengisi posisi Branislav Ivanovic absen akibat cedera. Nyatanya, Ferreira lebih dipilih Di Matteo karena pertimbangan sederhana.
Menurut Guardian, dia menurunkan sosok berusia 33 tahun itu karena Bosingwa sibuk bercanda dengan pemain Benfica pada pemanasan. Keputusan tersebut terbukti tepat. Ferreira sukses meredam ancaman yang diberikan Bruno Cesar. Mantan bek FC Porto itu bahkan juga merepotkan lini belakang lawan ketika membantu serangan timnya. Sumbangsih positif ini cukup mengherankan.
Maklum,Ferreira sudah dianggap bukan bagian skuad The Blues, julukan Chelsea.Hadir di Stamford Bridge mengiringi kehadiran Jose Mourinho pada 2004/2005,Ferreira langsung menjadi pilihan utama. Namun, penampilannya berkurang seiring berjalannya waktu.Keberadaan Ivanovic dan Bosingwa membuatnya tidak lagi dibutuhkan. Kisah hampir sama juga mengiringi status Sahin di Madrid.
Dia direkrut gratis dari Borussia Dortmund.Sayang, cedera serius menghambat kariernya di Santiago Bernabeu. Gelandang berkebangsaan Turki ini baru merumput tujuh kali bersama Iker Casillas dkk di seluruh kompetisi. Meladeni APOEL di GSP, Sahin dipercaya Mourinho menggantikan Xabi Alonso yang terkena akumulasi kartu.
Dia dahulukan ketimbang Lassana Diarra yang lebih sering memperkuat El Merengues––julukan Madrid––kala Alonso atau Sami Khedira berhalangan. Keberadaannya sangat berarti. Dengan Sahin piawai mendistribusikan bola ke lini depan Madrid, meski sering disia-siakan rekan-rekannya.
Madrid baru bisa meraih keunggulan ketika Kaka dan Marcelo masuk menggantikan Gonzalo Higuain dan Fabio Coentrao. Meski begitu, kontribusi Sahin––yang ditarik pada 10 menit terakhir––tetap diakui.
''Dia bermain bagus.Saya turut bahagia melihat penampilannya.Dia pemain bagus dan pria berkarakter. Hanya gangguan cedera yang menghalanginya merumput lebih banyak,”ujar Mourinho, dikutip situs resmi UEFA
Namun, kondisi itu bukan berarti keduanya patut dilupakan.Keduanya menjadi bagian penting dalam kesuksesan masing-masing tim memetik kemenangan tandang berharga pada leg pertama perempat final Liga Champions, Selasa (27/3). Ferreira mengawal sisi kanan pertahanan Chelsea pada duel kontra SL Benfica di Estadio da Luz.Pelatih Roberto Di Matteo memang menerapkan rotasi di laga ini.
Dia mendahulukan Salomon Kalou, John Obi Mikel, dan Ferreira sebagai pengganti Frank Lampard, Didier Drogba, atau Michael Essien. Namun, tetap saja penunjukannya paling mengherankan. Maklum, masih ada Jose Bosingwa yang dapat mengisi posisi Branislav Ivanovic absen akibat cedera. Nyatanya, Ferreira lebih dipilih Di Matteo karena pertimbangan sederhana.
Menurut Guardian, dia menurunkan sosok berusia 33 tahun itu karena Bosingwa sibuk bercanda dengan pemain Benfica pada pemanasan. Keputusan tersebut terbukti tepat. Ferreira sukses meredam ancaman yang diberikan Bruno Cesar. Mantan bek FC Porto itu bahkan juga merepotkan lini belakang lawan ketika membantu serangan timnya. Sumbangsih positif ini cukup mengherankan.
Maklum,Ferreira sudah dianggap bukan bagian skuad The Blues, julukan Chelsea.Hadir di Stamford Bridge mengiringi kehadiran Jose Mourinho pada 2004/2005,Ferreira langsung menjadi pilihan utama. Namun, penampilannya berkurang seiring berjalannya waktu.Keberadaan Ivanovic dan Bosingwa membuatnya tidak lagi dibutuhkan. Kisah hampir sama juga mengiringi status Sahin di Madrid.
Dia direkrut gratis dari Borussia Dortmund.Sayang, cedera serius menghambat kariernya di Santiago Bernabeu. Gelandang berkebangsaan Turki ini baru merumput tujuh kali bersama Iker Casillas dkk di seluruh kompetisi. Meladeni APOEL di GSP, Sahin dipercaya Mourinho menggantikan Xabi Alonso yang terkena akumulasi kartu.
Dia dahulukan ketimbang Lassana Diarra yang lebih sering memperkuat El Merengues––julukan Madrid––kala Alonso atau Sami Khedira berhalangan. Keberadaannya sangat berarti. Dengan Sahin piawai mendistribusikan bola ke lini depan Madrid, meski sering disia-siakan rekan-rekannya.
Madrid baru bisa meraih keunggulan ketika Kaka dan Marcelo masuk menggantikan Gonzalo Higuain dan Fabio Coentrao. Meski begitu, kontribusi Sahin––yang ditarik pada 10 menit terakhir––tetap diakui.
''Dia bermain bagus.Saya turut bahagia melihat penampilannya.Dia pemain bagus dan pria berkarakter. Hanya gangguan cedera yang menghalanginya merumput lebih banyak,”ujar Mourinho, dikutip situs resmi UEFA
()