Stok legiun impor terbatas, Persik Kediri frustrasi
A
A
A
Sindonews.com - Rencana klub-klub Divisi Utama mengimpor pemain untuk menambah kekuatan tim di pertengahan musim, ternyata menemui kendala besar. Sejumlah tim frustrasi karena stok pemain asing yang ada sangat terbatas dan kualitasnya kurang memenuhi harapan klub.
Persik Kediri misalnya, sempat kedatangan sejumlah pemain asing namun hingga saat ini belum menemukan pemain yang sesuai kriteria pelatih. Padahal Persik sangat membutuhkan pemain asing baru berposisi penyerang untuk menggantikan peran Elvis Coric yang dilepas karena cedera panjang.
Persik semakin frustrasi karena pemain yang diincar justru lepas, yakni Arnaldo Vilalba yang memilih Persis Solo sebagai klub barunya. Dengan lepasnya Vilalba, Persik kini belum mempunyai referensi baru terkait pemain yang layak dijadikan mesin gol di Stadion Brawijaya.
Klub berjuluk Macan Putih kini hanya bisa mengandalkan dua pemain asing, Anderson Da Silva dan Oliver Makor. Masih ada satu slot lagi untuk pemain asing dan rencananya diisi pemain berposisi striker. Asisten Manajer Persik Arya Wisnu membenarkan sulitnya mencari pemain anyar di tengah kompetisi.
"Persaingan mencari pemain asing luar biasa ketat. Seperti Vilalba, kami sudah menghubungi agennya lebih dulu tapi malah Persis yang mendapatkan. Tidak banyak pilihan karena kompetisi tengah bergulir dan itu butuh kesabaran, sekaligus keberuntungan," beber Arya.
Persik juga berencana mendatangkan beberapa pemain asing lagi untuk diseleksi. Untuk kesempatan terakhir ini tim ungu berharap menemukan pemain dengan kualitas yang dibutuhkan. "Lihat saja nanti bagaimana kualitas pemain yang akan datang. Semoga ada yang cocok," tambahnya.
Hasil dua laga di putaran dua ini sudah membuktikan klub pujaan Persikmania membutuhkan perubahan, yakni tambahan kekuatan. Dua laga terakhir Persik menuai kekalahan, yakni 2-1 dari PSCS Cilacap di ajang Piala Indonesia dan keok 3-2 saat bertandang ke markas PPSM Magelang di pentas Divisi Utama.
Sementara, kendala mendapatkan pemain juga dialami PSBI Blitar yang hingga kini juga masih tangan hampa. Kehilangan striker Purwanto yang hengkang ke Arema FC, PSBI belum juga menemukan penyerang sepadan. Pemain asing yang diincar juga belum menemui kecocokan.
Problem PSBI semakin rumit karena juga terbentur persoalan finansial yang terbatas, sehingga tak bisa bebas membeli pemain asing anyar. Alhasil, Pelatih PSBI M Arifin sementara harus memutar otak dengan mengubah posisi untuk menambal kekosongan di lini depan setelah ditinggal Purwanto.
Sama persis dengan Persik Kediri yang menyulap Oliver Makor sebagai striker, PSBI juga mendorong posisi Koube Salomon lebih ke depan. Bersamaan dengan itu, tim berjuluk Laskar Singo Lodro berupaya mengorbitkan bakat lokal, salah satunya Masrul yang berposisi penyerang murni.
"Repot untuk melakukan perekrutan pemain asing. Di sisi lain kami butuh satu pemain lagi, tapi beberapa pemain terlalu mahal dan berat untuk kondisi finansial seperti sekarang. Saya belum tahu apakah bisa menambah pemain lagi untuk putaran dua," jelas M Arifin.
Persik Kediri misalnya, sempat kedatangan sejumlah pemain asing namun hingga saat ini belum menemukan pemain yang sesuai kriteria pelatih. Padahal Persik sangat membutuhkan pemain asing baru berposisi penyerang untuk menggantikan peran Elvis Coric yang dilepas karena cedera panjang.
Persik semakin frustrasi karena pemain yang diincar justru lepas, yakni Arnaldo Vilalba yang memilih Persis Solo sebagai klub barunya. Dengan lepasnya Vilalba, Persik kini belum mempunyai referensi baru terkait pemain yang layak dijadikan mesin gol di Stadion Brawijaya.
Klub berjuluk Macan Putih kini hanya bisa mengandalkan dua pemain asing, Anderson Da Silva dan Oliver Makor. Masih ada satu slot lagi untuk pemain asing dan rencananya diisi pemain berposisi striker. Asisten Manajer Persik Arya Wisnu membenarkan sulitnya mencari pemain anyar di tengah kompetisi.
"Persaingan mencari pemain asing luar biasa ketat. Seperti Vilalba, kami sudah menghubungi agennya lebih dulu tapi malah Persis yang mendapatkan. Tidak banyak pilihan karena kompetisi tengah bergulir dan itu butuh kesabaran, sekaligus keberuntungan," beber Arya.
Persik juga berencana mendatangkan beberapa pemain asing lagi untuk diseleksi. Untuk kesempatan terakhir ini tim ungu berharap menemukan pemain dengan kualitas yang dibutuhkan. "Lihat saja nanti bagaimana kualitas pemain yang akan datang. Semoga ada yang cocok," tambahnya.
Hasil dua laga di putaran dua ini sudah membuktikan klub pujaan Persikmania membutuhkan perubahan, yakni tambahan kekuatan. Dua laga terakhir Persik menuai kekalahan, yakni 2-1 dari PSCS Cilacap di ajang Piala Indonesia dan keok 3-2 saat bertandang ke markas PPSM Magelang di pentas Divisi Utama.
Sementara, kendala mendapatkan pemain juga dialami PSBI Blitar yang hingga kini juga masih tangan hampa. Kehilangan striker Purwanto yang hengkang ke Arema FC, PSBI belum juga menemukan penyerang sepadan. Pemain asing yang diincar juga belum menemui kecocokan.
Problem PSBI semakin rumit karena juga terbentur persoalan finansial yang terbatas, sehingga tak bisa bebas membeli pemain asing anyar. Alhasil, Pelatih PSBI M Arifin sementara harus memutar otak dengan mengubah posisi untuk menambal kekosongan di lini depan setelah ditinggal Purwanto.
Sama persis dengan Persik Kediri yang menyulap Oliver Makor sebagai striker, PSBI juga mendorong posisi Koube Salomon lebih ke depan. Bersamaan dengan itu, tim berjuluk Laskar Singo Lodro berupaya mengorbitkan bakat lokal, salah satunya Masrul yang berposisi penyerang murni.
"Repot untuk melakukan perekrutan pemain asing. Di sisi lain kami butuh satu pemain lagi, tapi beberapa pemain terlalu mahal dan berat untuk kondisi finansial seperti sekarang. Saya belum tahu apakah bisa menambah pemain lagi untuk putaran dua," jelas M Arifin.
()