Dana kurang Rp 200 M, Riau siap gelar PON XVIII
A
A
A
Sindonews.com - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII makin dekat. Kendati masih kekurangan dana, Riau menyatakan siap menggelar PON XVIII 2012, September mendatang.
Menurut Gubernur Riau Rusli Zaenal, proses pembangunan dan kesiapan venue di Riau sangat signifikan. Bahkan, dia berani mengklaim bahwa proyek PON yang menelan dana senilai Rp 3,8 triliun itu sudah mencapai 90 persen.
''Total seluruhnya Rp 3,8 triliun. Sumber dananya dari APBD,pemerintah pusat,dan sponsor.Adapun persiapannya sudah dilakukan sejak kami ditunjuk jadi tuan rumah pada 2006 lalu. Jadi, kini ada yang sudah selesai, mendekati selesai, dan under construction (asih dalam tahap pembangunan),” kata Rusli di Jakarta.
Riau mendapatkan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp260 miliar untuk venue, Rp 460 miliar untuk infrastruktur, dan Rp100 miliar untuk penyelenggaraan PON.Terkait penyelenggaraan,dana itu diberikan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
''Ada porsinya masing-masing. Soal infrastruktur menjadi bagian Pekerjaan Umum, sementara penyelenggaraan menjadi kewenangan Kemenpora. Dana penyelenggaraan diajukan Riau Rp 300 miliar, tapi hanya bisa terpenuhi Rp100 miliar,” ujar Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Djoko Pekik Irianto.
Sedangkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, kekurangan dana diharapkan bisa dipenuhi sponsor. Sebab, dana dari Kemenpora hanya Rp 100 miliar.
''Ya, memang masih ada kekurangan dana sekitar Rp 200 miliar. Diharapkan itu bisa didapat dari pihak sponsor seperti pengalaman SEA Games 2011,”ujar Agung.
Namun, Agung tidak mau berkomentar mengenai penambahan dana terkait dengan rencana masuknya tiga cabang olahraga (cabor), yakni hoki,drum band,dan dansa pada PON mendatang. Bahkan, Menpora Andi Mallarangeng juga mengatakan belum saatnya menjelaskan dana tambahan yang dibutuhkan terkait tiga cabor itu.
''Masih belum tahu berapa yang daftar untuk mengikuti tiga cabor itu. Kalau kurang dari lima provinsi, maka itu tidak akan dipertandingkan. Keputusan terakhir Rabu (4/4) –hari ini,”kata Andi.
Menurut Gubernur Riau Rusli Zaenal, proses pembangunan dan kesiapan venue di Riau sangat signifikan. Bahkan, dia berani mengklaim bahwa proyek PON yang menelan dana senilai Rp 3,8 triliun itu sudah mencapai 90 persen.
''Total seluruhnya Rp 3,8 triliun. Sumber dananya dari APBD,pemerintah pusat,dan sponsor.Adapun persiapannya sudah dilakukan sejak kami ditunjuk jadi tuan rumah pada 2006 lalu. Jadi, kini ada yang sudah selesai, mendekati selesai, dan under construction (asih dalam tahap pembangunan),” kata Rusli di Jakarta.
Riau mendapatkan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp260 miliar untuk venue, Rp 460 miliar untuk infrastruktur, dan Rp100 miliar untuk penyelenggaraan PON.Terkait penyelenggaraan,dana itu diberikan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
''Ada porsinya masing-masing. Soal infrastruktur menjadi bagian Pekerjaan Umum, sementara penyelenggaraan menjadi kewenangan Kemenpora. Dana penyelenggaraan diajukan Riau Rp 300 miliar, tapi hanya bisa terpenuhi Rp100 miliar,” ujar Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Djoko Pekik Irianto.
Sedangkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, kekurangan dana diharapkan bisa dipenuhi sponsor. Sebab, dana dari Kemenpora hanya Rp 100 miliar.
''Ya, memang masih ada kekurangan dana sekitar Rp 200 miliar. Diharapkan itu bisa didapat dari pihak sponsor seperti pengalaman SEA Games 2011,”ujar Agung.
Namun, Agung tidak mau berkomentar mengenai penambahan dana terkait dengan rencana masuknya tiga cabang olahraga (cabor), yakni hoki,drum band,dan dansa pada PON mendatang. Bahkan, Menpora Andi Mallarangeng juga mengatakan belum saatnya menjelaskan dana tambahan yang dibutuhkan terkait tiga cabor itu.
''Masih belum tahu berapa yang daftar untuk mengikuti tiga cabor itu. Kalau kurang dari lima provinsi, maka itu tidak akan dipertandingkan. Keputusan terakhir Rabu (4/4) –hari ini,”kata Andi.
()