Duet Aji-Widodo bangun tim kuat timnas U-22
A
A
A
Sindonews.com - Koordinator tim nasional (timnas) Indonesia, Bob Hippy, berencana mengumpulkan semua staf kepelatihan timnas U-22, 10 April mendatang. Duet Aji Santoso dan Widodo C. Putro, dipilih sebagai peramu tim jelang Kualifikasi Piala Asia U-22 pada 23 Juni-3 Juli 2012.
Tergabung dalam grup E bersama Australia, Jepang, Singapura, Makau, dan Timor Leste, timnas muda Merah Putih masuk dalam grup neraka. Karena itu, Bob menilai jika tim yang akan diturunkan nantinya harus benar-benar bermaterikan pemain-pemain terbaik dari segala penjuru negeri.
Selain bisa masuk ke putaran final Piala Asia U-22, muara dari pembentukan timnas U-22 ini untuk mendapatkan skuad yang bagus jelang digulirkannya SEA Games 2013 di Myanmar. PSSI seolah ingin membalas, kegagalan timnas U-23 pada ajang sebelumnya di rumah sendiri. Di mana saat itu, tim besutan Rahmad 'RD' Darmawan, hanya mampu meraih medali perak setelah dikandaskan Malaysia lewat adu penalti.
"Tanggal 10 nanti, saya akan kumpulkan semua pelatih yang akan menangani timnas U-22. Di sana, saya akan tinjau bagaimana laporan mereka soal persiapan jelang babak kualifikasi Piala Asia nanti. Untuk pelatih, kami siapkan Aji sebagai pelatih kepala. Dan Widodo sebagai asisten pelatih," ungkap Bob.
Penyaringan pemain-pemain pun sudah dilakukan menurut pria yang juga menjabat sebagai Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut. Pencarian di seluruh pelosok negeri pun terus dilakukan. Pencarian tersebut, termasuk memantau kembali para punggawa timnas U-21 yang keluar sebagai runner-up turnamen Hassanal Bolkiah Thropy di Brunei
Darussalam, beberapa waktu yang lalu.
Melihat ada Australia dan Jepang yang nantinya akan jadi dua lawan terberat timnas muda Merah Putih, Bob tidak terlalu kawatir soal itu. Menurut pandangan pria yang juga mantan punggawa timnas Indonesia era 1960 ini, tim kepelatihan akan mempelajari kekuatan masing-masing negara. Dan Bob pun menyatakan, jika kekuatan timnas U-22 Australia, tidaklah sekuat apa yang kita bayangkan saat ini.
"Kami akan coba paksakan amankan poin saat bertemu Australia dan Jepang nantinya. Karena saya menilai timnas U-22 Australia, sebenarnya biasa-biasa saja. Jadi, tidak ada kata ragu untuk meladeni dua negara dengan sepak bola terkuat di Asia tersebut," terang Bob.
"Untuk komposisi pemain nantinya, kami sudah mulai melakukan penyaringan. Pemain-pemain yang disaring, akan kembali diseleksi ulang dalam satu tim. Kemarin saya baru dari Kendari, dan saat ini ada di Gorontalo. Kami terus berusaha mendapatkan komposisi maksimal dalam tubuh timnas U-22," sambungnya.
Akan dikumpulkannya para pelatih timnas U-22 pada 10 April mendatang, juga diamini Widodo. Mantan pelatih Persela Lamongan tersebut, juga memaparkan jika pada tanggal 23 April, seluruh pemain akan dikumpulkan. Dan setelah itu, sekitar 50 pemain akan memulai proses pelatihan nasional (pelatnas) pada tanggal 29 April.
"Itu jadwal yang disiapkan pada awal-awal pertemuan kami dengan pihak PSSI. Kalau ada perubahan, sampai saat ini saya belum mendapatkan kabar tersebut. Untuk pelatnasnya akan digelar di mana, itu juga belum diputuskan. Tapi ada kemungkinan digelar di Sentul, Bogor atau di Batu, Malang," ujar pelatih yang juga mantan pemain timnas Indonesia era 1990 tersebut.
Tergabung dalam grup E bersama Australia, Jepang, Singapura, Makau, dan Timor Leste, timnas muda Merah Putih masuk dalam grup neraka. Karena itu, Bob menilai jika tim yang akan diturunkan nantinya harus benar-benar bermaterikan pemain-pemain terbaik dari segala penjuru negeri.
Selain bisa masuk ke putaran final Piala Asia U-22, muara dari pembentukan timnas U-22 ini untuk mendapatkan skuad yang bagus jelang digulirkannya SEA Games 2013 di Myanmar. PSSI seolah ingin membalas, kegagalan timnas U-23 pada ajang sebelumnya di rumah sendiri. Di mana saat itu, tim besutan Rahmad 'RD' Darmawan, hanya mampu meraih medali perak setelah dikandaskan Malaysia lewat adu penalti.
"Tanggal 10 nanti, saya akan kumpulkan semua pelatih yang akan menangani timnas U-22. Di sana, saya akan tinjau bagaimana laporan mereka soal persiapan jelang babak kualifikasi Piala Asia nanti. Untuk pelatih, kami siapkan Aji sebagai pelatih kepala. Dan Widodo sebagai asisten pelatih," ungkap Bob.
Penyaringan pemain-pemain pun sudah dilakukan menurut pria yang juga menjabat sebagai Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut. Pencarian di seluruh pelosok negeri pun terus dilakukan. Pencarian tersebut, termasuk memantau kembali para punggawa timnas U-21 yang keluar sebagai runner-up turnamen Hassanal Bolkiah Thropy di Brunei
Darussalam, beberapa waktu yang lalu.
Melihat ada Australia dan Jepang yang nantinya akan jadi dua lawan terberat timnas muda Merah Putih, Bob tidak terlalu kawatir soal itu. Menurut pandangan pria yang juga mantan punggawa timnas Indonesia era 1960 ini, tim kepelatihan akan mempelajari kekuatan masing-masing negara. Dan Bob pun menyatakan, jika kekuatan timnas U-22 Australia, tidaklah sekuat apa yang kita bayangkan saat ini.
"Kami akan coba paksakan amankan poin saat bertemu Australia dan Jepang nantinya. Karena saya menilai timnas U-22 Australia, sebenarnya biasa-biasa saja. Jadi, tidak ada kata ragu untuk meladeni dua negara dengan sepak bola terkuat di Asia tersebut," terang Bob.
"Untuk komposisi pemain nantinya, kami sudah mulai melakukan penyaringan. Pemain-pemain yang disaring, akan kembali diseleksi ulang dalam satu tim. Kemarin saya baru dari Kendari, dan saat ini ada di Gorontalo. Kami terus berusaha mendapatkan komposisi maksimal dalam tubuh timnas U-22," sambungnya.
Akan dikumpulkannya para pelatih timnas U-22 pada 10 April mendatang, juga diamini Widodo. Mantan pelatih Persela Lamongan tersebut, juga memaparkan jika pada tanggal 23 April, seluruh pemain akan dikumpulkan. Dan setelah itu, sekitar 50 pemain akan memulai proses pelatihan nasional (pelatnas) pada tanggal 29 April.
"Itu jadwal yang disiapkan pada awal-awal pertemuan kami dengan pihak PSSI. Kalau ada perubahan, sampai saat ini saya belum mendapatkan kabar tersebut. Untuk pelatnasnya akan digelar di mana, itu juga belum diputuskan. Tapi ada kemungkinan digelar di Sentul, Bogor atau di Batu, Malang," ujar pelatih yang juga mantan pemain timnas Indonesia era 1990 tersebut.
()