Messi lagi, rekor lagi
A
A
A
Sindonews.com - Nou Camp menjadi panggung terciptanya rekor fantastis individual setelah Barcelona menyingkirkan AC Milan dari Liga Champions. Aktornya adalah Lionel Messi, Josep ’Pep’ Guardiola, dan Carles Puyol.
Barcelona memupus asa Milan dengan kemenangan 3-1 pada leg kedua perempat final. Dua eksekusi Messi dari titik putih ditambah penetrasi Andres Iniesta yang hanya diperkecil Antonio Nocerino mengantarkan El Azulgrana–– julukan Barcelona––ke semifinal Liga Champions lima kali beruntun.
Kebahagiaan tuan rumah makin lengkap lantaran lahirnya catatan fantastis yang dibukukan sejumlah personelnya. Messi misalnya. Striker Argentina itu kini tercatat sebagai pencetak gol terbanyak selama satu musim sejak format Liga Champions berlaku. Dia sekarang sudah 14 kali membobol gawang lawan dari sembilan laga yang diikuti.
Messi melewati rekornya musim lalu dan Ruud van Nistelrooy pada edisi 2003/2004, ketika masih membela Manchester United (MU) yang menghasilkan 12 gol. Dia juga menyamai catatan Jose Altafini yang pernah mencetak 14 gol semusim ketika masih berformat Piala Champions waktu berseragam Milan (1962/1963).
Namun yang terpenting, Messi berhasil masuk jajaran 5 besar top skor sepanjang masa Liga Champions. Jebolan La Masia itu kini telah mengumpulkan total 51 gol di kompetisi tertinggi Benua Biru itu. Hebatnya, jumlah itu dikumpulkannya dari 66 pertandingan di luar fase kualifikasi.
Messi resmi menjadi anggota Klub 50, yakni pemain yang mampu menciptakan 50 gol ke atas di Liga Champions. Menariknya lagi, dia langsung melewati torehan Thiery Henry yang menghasilkan 50 gol dari 114 pertandingan. Namun, jika ikut digabung dengan babak kualifikasi, King Henry juga telah menciptakan 51 gol.
Pemain terbaik dunia itu hanya tertinggal dari Raul Gonzalez (71 gol), Van Nistlerooy (60 gol) dan Andriy Shevchenko (59 gol). Namun, bila melihat efisiensi dan sektor lain, Messi lebih unggul.
Terbukti, Messi tercatat sebagai pemain termuda dan paling cepat membukukan rekor tersebut. Sosok kelahiran Rosario melakukannya pada usia ke 24 tahun dan cuma membutuhkan 66 pertandingan. Sementara Raul mengumpulkannya dalam 154 pertandingan.
Sementara Nistlerooy setelah tampil 81 kali dan Shevchenko dari 115 kesempatan. Jika khusus dihitung babak gugur, Messi berada di puncak klasemen. Di fase ini, dia telah menghasilkan 26 gol diikuti Raul (18 gol),Shevchenko (18 gol),dan Nistlerooy (8 gol). ''Selalu menyenangkan jika Anda bisa mencetak gol.Saya berharap bisa terus merasakannya lagi,” ucap Messi,dikutip Reuters.
Produktivitas Messi di kompetisi Eropa dipastikan bertambah.Dengan usia masih muda,dia bisa terus tampil di Liga Champions hingga beberapa musim ke depan.
Musim ini saja dia masih punya tiga pertandingan lagi dengan asumsi Barcelona masuk final.
Sang nakhoda, Guardiola, ikut menemani Messi dalam hal membukukan rekor. Guardiola mengalahkan pendahulunya dalam urusan masuk ke semifinal Liga Champions.Terbukti, sudah lima kali berturut-turut fase itu dijajakinya sejak bertugas pada 2008. Dia melewati Johan Cruyff yang baru dua kali tampil di semifinal.
Prestasi Guardiola di Liga Champions jauh lebih cemerlang ketimbang pendahulunya yang juga mencatat hasil bagus. Frank Rijkaard hanya sekali merasakannya,walau akhirnya berujung gelar pada edisi 2005/2006. Louis van Gaal juga cuma satu kali melangkah hingga semifinal Liga Champions. Dengan menundukkan I Rossoneri, julukan Milan, Guardiola juga tercatat sebagai salah satu pelatih dengan kemenangan terbanyak.
Dia sekarang telah 172 kali meraih hasil positif dari 235 laga di seluruh kompetisi.Itu jauh meninggalkan Rijkaard yang mencatat 160 kemenangan dari 273 kesempatan. Jika persempit ke Liga Champions, catatan Guardiola juga mentereng.
Terbukti, dia sudah 31 kali memetik kemenangan. Itu membuatnya melewati rekor Rijkaard dengan 30 kemenangan.Sementara itu, Puyol mengukuhkan diri sebagai pemain kedua yang paling banyak membela Barcelona.
Bek jangkar itu kini sudah 550 kali tampil bersama klub Katalan itu di semua ajang. Dia melewati catatan bek Migueli (1973–1988) dengan 548 caps. Sementara pemimpin masih dipegang Xavi dengan 619 laga.
Barcelona memupus asa Milan dengan kemenangan 3-1 pada leg kedua perempat final. Dua eksekusi Messi dari titik putih ditambah penetrasi Andres Iniesta yang hanya diperkecil Antonio Nocerino mengantarkan El Azulgrana–– julukan Barcelona––ke semifinal Liga Champions lima kali beruntun.
Kebahagiaan tuan rumah makin lengkap lantaran lahirnya catatan fantastis yang dibukukan sejumlah personelnya. Messi misalnya. Striker Argentina itu kini tercatat sebagai pencetak gol terbanyak selama satu musim sejak format Liga Champions berlaku. Dia sekarang sudah 14 kali membobol gawang lawan dari sembilan laga yang diikuti.
Messi melewati rekornya musim lalu dan Ruud van Nistelrooy pada edisi 2003/2004, ketika masih membela Manchester United (MU) yang menghasilkan 12 gol. Dia juga menyamai catatan Jose Altafini yang pernah mencetak 14 gol semusim ketika masih berformat Piala Champions waktu berseragam Milan (1962/1963).
Namun yang terpenting, Messi berhasil masuk jajaran 5 besar top skor sepanjang masa Liga Champions. Jebolan La Masia itu kini telah mengumpulkan total 51 gol di kompetisi tertinggi Benua Biru itu. Hebatnya, jumlah itu dikumpulkannya dari 66 pertandingan di luar fase kualifikasi.
Messi resmi menjadi anggota Klub 50, yakni pemain yang mampu menciptakan 50 gol ke atas di Liga Champions. Menariknya lagi, dia langsung melewati torehan Thiery Henry yang menghasilkan 50 gol dari 114 pertandingan. Namun, jika ikut digabung dengan babak kualifikasi, King Henry juga telah menciptakan 51 gol.
Pemain terbaik dunia itu hanya tertinggal dari Raul Gonzalez (71 gol), Van Nistlerooy (60 gol) dan Andriy Shevchenko (59 gol). Namun, bila melihat efisiensi dan sektor lain, Messi lebih unggul.
Terbukti, Messi tercatat sebagai pemain termuda dan paling cepat membukukan rekor tersebut. Sosok kelahiran Rosario melakukannya pada usia ke 24 tahun dan cuma membutuhkan 66 pertandingan. Sementara Raul mengumpulkannya dalam 154 pertandingan.
Sementara Nistlerooy setelah tampil 81 kali dan Shevchenko dari 115 kesempatan. Jika khusus dihitung babak gugur, Messi berada di puncak klasemen. Di fase ini, dia telah menghasilkan 26 gol diikuti Raul (18 gol),Shevchenko (18 gol),dan Nistlerooy (8 gol). ''Selalu menyenangkan jika Anda bisa mencetak gol.Saya berharap bisa terus merasakannya lagi,” ucap Messi,dikutip Reuters.
Produktivitas Messi di kompetisi Eropa dipastikan bertambah.Dengan usia masih muda,dia bisa terus tampil di Liga Champions hingga beberapa musim ke depan.
Musim ini saja dia masih punya tiga pertandingan lagi dengan asumsi Barcelona masuk final.
Sang nakhoda, Guardiola, ikut menemani Messi dalam hal membukukan rekor. Guardiola mengalahkan pendahulunya dalam urusan masuk ke semifinal Liga Champions.Terbukti, sudah lima kali berturut-turut fase itu dijajakinya sejak bertugas pada 2008. Dia melewati Johan Cruyff yang baru dua kali tampil di semifinal.
Prestasi Guardiola di Liga Champions jauh lebih cemerlang ketimbang pendahulunya yang juga mencatat hasil bagus. Frank Rijkaard hanya sekali merasakannya,walau akhirnya berujung gelar pada edisi 2005/2006. Louis van Gaal juga cuma satu kali melangkah hingga semifinal Liga Champions. Dengan menundukkan I Rossoneri, julukan Milan, Guardiola juga tercatat sebagai salah satu pelatih dengan kemenangan terbanyak.
Dia sekarang telah 172 kali meraih hasil positif dari 235 laga di seluruh kompetisi.Itu jauh meninggalkan Rijkaard yang mencatat 160 kemenangan dari 273 kesempatan. Jika persempit ke Liga Champions, catatan Guardiola juga mentereng.
Terbukti, dia sudah 31 kali memetik kemenangan. Itu membuatnya melewati rekor Rijkaard dengan 30 kemenangan.Sementara itu, Puyol mengukuhkan diri sebagai pemain kedua yang paling banyak membela Barcelona.
Bek jangkar itu kini sudah 550 kali tampil bersama klub Katalan itu di semua ajang. Dia melewati catatan bek Migueli (1973–1988) dengan 548 caps. Sementara pemimpin masih dipegang Xavi dengan 619 laga.
()