Lima cabor KONI Jatim berstandar ISO
A
A
A
Sindonews.com - Keinginan KONI Jawa Timur untuk melakukan standardisasi manajemen maupun pembinaan semua cabang olahraga menemui jalan terjal. Pasalnya, dari 10 cabang olahraga (cabor) yang diajukan untuk mendapatkan sertifikat ISO, ternyata hanya lolos lima cabor saja.
Kelima cabor yang mendapatkan pengakuan dari lembaga sertifaksi PT Lloyd Register Indonesia itu adalah panahan, panjat tebing, atletik, wushu dan ski air. "Sebenarnya kita mengajukan 10 cabor tapi yang mendapatkan sertifakat ISO lima cabor, " ujar Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror usai menutup agenda Rapat Tahunan KONI Jatim di Hotel Utami Sidoarjo, Kamis (5/4).
Meski baru lima cabor yang mendapatkan pengakuan dari lembaga sertifasikasi asal Landon itu, namun Abror mengatakan cukup bangga. Sebab, sertifikasi di bidang olahraga itu baru pertama kalinya di Indonesia.
"Untuk sementara memang baru lima cabor. Ke depannya, semua cabor di Jawa Timur akan disertifikasi dan sekarang masih dalam proses. Kita ingin menstandarkan puslatda dengan standar internasional,” katanya.
Untuk mendapatikan sertifikat ISO, lanjut Abror tidak mudah. Sebab, Lloyd Register Indonesia membutuhkan waktu kurang lebih delapan bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan sertifikat ISO. Semua aspek dilihat, mulai dari aspek perekrutan atlet, pelatih, record hingga pengelolaan anggaran.
"Sertifikat ISO yang dikeluarkan Lloyd Register Indonesia ini merupakan standar paling tinggi. Nanti setiap tahun akan dievaluasi,” ungkapnya.
Tak sekadar sertifikasi cabor, KONI Jawa Timur juga berencana melakukan sertifikasi secara kelembagaan. Sebenarnya sertifikasi ISO untuk KONI Jawa Timur sudah diajukan dan sekarang masih dalam proses. ''Untuk KONI Jawa Timur sendiri masih dalam proses,” paparnya.
Diterbitkannya sertifkasi ISO untuk lima cabor oleh Lloyd Register Indonesia mendapat acungan jempol dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifulah Yusuf. "Terbitnya sertifikat ISO menunjukkan keberhasilan KONI Jawa Timur dalam melakukan pengelolaan dan pembinaan. Manajemen atlet lebih bagus, semuanya terukur. Ini pertama kalinya di Indonesia.Saya ingin semua cabor bersertifikat ISO,” pinta pejabat yang akrab dipanggil Gus Ipul itu.
Sementara Business Center Manager Lloyd Register Indonesia, Tribudi Widodo mengungkapkan, apa yang sudah dilakukan KONI Jawa Timur menunjukkan betapa besarnya kepedulian dalam perkembangan dunia olahraga di tanah air. “Ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain,” ucapnya.
Ditambahkan Tribudi, ada dua poin penting yang perlu diperhatikan untuk memajukan sebuah organisasi, tak terkecuali organisasi olahraga. Poin yang dimaksud adalah harus menerapkan standar internasional dan pengelolaan yang baik. ''Dunia sering berubah, mutu mutlak diperhatikan untuk memajukan sebuah organisasi,” pungkasnya.
Kelima cabor yang mendapatkan pengakuan dari lembaga sertifaksi PT Lloyd Register Indonesia itu adalah panahan, panjat tebing, atletik, wushu dan ski air. "Sebenarnya kita mengajukan 10 cabor tapi yang mendapatkan sertifakat ISO lima cabor, " ujar Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror usai menutup agenda Rapat Tahunan KONI Jatim di Hotel Utami Sidoarjo, Kamis (5/4).
Meski baru lima cabor yang mendapatkan pengakuan dari lembaga sertifasikasi asal Landon itu, namun Abror mengatakan cukup bangga. Sebab, sertifikasi di bidang olahraga itu baru pertama kalinya di Indonesia.
"Untuk sementara memang baru lima cabor. Ke depannya, semua cabor di Jawa Timur akan disertifikasi dan sekarang masih dalam proses. Kita ingin menstandarkan puslatda dengan standar internasional,” katanya.
Untuk mendapatikan sertifikat ISO, lanjut Abror tidak mudah. Sebab, Lloyd Register Indonesia membutuhkan waktu kurang lebih delapan bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan sertifikat ISO. Semua aspek dilihat, mulai dari aspek perekrutan atlet, pelatih, record hingga pengelolaan anggaran.
"Sertifikat ISO yang dikeluarkan Lloyd Register Indonesia ini merupakan standar paling tinggi. Nanti setiap tahun akan dievaluasi,” ungkapnya.
Tak sekadar sertifikasi cabor, KONI Jawa Timur juga berencana melakukan sertifikasi secara kelembagaan. Sebenarnya sertifikasi ISO untuk KONI Jawa Timur sudah diajukan dan sekarang masih dalam proses. ''Untuk KONI Jawa Timur sendiri masih dalam proses,” paparnya.
Diterbitkannya sertifkasi ISO untuk lima cabor oleh Lloyd Register Indonesia mendapat acungan jempol dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifulah Yusuf. "Terbitnya sertifikat ISO menunjukkan keberhasilan KONI Jawa Timur dalam melakukan pengelolaan dan pembinaan. Manajemen atlet lebih bagus, semuanya terukur. Ini pertama kalinya di Indonesia.Saya ingin semua cabor bersertifikat ISO,” pinta pejabat yang akrab dipanggil Gus Ipul itu.
Sementara Business Center Manager Lloyd Register Indonesia, Tribudi Widodo mengungkapkan, apa yang sudah dilakukan KONI Jawa Timur menunjukkan betapa besarnya kepedulian dalam perkembangan dunia olahraga di tanah air. “Ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain,” ucapnya.
Ditambahkan Tribudi, ada dua poin penting yang perlu diperhatikan untuk memajukan sebuah organisasi, tak terkecuali organisasi olahraga. Poin yang dimaksud adalah harus menerapkan standar internasional dan pengelolaan yang baik. ''Dunia sering berubah, mutu mutlak diperhatikan untuk memajukan sebuah organisasi,” pungkasnya.
()