Persibo berharap tetap jamu tamu di Bojonegoro

Jum'at, 06 April 2012 - 07:59 WIB
Persibo berharap tetap jamu tamu di Bojonegoro
Persibo berharap tetap jamu tamu di Bojonegoro
A A A
Sindonews.com - Persibo Bojonegoro harus menanggung akibat dari kerusuhan yang terjadi setelah pertandingan kontra Persebaya Surabaya di Stadion Letjen H Soedirman beberapa waktu lalu. Pihak keamanan tidak mengeluarkan izin pertandingan di lanjutan Indonesian Premier League (IPL).
Persibo rencananya bakal melakoni pertandingan kandang kontra Semen Padang di Stadion Letjen H Soedirman pada Minggu, 8 April lusa. Namun karena pihak keamanan masih trauma dengan kerusuhan serta penjarahan selepas laga lawan Persebaya, pertandingan dipastikan tak bisa digelar di Bojonegoro.

Tim berjuluk Laskar Angling Dharma harus terkena getah dari kerusuhan yang dipicu ulah supporter tim tamu kala itu. Panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persibo akhirnya melakukan lobi ke sejumlah stadion dan akhirnya mendapat venue di Stadion Sultan Agung, kandang Persiba Bantul.

“Kami sudah mengajukan izin keamanan tapi Polres Bojonegoro tidak mau ambil risiko. Terpaksa kami mencari stadion lain dan mendapatkan izin di Bantul. Pihak keamanan di Bantul juga tidak ada masalah sehingga Minggu nanti Persibo bertanding di sana,” ungkap Ketua Panpel Persibo Imam Nur Cahyo.

Stadion Sultan Agung dipandang solusi yang tepat karena jarak tempuh yang terjangkau supporter Boromania. Hanya beberapa jam perjalanan dari Kota Bojonegoro, diperkirakan Boromania bakal tetap membanjir memberikan dukungan kepada tim kesayangannya.

Kendati begitu, dilarangnya pertandingan di Bojonegoro termasuk kerugian tersendiri bagi tim oranye. Tak bisa dimungkiri, Stadion Letjen H Soedirman terbilang masih angker bagi tim tamu karena Samsul Arif dkk tidak pernah kalah di stadion berkapasitas 15.000 penonton itu.

Apalagi Persibo sangat membutuhkan raihan poin maksimal di putaran kedua, terutama di partai kandang, karena bakal lebih banyak memainkan laga away. ''Ini jelas kerugian, baik dari sisi pemasukan tiket maupun tim sendiri. Kami sangat kecewa harus menanggung akibatnya seperti ini,” sambung Imam.

Pengalaman yang ada, Persibo pernah melakoni pertandingan kandang di luar Bojonegoro, yakni kala masih mengikuti Indonesian Super League (ISL) 2010-2011. Kala itu Persibo yang masih ditangani Sartono Anwar melakoni beberapa laga di Stadion Brawijaya, Kediri, karena stadion di Bojonegoro direnovasi.

Hasilnya, Persibo tidak pernah sekalipun memetik kemenangan di Brawijaya, sebelum akhirnya berbelok ke kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Nah, di Stadion Sultan Agung, keganasan tim asuhan Paulo Camargo juga patut dipertanyakan karena tak beda dengan laga away walau mungkin tidak ada tekanan dari supporter lawan.

Hingga kini belum diketahui pasti, sampai kapan Polres Bojonegoro bakal melarang Laskar Angling Dharma bertanding di kandangnya. Imam berharap larangan itu untuk satu pertandingan kontra Semen Padang saja. Pasalnya, jika seluruh laga home putaran kedua dilarang, jelas kerugian bagi Persibo semakin besar.

''Kami berharap pihak keamanan memahami bahwa tidak semua pertandingan berpotensi rusuh. Seperti halnya melawan Semen Padang, tidak ada potensi gesekan antar suporter. Boromania sendiri sepanjang sejarah juga selalu tertib. Jadi, kami berharap larangan hanya untuk kali ini saja,” tandasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5309 seconds (0.1#10.140)