Rekonsiliasi gagal lagi, PSSI cari solusi lagi
A
A
A
Sindonews.com - Kegagalan demi kegagalan kembali diterima tim rekonsiliasi
PSSI, yang ingin meminta klub-klub Indonesia Super League (ISL) kembali ke PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.
Untuk ketiga kalinya, klub-klub ISL tidak ada yg menghadiri undangan PSSI untuk menjalani proses rekonsiliasi. Untuk itu, PSSI akan berusaha maksimalkan cara
lain, agar rekonsiliasi berjalan sempurna.
Setelah pada usaha rekonsiliasi pertama, hanya Persib Bandung yang memenuhi panggilan PSSI. Pada usaha kedua dan ketiga tim rekonsiliasi pimpinan Bernhard Limbong, akhirnya gagal.
Di kedua usaha rekonsiliasi yang dilakukan PSSI, tidak ada satupun klub peserta kompetisi ISL musim kompetisi 2011/2012 yang datang. Mereka tidak sama sekali menggubris usaha PSSI pimpinan Djohar.
Tapi Limbong yang memimpin langsung tiga usaha rekonsiliasi tersebut menyatakan, jika pihaknya tidak akan menyerah untuk mendatangkan klub-klub ISL tersebut. Setelah tiga usaha mengundang klub ISL gagal, pria yang juga menjabat sebagai ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menuturkan, akan berusaha melakukan usaha persuasif untuk menyakinkan klub-klub tersebut agar bisa kembali.
"Setelah ini, kami akan melakukan pendekatan dari hati ke hati dengan klub peserta ISL. Cara pemanggilan seperti ini sudah tidak efektif lagi. Kami akan mendatangi mereka door to door. Jika sekarang kami memanggil mereka dengan forum terbuka, kami nanti mengundang mereka dengan forum tertutup," ungkap Limbong.
Selain berusaha mendatangi klub-klub tersebut satu per satu, Limbong berjanji tidak akan memberikan hukuman kepada klub-klub ISL. Walaupun, klub-klub tersebut bermain di kompetisi yang tidak resmi dari PSSI.
"Karena setiap klub memiliki masalah sendiri-sendiri. Ini yang coba akan kami upayakan untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Untuk sanksi akan kami kesampingkan lebih dulu, juga tidak ada ancaman demi sepak bola Indonesia," terangnya.
Sekjen PSSI Bidang Luar Negeri Rudolf Yesayas menyatakan, jika sebaiknya klub-klub ISL menerima niat baik PSSI untuk menggelar rekonsiliasi. Tapi, jika klub-klub ISL menolak, seharusnya ada pembicaraan, ada pemberitahuan kepada PSSI sendiri.
"Sampai saat ini mereka tidak memberikan jawaban. Setidaknya, ada pesan yang disampaikan kepada PSSI mengenai ketidakhadiran mereka karena apa. Jadi kami tahu keinginan mereka apa agar tercipta komunikasi dua arah. Tapi ini sama sekali buta tidak ada statement kepada pihak PSSI," terang Rudolf.
Di lain pihak, manajemen Persipura Jayapura menyatakan bahwa klub-klub yang tergabung dalam ISL bukan lagi anggota PSSI pimpinan Djohar. Klub-klub yang tergabung di ISL menurut Ketua Umum (Ketum) Persipura, La Siya, adalah anggota dari PSSI pimpinan La Nyalla M Mattalitti, yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), 18 Maret yang lalu.
"Kami tidak datang karena kami bukan anggota PSSI Djohar. Saya pikir, ini buah dari perbuatan mereka. Seharusnya, jika mereka menginginkan rekonsiliasi harusnya saat kompetisi belum di mulai. Lagi pula PSSI pimpinan Djohar sudah tidak mendapat legitimasi lagi dari 2/3 anggotanya yang telah mengajukan mosi tidak percaya, " terang La Siya.
"Mereka telah menzalimi anggotanya. Kami pro statuta dan jangan salahkan kami bila kami tidak mengakui mereka. Persipura anggota PSSI versi KLB di Ancol," tutupnya.
PSSI, yang ingin meminta klub-klub Indonesia Super League (ISL) kembali ke PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.
Untuk ketiga kalinya, klub-klub ISL tidak ada yg menghadiri undangan PSSI untuk menjalani proses rekonsiliasi. Untuk itu, PSSI akan berusaha maksimalkan cara
lain, agar rekonsiliasi berjalan sempurna.
Setelah pada usaha rekonsiliasi pertama, hanya Persib Bandung yang memenuhi panggilan PSSI. Pada usaha kedua dan ketiga tim rekonsiliasi pimpinan Bernhard Limbong, akhirnya gagal.
Di kedua usaha rekonsiliasi yang dilakukan PSSI, tidak ada satupun klub peserta kompetisi ISL musim kompetisi 2011/2012 yang datang. Mereka tidak sama sekali menggubris usaha PSSI pimpinan Djohar.
Tapi Limbong yang memimpin langsung tiga usaha rekonsiliasi tersebut menyatakan, jika pihaknya tidak akan menyerah untuk mendatangkan klub-klub ISL tersebut. Setelah tiga usaha mengundang klub ISL gagal, pria yang juga menjabat sebagai ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menuturkan, akan berusaha melakukan usaha persuasif untuk menyakinkan klub-klub tersebut agar bisa kembali.
"Setelah ini, kami akan melakukan pendekatan dari hati ke hati dengan klub peserta ISL. Cara pemanggilan seperti ini sudah tidak efektif lagi. Kami akan mendatangi mereka door to door. Jika sekarang kami memanggil mereka dengan forum terbuka, kami nanti mengundang mereka dengan forum tertutup," ungkap Limbong.
Selain berusaha mendatangi klub-klub tersebut satu per satu, Limbong berjanji tidak akan memberikan hukuman kepada klub-klub ISL. Walaupun, klub-klub tersebut bermain di kompetisi yang tidak resmi dari PSSI.
"Karena setiap klub memiliki masalah sendiri-sendiri. Ini yang coba akan kami upayakan untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Untuk sanksi akan kami kesampingkan lebih dulu, juga tidak ada ancaman demi sepak bola Indonesia," terangnya.
Sekjen PSSI Bidang Luar Negeri Rudolf Yesayas menyatakan, jika sebaiknya klub-klub ISL menerima niat baik PSSI untuk menggelar rekonsiliasi. Tapi, jika klub-klub ISL menolak, seharusnya ada pembicaraan, ada pemberitahuan kepada PSSI sendiri.
"Sampai saat ini mereka tidak memberikan jawaban. Setidaknya, ada pesan yang disampaikan kepada PSSI mengenai ketidakhadiran mereka karena apa. Jadi kami tahu keinginan mereka apa agar tercipta komunikasi dua arah. Tapi ini sama sekali buta tidak ada statement kepada pihak PSSI," terang Rudolf.
Di lain pihak, manajemen Persipura Jayapura menyatakan bahwa klub-klub yang tergabung dalam ISL bukan lagi anggota PSSI pimpinan Djohar. Klub-klub yang tergabung di ISL menurut Ketua Umum (Ketum) Persipura, La Siya, adalah anggota dari PSSI pimpinan La Nyalla M Mattalitti, yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), 18 Maret yang lalu.
"Kami tidak datang karena kami bukan anggota PSSI Djohar. Saya pikir, ini buah dari perbuatan mereka. Seharusnya, jika mereka menginginkan rekonsiliasi harusnya saat kompetisi belum di mulai. Lagi pula PSSI pimpinan Djohar sudah tidak mendapat legitimasi lagi dari 2/3 anggotanya yang telah mengajukan mosi tidak percaya, " terang La Siya.
"Mereka telah menzalimi anggotanya. Kami pro statuta dan jangan salahkan kami bila kami tidak mengakui mereka. Persipura anggota PSSI versi KLB di Ancol," tutupnya.
()