Ayo, buktikan King Kenny!

Selasa, 10 April 2012 - 07:16 WIB
Ayo, buktikan King Kenny!
Ayo, buktikan King Kenny!
A A A
Sindonews.com - Laga tandang Liverpool kontra Blackburn Rovers menjadi kesempatan terakhir bagi Kenny Dalglish untuk memperbaiki kinerja pasukannya.

Gagal dimaksimalkan, ia berpotensi menelan pil pahit saat berkunjung ke Wembley Stadium. Beban itu menghimpit King Kenny—julukan Dalglish— menyusul rentetan hasil mengecewakan yang diterima Liverpool.

The Reds bahkan hampir saja mengulang musim terburuk yang terjadi tahun 1909 ketika menghadapi Aston Villa di Anfield. Tuan rumah nyaris mencatat tujuh kekalahan dari delapan laga jika bukan karena jasa Luis Suarez.

Bomber Uruguay itu menyelamatkan Liverpool dengan menyamakan kedudukan 1-1 setelah memanfaatkan umpan Daniel Agger pada menit ke-82.Gol tersebut membalas penetrasi Chrsitopher Herd di babak pertama. ''Saya pikir para pemain kami telah menunjukkan semangat pantang menyerah.Kami terus berusaha mencetak gol,” ujar Dalglish,dikutip DailyMail.

Pembelaan Dalglish belum bisa meredakan kegusaran seluruh pendukung Liverpool.
Klub Merseyside itu belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.Ini bisa berimbas hadirnya hasil buruk lagi.

Keresahan itu bisa dimaklumi. Suarez dkk sekarang makin menjauhi kompetisi Eropa lantaran turun ke peringkat 8.Ketakutan terbesar para fans melihat tim kesayangannya tersingkir dari Piala FA. Maklum, Sabtu (14/4), Dalglish beserta jajarannya akan menghadapi Everton di Wembley Stadium untuk memperebutkan tiket ke final.

Melihat perkembangan terkini,rasanya sulit bagi Liverpool untuk bisa bertahan. Karena itulah kunjungan ke Ewood Park,dini hari nanti, menjadi kesempatan terakhir bagi Dalglish untuk menutup kelemahan pasukannya.Bukan tugas mudah tentunya lantaran banyak hal yang harus diperbaiki. ''Jika terus berusaha, hasil bagus pasti datang. Selain itu, saya tidak percaya para pemain dilanda rasa takut,” tambah Dalglish.

Prioritas adalah meningkatkan efisiensi serangan. Pasalnya,agresi yang dilancarkan Liverpool kerap sia-sia lantaran buruknya penyelesaian akhir.Terbukti,menurut lembaga survei,rata-rata keberhasilan para pemain mengonversi peluang menjadi gol hanya 38%. Entah kenapa tembakan yang dilancarkan Liverpool lebih sering melebar atau membentur mistar. Saat menghadapi Villa, empat penetrasi tuan rumah menghantam tiang.

Artinya,mereka sudah 23 kali mengalami hal serupa sejak Liga Primer musim ini bergulir.Tidak kalah penting adalah menumbuhkan konsolidasi di lini belakang. Pertahanan Liverpool belakangan ini makin melemah.

Para defender yang diturunkan sering kecolongan atau tidak mampu meredam serangan lawan. Tercatat,dari 10 tembakan terbaru yang dilancarkan lawan, delapan di antaranya berbuah gol.

Hampir separo kesempatan yang ''diberikan” Liverpool kepada lawan justru menjebol gawang sendiri. Ini menunjukkan performa para bek harus dibenahi secara menyeluruh. Di sinilah letak kesulitan Dalglish. Dia hampir tidak pernah mengutak-atik area tersebut.Dalglish lebih cenderung mengutamakan kinerja di sektor tengah dan depan.

Dia kini harus menganalisis siapa yang benar-benar layak mengawal gawang Liverpool. Artinya, sudah saatnya dia melakukan perubahan di lini belakang, bukan hanya fokus menentukan siapa yang akan memimpin serangan.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0421 seconds (0.1#10.140)