Pakai formasi lama, SFC tambah variasi serangan
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi mengaku tetap akan mempertahankan formasi 4-3-1-2 saat melakoni putaran kedua Indonesian Super League (ISL) mendatang. Menurut dia, terlalu berisiko jika dirinya ingin mencoba menerapkan skema baru yang belum terbukti hasilnya.
Namun diakuinya, jika pola ini kemungkinan besar sudah diantisipasi oleh calon lawan-lawan yang akan dihadapi nanti. Untuk itu, dirinya hanya akan memperbanyak variasi serangan dari pola dasar itu dalam melakukan penetrasi ke jantung pertahanan lawan.
Dengan formasi 4-3-1-2 ini, Kas mengatakan jika para pemainnya bisa dengan mudah melakukan perubahan di saat-saat tertentu, sehingga terkadang bisa berubah menjadi 4-4-2 saat bertahan maupun 4-3-3 saat melakukan serangan. Hasilnya pun sangat fantastis, Laskar Wong Kito sukses menduduki posisi sebagai juara paro musim dengan total raihan poin 36 dari 17 kali pertandingan yang dilakoni.
SFC juga berhasil mencatatkan 11 kali kemenangan, 3 kali imbang dan hanya 3 kali kalah. Bukan hanya itu, dua bomber yang dimiliki SFC yakni Keith Jerome ‘Kayamba Gumbs pun berhasil mencatatkan diri sebagai top skor dengan 15 gol, sementara Hilton Mauro Moreira 11 gol.
SFC juga menjadi satu-satunya tim yang paling produktif dalam mencetak gol setelah mampu memasukkan 39 gol dan hanya kemasukan 16 gol. Ini membuktikan jika pola 4-3-1-2 yang dipakai selama ini sangat efisien dalam melakukan serangan maupun bertahan. Kondisi inilah yang menurut pelatih asal Solo ini tidak mau mengambil resiko dengan melakukan perubahan strategi.
''Saya rasa kita tidak perlu melakukan perubahan formasi, karena yang saat ini kita pakai sudah cukup baik dan terbukti sukses mengantarkan kita menjadi juara paro musim. Produktivitas gol kita pun lumayan tinggi dari tim-tim lain. Kita akan memperbanyak variasi serangan saja sehingga tidak monoton,” ungkapnya.
Dia juga bersyukur karena Persidafon mampu menahan imbang pesaing terberat SFC saat ini yakni Persipura dengan skor 1-1, sehingga kans untuk tetap memperlebar jarak dengan tim asuhan Jackson F Tiago semakin terbuka lebar.
Tambahan satu poin ini membuat posisi tim berjuluk Mutiara Hitam itu tertahan diposisi runner up dengan poin yang sama dengan SFC yakni 36. Namun Ponaryo Astaman dkk memiliki kesempatan untuk menjauh dari kejaran Boaz Salossa dkk, jika pada pertandingan menghadapi Deltras nanti mereka mampu memetik hasil maksimal.
''Hasil imbang yang diperoleh Persipura membuat motivasi para pemain semakin meningkat, karena jika kita bisa mendapatkan minimal satu poin saja dari Deltras, maka paling tidak kita bisa sedikit menjauh dari kejaran Persipura,” harapnya.
Kembali tampilnya striker utama SFC, Kayamba diharapkan dapat menambah daya gedor lini depan yang sempat melempem saat dengan susah payah menyudahi perlawanan tim papan bawah Persiram Raja Ampat dilaga penutup putaran pertama lalu.
Namun diakuinya, jika pola ini kemungkinan besar sudah diantisipasi oleh calon lawan-lawan yang akan dihadapi nanti. Untuk itu, dirinya hanya akan memperbanyak variasi serangan dari pola dasar itu dalam melakukan penetrasi ke jantung pertahanan lawan.
Dengan formasi 4-3-1-2 ini, Kas mengatakan jika para pemainnya bisa dengan mudah melakukan perubahan di saat-saat tertentu, sehingga terkadang bisa berubah menjadi 4-4-2 saat bertahan maupun 4-3-3 saat melakukan serangan. Hasilnya pun sangat fantastis, Laskar Wong Kito sukses menduduki posisi sebagai juara paro musim dengan total raihan poin 36 dari 17 kali pertandingan yang dilakoni.
SFC juga berhasil mencatatkan 11 kali kemenangan, 3 kali imbang dan hanya 3 kali kalah. Bukan hanya itu, dua bomber yang dimiliki SFC yakni Keith Jerome ‘Kayamba Gumbs pun berhasil mencatatkan diri sebagai top skor dengan 15 gol, sementara Hilton Mauro Moreira 11 gol.
SFC juga menjadi satu-satunya tim yang paling produktif dalam mencetak gol setelah mampu memasukkan 39 gol dan hanya kemasukan 16 gol. Ini membuktikan jika pola 4-3-1-2 yang dipakai selama ini sangat efisien dalam melakukan serangan maupun bertahan. Kondisi inilah yang menurut pelatih asal Solo ini tidak mau mengambil resiko dengan melakukan perubahan strategi.
''Saya rasa kita tidak perlu melakukan perubahan formasi, karena yang saat ini kita pakai sudah cukup baik dan terbukti sukses mengantarkan kita menjadi juara paro musim. Produktivitas gol kita pun lumayan tinggi dari tim-tim lain. Kita akan memperbanyak variasi serangan saja sehingga tidak monoton,” ungkapnya.
Dia juga bersyukur karena Persidafon mampu menahan imbang pesaing terberat SFC saat ini yakni Persipura dengan skor 1-1, sehingga kans untuk tetap memperlebar jarak dengan tim asuhan Jackson F Tiago semakin terbuka lebar.
Tambahan satu poin ini membuat posisi tim berjuluk Mutiara Hitam itu tertahan diposisi runner up dengan poin yang sama dengan SFC yakni 36. Namun Ponaryo Astaman dkk memiliki kesempatan untuk menjauh dari kejaran Boaz Salossa dkk, jika pada pertandingan menghadapi Deltras nanti mereka mampu memetik hasil maksimal.
''Hasil imbang yang diperoleh Persipura membuat motivasi para pemain semakin meningkat, karena jika kita bisa mendapatkan minimal satu poin saja dari Deltras, maka paling tidak kita bisa sedikit menjauh dari kejaran Persipura,” harapnya.
Kembali tampilnya striker utama SFC, Kayamba diharapkan dapat menambah daya gedor lini depan yang sempat melempem saat dengan susah payah menyudahi perlawanan tim papan bawah Persiram Raja Ampat dilaga penutup putaran pertama lalu.
()