Manajemen salahkan pemain, posisi Dejan aman
A
A
A
Sindonews.com - Kekalahan 1-3 dari Kelantan FA di kancah AFC Cup membawa konsekuensi besar bagi Arema FC. Tak hanya tersingkir dan meneruskan episode negatif di level Asia, klub bermaskot raja rimba itu juga semakin dijauhi suporter fanatiknya, Aremania.
Kekalahan di kandang dengan skor 1-3 memang mengundang sinisme suporter yang menganggap Arema yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL) tak kompetitif. Sejak ditangani pelatih asal Serbia Antonic Dejan, Arema baru memetik sekali kemenangan dari 10 pertandingan terakhir.
Artinya, keberadaan dan kualitas Dejan di Singo Edan mulai memunculkan tanda tanya. Sejumlah informasi bahkan menyebutkan kekalahan dari Kelantan FA serta posisi papan bawah IPL bakal berakibat buruk pada mantan pelatih Kitchee FC (Hongkong) itu. Dikabarkan manajemen tengah mempertimbangkan kelanjutan Dejan.
Kabar itu dihubung-hubungan dengan riwayat Dejan saat datang ke Malang yang sebenarnya bukan sepenuhnya kemauan manajemen. Pelatih kelahiran 1969 tersebut datang karena diarahkan Konsorsium LPI, walau Arema sendiri kala itu lebih memilih asisten pelatih Abdulrahman Gurning.
Namun, kabar itu buru-buru dibantah pihak manajemen dengan mengatakan sejauh ini tidak ada pressure kepada Dejan. Justru evaluasi yang akan digelar hanya menyangkut kinerja pemain. Media Officer Arema FC Noor Ramadhan mengungkapkan sejauh ini posisi Dejan masih aman. ''Tidak ada tekanan apa-apa sejauh ini, karena kami melihat kesalahan justru banyak dilakukan pemain di lapangan,” ujar Noor Ramadhan.
Pria yang juga jurnalis di sebuah televisi swasta ini malah dengan jujur menguak adanya beberapa pemain yang kinerjanya membuat manajemen frustrasi. Di mata manajemen, kinerja Dejan sebenarnya dinilai masih normal karena kualitas permainan sudah sesuai harapan.
''Hanya saja ada pemain yang kelihatannya kurang serius di lapangan. Kami tidak tahu apa tujuannya, yang jelas pemain itu seperti sengaja bermain buruk,” ungkap Noor tanpa memberitahu siapa pemain tersebut.
Melihat gelagat yang ada, indikasi mengarah pada pemain bertahan yang kinerjanya selama ini sangat buruk. Khusus di AFC Cup saja, Arema sudah kebobolan 10 gol di empat pertandingan. Padahal sejumlah nama yang bercokol di posisi bertahan terbilang cukup berpengalaman.
Sederet pemain di sektor ini yang masuk tim utama adalah Legimin Raharjo, Gunawan Dwi Cahyo, Irfan Raditya, Hermawan, maupun Faris Bagus Dinata. Dengan kualitas yang dimiliki pemain sekaliber mereka, cukup wajar manajemen akhirnya curiga ada pemain yang memang tidak cukup serius.
''Untuk sementara ini kami fokuskan ke evaluasi tim dulu. Yang pasti pelatih sendiri juga ingin mengakhiri catatan buruk Arema. Semoga Arema sudah bisa memenangi pertandingan di Piala Indonesia melawan Persipro Bondowoso United nanti,” ungkap cetus Noor.
Akhir pekan ini, 14 April, Arema bakal terjun di putaran kedua Piala Indonesia menghadapi Persipro. Terlebih dulu Singo Edan bakal melawat ke kandang Persipro, sedangkan leg kedua bakal digelar sepekan sesudahnya. Karena ada pertandingan di Piala Indonesia, maka laga kontra Persema Malang resmi ditunda.
Derby Malang episode kedua yang sejatinya digelar pada 15 April, akhirnya ditunda karena berdekatan dengan jadwal Piala Indonesia. Hingga kemarin belum ada pemberitahuan resmi dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) terkait kapan pertandingan lawan Persema digelar.
Kekalahan di kandang dengan skor 1-3 memang mengundang sinisme suporter yang menganggap Arema yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL) tak kompetitif. Sejak ditangani pelatih asal Serbia Antonic Dejan, Arema baru memetik sekali kemenangan dari 10 pertandingan terakhir.
Artinya, keberadaan dan kualitas Dejan di Singo Edan mulai memunculkan tanda tanya. Sejumlah informasi bahkan menyebutkan kekalahan dari Kelantan FA serta posisi papan bawah IPL bakal berakibat buruk pada mantan pelatih Kitchee FC (Hongkong) itu. Dikabarkan manajemen tengah mempertimbangkan kelanjutan Dejan.
Kabar itu dihubung-hubungan dengan riwayat Dejan saat datang ke Malang yang sebenarnya bukan sepenuhnya kemauan manajemen. Pelatih kelahiran 1969 tersebut datang karena diarahkan Konsorsium LPI, walau Arema sendiri kala itu lebih memilih asisten pelatih Abdulrahman Gurning.
Namun, kabar itu buru-buru dibantah pihak manajemen dengan mengatakan sejauh ini tidak ada pressure kepada Dejan. Justru evaluasi yang akan digelar hanya menyangkut kinerja pemain. Media Officer Arema FC Noor Ramadhan mengungkapkan sejauh ini posisi Dejan masih aman. ''Tidak ada tekanan apa-apa sejauh ini, karena kami melihat kesalahan justru banyak dilakukan pemain di lapangan,” ujar Noor Ramadhan.
Pria yang juga jurnalis di sebuah televisi swasta ini malah dengan jujur menguak adanya beberapa pemain yang kinerjanya membuat manajemen frustrasi. Di mata manajemen, kinerja Dejan sebenarnya dinilai masih normal karena kualitas permainan sudah sesuai harapan.
''Hanya saja ada pemain yang kelihatannya kurang serius di lapangan. Kami tidak tahu apa tujuannya, yang jelas pemain itu seperti sengaja bermain buruk,” ungkap Noor tanpa memberitahu siapa pemain tersebut.
Melihat gelagat yang ada, indikasi mengarah pada pemain bertahan yang kinerjanya selama ini sangat buruk. Khusus di AFC Cup saja, Arema sudah kebobolan 10 gol di empat pertandingan. Padahal sejumlah nama yang bercokol di posisi bertahan terbilang cukup berpengalaman.
Sederet pemain di sektor ini yang masuk tim utama adalah Legimin Raharjo, Gunawan Dwi Cahyo, Irfan Raditya, Hermawan, maupun Faris Bagus Dinata. Dengan kualitas yang dimiliki pemain sekaliber mereka, cukup wajar manajemen akhirnya curiga ada pemain yang memang tidak cukup serius.
''Untuk sementara ini kami fokuskan ke evaluasi tim dulu. Yang pasti pelatih sendiri juga ingin mengakhiri catatan buruk Arema. Semoga Arema sudah bisa memenangi pertandingan di Piala Indonesia melawan Persipro Bondowoso United nanti,” ungkap cetus Noor.
Akhir pekan ini, 14 April, Arema bakal terjun di putaran kedua Piala Indonesia menghadapi Persipro. Terlebih dulu Singo Edan bakal melawat ke kandang Persipro, sedangkan leg kedua bakal digelar sepekan sesudahnya. Karena ada pertandingan di Piala Indonesia, maka laga kontra Persema Malang resmi ditunda.
Derby Malang episode kedua yang sejatinya digelar pada 15 April, akhirnya ditunda karena berdekatan dengan jadwal Piala Indonesia. Hingga kemarin belum ada pemberitahuan resmi dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) terkait kapan pertandingan lawan Persema digelar.
()