Tantangan tim kasta kedua
A
A
A
Sindonews.com - Piala Indonesia memberikan tantangan tersendiri bagi tim dari kasta kedua atau Divisi Utama. Setelah lolos di putaran pertama, calon lawan adalah tim-tim dengan level di atasnya. Di sinilah tim yang Divisi Utama merasa mendapat tantangan sesungguhnya.
Di Jawa Timur, sendiri setidaknya ada empat tim Divisi Utama yang harus berjibaku menghadapi tim Indonesian Premier League (IPL). Persik Kediri kontra Persijap Jepara, Madiun Putra FC bersua PSM Makassar, Persipro Bondowoso United versus Arema FC, sekaligus pemenang antara Gresik United lawan PSBI Blitar yang bakal bertemu Persema Malang.
Walau menghadapi lawan dengan level di atasnya, ternyata klub-klub tersebut tak surut nyali. Malah mereka merasa ada motivasi tersendiri walau diposisikan sebagai under dog. Madiun Putra FC (MPFC) misalnya, sangat berambisi bisa menjungkalkan PSM Makassar yang termasuk tim tangguh di Indonesian Premier League (IPL).
Hari ini MPFC bakal meladeni PSM di leg pertama Piala Indonesia di Stadion Wilis, Madiun. Menurut pelatih MPFC Hanafi, tidak ada alasan bagi timnya untuk keder menghadapi PSM yang bermain cukup konsisten di IPL. Timnya justru termotivasi untuk bisa membuat kejutan.
''Saya melihat tidak ada rendah diri atau grogi menghadapi PSM yang dirasakan pemain. Kami sangat bersemangat dan berusaha membuat kejutan. Soal bagaimana hasil pertandingan, itu tergantung prosesnya nanti. Saya sudah menyiapkan strategi khusus untuk PSM,” ujar Hanafi kemarin.
MPFC mendapat bekal memadai saat menjamu PSM. Maklum, di putaran pertama lalu tim berjuluk Blue Force sukses menyingkirkan Persires Bali Devata dengan skor meyakinkan 3-0. Hanafi sendiri melihat PSM bisa menjadi ujian mental bertarung tim asuhannya.
Soal hasil pertandingan ia tak begitu mempersoalkan, yang terpenting adalah bagaimana menghadapi perlawanan PSM yang diakuinya secara kualitas jelas lebih bagus. ''Kami bermain tanpa beban. Itu yang membuat kami mungkin lebih leluasa di lapangan nanti,” uangkap Hanafi.
Kondisi yang sama juga dirasakan Persik Kediri yang bersiap menghadapi Persijap Jepara di putaran dua. Pada 17 April mendatang Persijap akan terlebih dulu menyambangi Stadion Brawijaya, Kediri. Walau tak terlalu berambisi, namun Persik berupaya tidak kalah di leg pertama.
Persijap mungkin masih belum beruntung di IPL dan ngendon di papan bawah klasemen sementara. Walau begitu Persik tetap menghormati calon lawan yang satu level di atasnya. ''Persijap tetap saja tim IPL. Dari sisi kekuatan jelas berbeda dibanding Persik Kediri. Tapi kami tidak silau dengan perbedaan kekuatan,” beber Asisten Manajer Persik Arya Wishnu.
Setelah melaju dengan meyakinan dengan agregat 6-2 kontra PSCS Cilacap, persik merasa menemukan ritmenya di Piala Indonesia yang memakai sistem home-away. Dibandingkan kompetisi reguler, sistem di Piala Indonesia dianggap lebih mudah karena ada pengaruh perbedaan gol.
''Bukannnya kami memandang Piala Indonesia itu gampang, semua kompetisi tetap sulit. Tapi paling tidak berapa gol yang tercipta bisa menjadi penentu lolos-tidaknya sebuah tim. Persik sendiri saya lihat tidak ada masalah dalam mencetak gol dan siap bertarung melawan Persijap jepara,” tandas Arya.
Sementara, tim yang tidak mau kecolongan adalah Arema FC. Walau kekuatan yang dimiliki Arema FC jauh lebih bagus dibanding Persipro Bondowoso United, tapi Singo Edan tidak mau lengah. ''Tidak ada tim yang pantas diremehkan. Kami akan sangat serius di tiap pertandingan,” ujar Media Officer Arema FCNoor Ramadhan.
Di Jawa Timur, sendiri setidaknya ada empat tim Divisi Utama yang harus berjibaku menghadapi tim Indonesian Premier League (IPL). Persik Kediri kontra Persijap Jepara, Madiun Putra FC bersua PSM Makassar, Persipro Bondowoso United versus Arema FC, sekaligus pemenang antara Gresik United lawan PSBI Blitar yang bakal bertemu Persema Malang.
Walau menghadapi lawan dengan level di atasnya, ternyata klub-klub tersebut tak surut nyali. Malah mereka merasa ada motivasi tersendiri walau diposisikan sebagai under dog. Madiun Putra FC (MPFC) misalnya, sangat berambisi bisa menjungkalkan PSM Makassar yang termasuk tim tangguh di Indonesian Premier League (IPL).
Hari ini MPFC bakal meladeni PSM di leg pertama Piala Indonesia di Stadion Wilis, Madiun. Menurut pelatih MPFC Hanafi, tidak ada alasan bagi timnya untuk keder menghadapi PSM yang bermain cukup konsisten di IPL. Timnya justru termotivasi untuk bisa membuat kejutan.
''Saya melihat tidak ada rendah diri atau grogi menghadapi PSM yang dirasakan pemain. Kami sangat bersemangat dan berusaha membuat kejutan. Soal bagaimana hasil pertandingan, itu tergantung prosesnya nanti. Saya sudah menyiapkan strategi khusus untuk PSM,” ujar Hanafi kemarin.
MPFC mendapat bekal memadai saat menjamu PSM. Maklum, di putaran pertama lalu tim berjuluk Blue Force sukses menyingkirkan Persires Bali Devata dengan skor meyakinkan 3-0. Hanafi sendiri melihat PSM bisa menjadi ujian mental bertarung tim asuhannya.
Soal hasil pertandingan ia tak begitu mempersoalkan, yang terpenting adalah bagaimana menghadapi perlawanan PSM yang diakuinya secara kualitas jelas lebih bagus. ''Kami bermain tanpa beban. Itu yang membuat kami mungkin lebih leluasa di lapangan nanti,” uangkap Hanafi.
Kondisi yang sama juga dirasakan Persik Kediri yang bersiap menghadapi Persijap Jepara di putaran dua. Pada 17 April mendatang Persijap akan terlebih dulu menyambangi Stadion Brawijaya, Kediri. Walau tak terlalu berambisi, namun Persik berupaya tidak kalah di leg pertama.
Persijap mungkin masih belum beruntung di IPL dan ngendon di papan bawah klasemen sementara. Walau begitu Persik tetap menghormati calon lawan yang satu level di atasnya. ''Persijap tetap saja tim IPL. Dari sisi kekuatan jelas berbeda dibanding Persik Kediri. Tapi kami tidak silau dengan perbedaan kekuatan,” beber Asisten Manajer Persik Arya Wishnu.
Setelah melaju dengan meyakinan dengan agregat 6-2 kontra PSCS Cilacap, persik merasa menemukan ritmenya di Piala Indonesia yang memakai sistem home-away. Dibandingkan kompetisi reguler, sistem di Piala Indonesia dianggap lebih mudah karena ada pengaruh perbedaan gol.
''Bukannnya kami memandang Piala Indonesia itu gampang, semua kompetisi tetap sulit. Tapi paling tidak berapa gol yang tercipta bisa menjadi penentu lolos-tidaknya sebuah tim. Persik sendiri saya lihat tidak ada masalah dalam mencetak gol dan siap bertarung melawan Persijap jepara,” tandas Arya.
Sementara, tim yang tidak mau kecolongan adalah Arema FC. Walau kekuatan yang dimiliki Arema FC jauh lebih bagus dibanding Persipro Bondowoso United, tapi Singo Edan tidak mau lengah. ''Tidak ada tim yang pantas diremehkan. Kami akan sangat serius di tiap pertandingan,” ujar Media Officer Arema FCNoor Ramadhan.
()