Pemain Gresik United dipukul oknum panpel
A
A
A
Sindonews.com - Kemenangan Persib Bandung atas Gresik United dinodai aksi pemukulan. Salah satu anggota tim keamanan panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib v Gresik United memukul Marwan Sayedeh.
Pelatih Gresik United Abdulrahman Gurning bereaksi setelah pemainnya dipukul dari salah satu bagian pengamanan tim. Jelang berakhrinya pertandingan, Marwan Sayedeh menjadi korban kekerasan oknum aparat keamanan sipil yang disebut Gurning terjadi setelah wasit Novari Ikhsan meniup peluit akhir pertandingan.
Gurning menuturkan, berawal dari kericuhan antar pemain, Marwan dan Zulkifli terlihat bersitegang hingga memancing emosi para pemain dan ofisial kedua tim. ''Ada oknum petugas Panpel yang memukul pemain saya (Marwan Sayedeh). Seharusnya panpel mengamankan pertandingan, ini justru malah memukul pemain saya,” kata Gurning.
Gurning memasrahkan kasus kekerasan yang dialami striker asal Suriah itu kepada manajemen Gresik. ''Biar manejemen yang mengurus karena ini sudah termasuk tindakan kriminal. Marwan bilang sama saya, wasit melihat, tapi tidak ada tindakan apa-apa,” paparnya.
Marwan sendiri terpaksa harus mendapatkan perawatan dari petugas medis karena pelipis matanya robek. ''Setelah pertandingan Marwan protes ke wasit. Saat itu terjadi kericuhan dan tiba-tiba Marwan di pukul,” bebernya.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persib Ruri Bachtiar membantah kejadian itu dilakukan oleh pihaknya. ''Mereka bukan bagian dari Panpel, tapi pengamanan internal tim. Jadi, panpel tidak bertanggung jawab dengan kejadian itu,” ungkap Ruri.
Ruri menyatakan, kejadian tersebut akan jadi bahan evaluasi bagi pihaknya untuk mendukung pelaksanaan pertandingan kandang Persib berikutnya menghadapi Persiba Balikpapan, Minggu (15/4) nanti. ''Nanti kita akan lakukan evaluasi dari pihak mana. Kalau panpel pasti pakai identitas dan pakai seragam,” tandasnya.
Pelatih Gresik United Abdulrahman Gurning bereaksi setelah pemainnya dipukul dari salah satu bagian pengamanan tim. Jelang berakhrinya pertandingan, Marwan Sayedeh menjadi korban kekerasan oknum aparat keamanan sipil yang disebut Gurning terjadi setelah wasit Novari Ikhsan meniup peluit akhir pertandingan.
Gurning menuturkan, berawal dari kericuhan antar pemain, Marwan dan Zulkifli terlihat bersitegang hingga memancing emosi para pemain dan ofisial kedua tim. ''Ada oknum petugas Panpel yang memukul pemain saya (Marwan Sayedeh). Seharusnya panpel mengamankan pertandingan, ini justru malah memukul pemain saya,” kata Gurning.
Gurning memasrahkan kasus kekerasan yang dialami striker asal Suriah itu kepada manajemen Gresik. ''Biar manejemen yang mengurus karena ini sudah termasuk tindakan kriminal. Marwan bilang sama saya, wasit melihat, tapi tidak ada tindakan apa-apa,” paparnya.
Marwan sendiri terpaksa harus mendapatkan perawatan dari petugas medis karena pelipis matanya robek. ''Setelah pertandingan Marwan protes ke wasit. Saat itu terjadi kericuhan dan tiba-tiba Marwan di pukul,” bebernya.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persib Ruri Bachtiar membantah kejadian itu dilakukan oleh pihaknya. ''Mereka bukan bagian dari Panpel, tapi pengamanan internal tim. Jadi, panpel tidak bertanggung jawab dengan kejadian itu,” ungkap Ruri.
Ruri menyatakan, kejadian tersebut akan jadi bahan evaluasi bagi pihaknya untuk mendukung pelaksanaan pertandingan kandang Persib berikutnya menghadapi Persiba Balikpapan, Minggu (15/4) nanti. ''Nanti kita akan lakukan evaluasi dari pihak mana. Kalau panpel pasti pakai identitas dan pakai seragam,” tandasnya.
()