Dijamin aman, FIA restui GP Bahrain jalan terus
A
A
A
Sindonews.com - Federation Internationale de l’Automobile (FIA) menyatakan GP Bahrain tetap digelar sesuai jadwal, yakni Minggu (22/4). Keputusan itu diambil FIA setelah mendapatkan laporan mengenai situasi terakhir di Bahrain.
Presiden FIA Jean Todt mengatakan, keputusan menggelar atau tidak balapan GP Bahrain sebenarnya akan diputuskan FIA setelah para peserta F1 menjalani seri ketiga GP China, pekan ini.
Namun,Todt memberanikan diri jika balapan di Bahrain akan berjalan aman. Optimisme Todt itu tak lepas dari jaminan keamanan yang terus diupayakan panitia setempat. Apalagi,setelah Todt mendapat surat dari Penasihat Kementerian Dalam Negeri Bahrain John Yates.
Dalam surat itu,Yates menulis tak perlu merisaukan kisruh yang terjadi di Bahrain. ”Saya menyadari dampak yang ditimbulkan dari aksi demo belakangan ini,yakni para tim peserta cemas saat mengikuti GP Bahrain, pekan depan.Tapi,kami menjamin tak ada masalah serius yang bakal terjadi saat mereka ada di sini,”tulis surat Yates kepadaTodt, dilansir Autosport. MenurutYates,kekhawatiran peserta mulai pembalap, tim, sponsor, media, hingga fans tak lepas dari salah pengertian.
Mereka salah jika menafsirkan keadaan Bahrain sangat kacau saat ini.Apalagi,jika mereka mengambil keputusan itu setelah melihat cuplikan demonstrasi lewat forum media sosial. Yates menuding rekaman video yang beredar di dunia maya itu tidak akurat, bahkan tidak konkret sesuai fakta di lapangan. Rekaman itu sengaja dibuat pihak tak bertanggung jawab agar pelaksanaan GP Bahrain batal diselenggarakan.
Karena itu,dia mengimbau kepada seluruh tim peserta tak terpancing.Sebab, pemerintah Bahrain saat ini terus berupaya keras memberikan kenyamanan kepada masyarakatnya, terutama bagi mereka yang akan terlibat di GP Bahrain.
''Kami berupaya keras di sini. Tujuannya agar mendapatkan suasana lebih kondusif dari sebelumnya.Kami sadar masih banyak kekurangan, tapi kami sangat yakin bisa menggelar balapan itu pekan depan,”tutur Yates.
Pernyataan Yates melalui surat itu membuat Todt mengambil langkah tersebut,yakni GP Bahrain tetap diselenggarakan sesuai jadwal. Apalagi, pihaknya telah mendapatkan jaminan serius dari pemerintah setempat.
''Kami sangat apresiasi kepada panitia dan pemerintah setempat yang mau berupaya keras melancarkan balapan nanti. Dengan adanya jaminan itu, kami mulai menyadari tak ada yang perlu dikhawatirkan,” papar Todt.
Sementara pembalap Mercedes Michael Schumacher menyatakan, para peserta wajar mengalami ketakutan jelang balapan di Bahrain. Namun,dengan adanya jaminan itu, driver asal Jerman ini optimistis GP Bahrain akan terselenggara dengan lancar.
Namun, mantan pembalap Ferrari ini lebih mementingkan persiapannya jelang balapan GP China.Dia ingin persiapan matang yang terus diupayakan timnya mendapat hasil fantastis dalam balapan nanti.
Presiden FIA Jean Todt mengatakan, keputusan menggelar atau tidak balapan GP Bahrain sebenarnya akan diputuskan FIA setelah para peserta F1 menjalani seri ketiga GP China, pekan ini.
Namun,Todt memberanikan diri jika balapan di Bahrain akan berjalan aman. Optimisme Todt itu tak lepas dari jaminan keamanan yang terus diupayakan panitia setempat. Apalagi,setelah Todt mendapat surat dari Penasihat Kementerian Dalam Negeri Bahrain John Yates.
Dalam surat itu,Yates menulis tak perlu merisaukan kisruh yang terjadi di Bahrain. ”Saya menyadari dampak yang ditimbulkan dari aksi demo belakangan ini,yakni para tim peserta cemas saat mengikuti GP Bahrain, pekan depan.Tapi,kami menjamin tak ada masalah serius yang bakal terjadi saat mereka ada di sini,”tulis surat Yates kepadaTodt, dilansir Autosport. MenurutYates,kekhawatiran peserta mulai pembalap, tim, sponsor, media, hingga fans tak lepas dari salah pengertian.
Mereka salah jika menafsirkan keadaan Bahrain sangat kacau saat ini.Apalagi,jika mereka mengambil keputusan itu setelah melihat cuplikan demonstrasi lewat forum media sosial. Yates menuding rekaman video yang beredar di dunia maya itu tidak akurat, bahkan tidak konkret sesuai fakta di lapangan. Rekaman itu sengaja dibuat pihak tak bertanggung jawab agar pelaksanaan GP Bahrain batal diselenggarakan.
Karena itu,dia mengimbau kepada seluruh tim peserta tak terpancing.Sebab, pemerintah Bahrain saat ini terus berupaya keras memberikan kenyamanan kepada masyarakatnya, terutama bagi mereka yang akan terlibat di GP Bahrain.
''Kami berupaya keras di sini. Tujuannya agar mendapatkan suasana lebih kondusif dari sebelumnya.Kami sadar masih banyak kekurangan, tapi kami sangat yakin bisa menggelar balapan itu pekan depan,”tutur Yates.
Pernyataan Yates melalui surat itu membuat Todt mengambil langkah tersebut,yakni GP Bahrain tetap diselenggarakan sesuai jadwal. Apalagi, pihaknya telah mendapatkan jaminan serius dari pemerintah setempat.
''Kami sangat apresiasi kepada panitia dan pemerintah setempat yang mau berupaya keras melancarkan balapan nanti. Dengan adanya jaminan itu, kami mulai menyadari tak ada yang perlu dikhawatirkan,” papar Todt.
Sementara pembalap Mercedes Michael Schumacher menyatakan, para peserta wajar mengalami ketakutan jelang balapan di Bahrain. Namun,dengan adanya jaminan itu, driver asal Jerman ini optimistis GP Bahrain akan terselenggara dengan lancar.
Namun, mantan pembalap Ferrari ini lebih mementingkan persiapannya jelang balapan GP China.Dia ingin persiapan matang yang terus diupayakan timnya mendapat hasil fantastis dalam balapan nanti.
()