Persiba terteror di Tanah Rencong
A
A
A
Sindonews.com - Suasana kurang menyenangkan membayangi lawatan Persiba Bantul ke Tanah Rencong, Nanggroe Aceh Darussalam. Tim berjuluk Laskar Sultan Agung menghadapi teror luar biasa, baik dari dalam maupun luar.
Situasi itu mempersulit ambisi skuad asuhan Sajuri Syahid untuk pulang membawa poin dari kandang Persiraja. Dari dalam, teror psikologis muncul karena laga akan digelar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Laskar Sultan Agung masih diliputi kekhawatiran usai gempa besar yang terjadi tiga hari lalu.
Kondisi diperparah absennya empat pilar tim. Antara lain Ugiek Sugiyanto, Cornelis Kaimu, Arwin dan Wahyu Tanto. Dari luar, tim Lantak Laju, julukan Persiraja tebar ancaman bagi jawara Divisi Utama 2010/11 ini. Skuad asuhan Herry Kiswanto baru saja menahan imbang Persikabo Bogor dalam lanjutan Piala Indonesia (PI).
Sukses itu menambah tekanan bagi tim tamu karena Imral Usman dkk juga sukses memaksa Persiba bermain imbang 2-2 di Stadion Sultan Agung. Catatan home tim Lantak Laju selama Indonesia Premier League (IPL) tak bisa dibilang buruk. Dari tujuh home yang sudah dijalani sejak awal musim, mereka mencatat tiga kemenangan penting dan empat lainnya berakhir dengan skor imbang.
Sajuri membenarkan kondisi sulit yang dialami timnya. Guru SMAN 1 Pajangan ini menyatakan, timnya dalam posisi kritis pada lawatan ke Tanah Rencong. Untuk pertama kalinya Laskar Sultan Agung tidak akan diperkuat pemain pilar di semua lini. Meski begitu, dia ingin anak asuhnya tetap fokus pada laga.
''Ini baru pertama kali kita kehilangan pemain inti di semua lini. Jelas akan berat buat tim pulang membawa poin. Ditambah kami masih khawatir dengan situasi keamanan pasca gempa. Tapi kami tidak punya pilihan. Tim tetap harus bermain dan kami tak ingin jadi pecundang,” kata Sajuri.
Ia menambahkan, berdasarkan laporan pantauan duel Persiraja kontra Persikabo, performa skuad Herkis, panggilan Herry Kiswanto cukup apik. Tampil di luar kandang tak membuat mereka kehilangan dominasi. “Kami tetap waspada. Kemarin mereka main bagus. Kami tak ingin kecolongan lagi seperti di SSA,” imbuh dia.
Manajer tim Briyanto paham betul dengan kondisi yang dihadapi tim. Karena itu, manajemen hanya mematok hasil seri dari lawatan ini. ''Seri saya sudah bagus kalau melihat kondisi tim. Beban mental pemain bertambah setelah kejadian di Aceh tiga hari lalu. Apalagi mereka juga belum bermain sejak putaran dua bergulir,” terang dia.
Situasi itu mempersulit ambisi skuad asuhan Sajuri Syahid untuk pulang membawa poin dari kandang Persiraja. Dari dalam, teror psikologis muncul karena laga akan digelar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Laskar Sultan Agung masih diliputi kekhawatiran usai gempa besar yang terjadi tiga hari lalu.
Kondisi diperparah absennya empat pilar tim. Antara lain Ugiek Sugiyanto, Cornelis Kaimu, Arwin dan Wahyu Tanto. Dari luar, tim Lantak Laju, julukan Persiraja tebar ancaman bagi jawara Divisi Utama 2010/11 ini. Skuad asuhan Herry Kiswanto baru saja menahan imbang Persikabo Bogor dalam lanjutan Piala Indonesia (PI).
Sukses itu menambah tekanan bagi tim tamu karena Imral Usman dkk juga sukses memaksa Persiba bermain imbang 2-2 di Stadion Sultan Agung. Catatan home tim Lantak Laju selama Indonesia Premier League (IPL) tak bisa dibilang buruk. Dari tujuh home yang sudah dijalani sejak awal musim, mereka mencatat tiga kemenangan penting dan empat lainnya berakhir dengan skor imbang.
Sajuri membenarkan kondisi sulit yang dialami timnya. Guru SMAN 1 Pajangan ini menyatakan, timnya dalam posisi kritis pada lawatan ke Tanah Rencong. Untuk pertama kalinya Laskar Sultan Agung tidak akan diperkuat pemain pilar di semua lini. Meski begitu, dia ingin anak asuhnya tetap fokus pada laga.
''Ini baru pertama kali kita kehilangan pemain inti di semua lini. Jelas akan berat buat tim pulang membawa poin. Ditambah kami masih khawatir dengan situasi keamanan pasca gempa. Tapi kami tidak punya pilihan. Tim tetap harus bermain dan kami tak ingin jadi pecundang,” kata Sajuri.
Ia menambahkan, berdasarkan laporan pantauan duel Persiraja kontra Persikabo, performa skuad Herkis, panggilan Herry Kiswanto cukup apik. Tampil di luar kandang tak membuat mereka kehilangan dominasi. “Kami tetap waspada. Kemarin mereka main bagus. Kami tak ingin kecolongan lagi seperti di SSA,” imbuh dia.
Manajer tim Briyanto paham betul dengan kondisi yang dihadapi tim. Karena itu, manajemen hanya mematok hasil seri dari lawatan ini. ''Seri saya sudah bagus kalau melihat kondisi tim. Beban mental pemain bertambah setelah kejadian di Aceh tiga hari lalu. Apalagi mereka juga belum bermain sejak putaran dua bergulir,” terang dia.
()