Incar juara umum, Jatim targetkan 133 emas
A
A
A
Sindonews.com - Enam bulan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/Riau dihelat, KONI Jawa Timur mulai menebar sesumbar. Provinsi pemegang gelar juara umum PON 2008 itu, optimistis bisa meraih 133 medali emas dalam ajang multieven empat tahunan itu.
Target tersebut dinilai realistis setelah melihat perkembangan prestasi atlet-atlet selama menghuni program Puslatda proyeksi PON. ''Dari evaluasi KONI Jatim dengan melibatkan cabor-cabor, rasanya target mendapat 133 emas di PON Riau realistis," tegas Plt Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung didampingi ketua harian Dhimam Abror.
Dengan mematok target 133 emas, Erlangga yakin Jatim bisa kembali mempertahankan gelar juara umum. "Secara teknis, target itu realistis dan aman untuk bisa menjadi juara umum. Asal tidak ada gangguan nonteknis saja, saya optimistis target itu bisa tercapai," ujarnya tanpa menyebut faktor nonteknis apa yang dapat menggagalkan target Jatim.
Sebelum mengeluarkan target 133 emas, lanjut Erlangga, KONI Jatim sudah memperhitungkan secara matang. Tidak hanya melihat dari peningkatan prestasi atlet Jatim, namun juga membandingkan dengan prestasi atlet daerah lain. ''Ukuran kami tidak hanya prestasi atlet Jatim selama setahun ini, tapi juga melihat kondisi lawan di masing-masing cabor, " ujar pria yang juga menjabat Ketua REI Jatim ini.
Disinggung hasil Pra PON Jatim di masing-masing cabor yang tidak mencapai 133 emas, Erlangga berdalih jika tidak semua pertandingan di Pra PON memperebutkan medali emas sehingga tidak bisa menjadi ukuran. "Ada beberapa cabor seperti panahan dan anggar, mereka menggunakan sistem berbeda beda. Tapi kita tidak melihatnya dari situ saja, " elaknya.
Sebenarnya, target 133 emas juga masih di bawah perolehan medali emas Jatim pada PON XVII 2008 di Kalimantan Timur. Saat itu, Jatim menjadi merebut gelar juara umum dari DKI Jakarta dengan mendulang 139 emas. "Namun, perlu diingat Jatim mampu mendapat 139 emas karena jumlah cabor yang dipertandingkan lebih banyak 749 emas. PON sekarang tidak sebanyak itu, " ucapnya.
Memang cabor yang dipertandingkan di PON Riau lebih sedikit. Banyak cabor dan nomor pertandingan yang dihilangkan. Akibatnya, pengurangan cabor dan nomor cabor itu berdampak pada jumlah medali emas yang diperebutkan. Apalagi nomor andalan Jatim seperti ski air juga dikepras, "Tentu target medali juga harus menyesuaikan dengan jumlah cabor yang dilombakan," sergahnya.
Untuk memenuhi target tersebut, KONI Jatim berharap banyak pada cabor andalannya, seperti atletik, panahan, dayung, selam, panjat tebing, renang, senam, loncat indah, menembak, pencak silat, wushu dan tenis meja. "Khusus tenis meja, saya berharap bisa sapu bersih. Saya kira bukan tidak mungkin melihat hasil Pra PON kemarin, " tegasnya.
Target tersebut dinilai realistis setelah melihat perkembangan prestasi atlet-atlet selama menghuni program Puslatda proyeksi PON. ''Dari evaluasi KONI Jatim dengan melibatkan cabor-cabor, rasanya target mendapat 133 emas di PON Riau realistis," tegas Plt Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung didampingi ketua harian Dhimam Abror.
Dengan mematok target 133 emas, Erlangga yakin Jatim bisa kembali mempertahankan gelar juara umum. "Secara teknis, target itu realistis dan aman untuk bisa menjadi juara umum. Asal tidak ada gangguan nonteknis saja, saya optimistis target itu bisa tercapai," ujarnya tanpa menyebut faktor nonteknis apa yang dapat menggagalkan target Jatim.
Sebelum mengeluarkan target 133 emas, lanjut Erlangga, KONI Jatim sudah memperhitungkan secara matang. Tidak hanya melihat dari peningkatan prestasi atlet Jatim, namun juga membandingkan dengan prestasi atlet daerah lain. ''Ukuran kami tidak hanya prestasi atlet Jatim selama setahun ini, tapi juga melihat kondisi lawan di masing-masing cabor, " ujar pria yang juga menjabat Ketua REI Jatim ini.
Disinggung hasil Pra PON Jatim di masing-masing cabor yang tidak mencapai 133 emas, Erlangga berdalih jika tidak semua pertandingan di Pra PON memperebutkan medali emas sehingga tidak bisa menjadi ukuran. "Ada beberapa cabor seperti panahan dan anggar, mereka menggunakan sistem berbeda beda. Tapi kita tidak melihatnya dari situ saja, " elaknya.
Sebenarnya, target 133 emas juga masih di bawah perolehan medali emas Jatim pada PON XVII 2008 di Kalimantan Timur. Saat itu, Jatim menjadi merebut gelar juara umum dari DKI Jakarta dengan mendulang 139 emas. "Namun, perlu diingat Jatim mampu mendapat 139 emas karena jumlah cabor yang dipertandingkan lebih banyak 749 emas. PON sekarang tidak sebanyak itu, " ucapnya.
Memang cabor yang dipertandingkan di PON Riau lebih sedikit. Banyak cabor dan nomor pertandingan yang dihilangkan. Akibatnya, pengurangan cabor dan nomor cabor itu berdampak pada jumlah medali emas yang diperebutkan. Apalagi nomor andalan Jatim seperti ski air juga dikepras, "Tentu target medali juga harus menyesuaikan dengan jumlah cabor yang dilombakan," sergahnya.
Untuk memenuhi target tersebut, KONI Jatim berharap banyak pada cabor andalannya, seperti atletik, panahan, dayung, selam, panjat tebing, renang, senam, loncat indah, menembak, pencak silat, wushu dan tenis meja. "Khusus tenis meja, saya berharap bisa sapu bersih. Saya kira bukan tidak mungkin melihat hasil Pra PON kemarin, " tegasnya.
()