Ketika judi jerat bintang Inggris

Senin, 16 April 2012 - 07:30 WIB
Ketika judi jerat bintang...
Ketika judi jerat bintang Inggris
A A A
Sindonews.com - Dengan pendapatan jauh di atas rata-rata orang kebanyakan, tak sulit bagi seorang aktor lapangan hijau untuk menyisihkan pendapatannya di sejumlah arena judi olah raga.

”Ini masalah serius. Ini adalah epidemik. Berjudi adalah hal mudah. Bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun,”ujar mantan pemain Liverpool Dominic Matteo, yang kehilangan hingga 1 juta pounds dalam judi pacuan kuda.

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sudah melarang pesepak bola, terutama yang menjadi langganan timnas, agar tidak berjudi. Tapi, peraturan tersebut seakan tak berlaku.
Kini, makin sering terungkap pesepak bola yang terjerumus dalam jerat judi. FA pun mulai mengambil langkah tegas.

Selepas menggelar rapat awal bulan ini, badan pimpinan Pangeran William ini mengeluarkan aturan baru bahwa mereka bakal menghukum pemain hingga staf klub yang bertaruh. Aturan ini ditujukan kepada tim Liga Primer, Divisi Championship, League 1, dan League 2. ”Peraturan ini penting untuk melindungi sepak bola, integritas, dan reputasi pertandingan,” demikian bunyi aturan tersebut.

Sayang, peraturan itu memiliki cacat yang cukup besar.Di situ hanya dikatakan pemain atau staf klub tidak boleh berjudi dalam pertandingan liga apa pun. Padahal, Matteo atau yang lain tidak hanya kecanduan bertaruh dalam laga sepak bola. Mereka juga aktif mempertaruhkan uangnya dalam pacuan kuda, anjing, atau poker online sehingga muncul anggapan bahwa aturan itu dibuat cuma untuk mempertipis kans terjadinya pengaturan skor.

Bukan buat menekan angka kecanduan judi yang diderita para aktor lapangan hijau. Keanehan yang ditunjukkan kapten Chelsea John Terry yang membuat FA memperketat aturan terkait judi. Pada Februari 2012,Terry diketahui menggadaikan rumah mewahnya untuk keempat kali.

Dalam laporan Badan Pertanahan London, suami dari Toni Poole tersebut berusaha melepas hunian istimewa di kawasan Oxshott,Surrey, itu senilai 4,65 juta pounds. Saat membeli rumah itu sembilan tahun lalu, Terry ”hanya”merogoh 2,25 juta pounds.

Hanya satu tahun menghuni rumah itu, Terry mencoba menggadaikan rumahnya kepada Queen’s Coutts Bank demi mendapat uang tunai.Gagal, dia kembali melakukannya pada 2006,2009, dan terakhir tahun ini.

Juru bicara agensi Terry saat itu,Icon Sports Management seperti dilansir The Sun menegaskan kliennya ingin mendapat keuntungan dari properti tersebut. Tapi, apa yang dilontarkan Icon Sports Management dianggap publik Inggris sebagai alasan semata.

Kelakuan Terry menggadaikan rumah mewahnya menimbulkan anggapan bahwa dia terlilit utang judi. Apalagi, pemain berusia 31 tahun tersebut mempunyai riwayat mempertaruhkan uangnya di sejumlah bandar judi.

”Sungguh aneh ketika seseorang yang berpenghasilan hampir setengah juta pounds per bulan mencari keuntungan dalam bisnis properti yang didiaminya. Jika itu alasannya, untuk apa dia membutuhkan uang sekitar 4 juta pounds?” ujar sumber di Badan Pertanahan London.

Bukan hanya rumahnya yang digadaikan Terry. Kediaman mertuanya juga dilepas ke bank tempat dia membeli rumah tersebut. Pada Agustus 2007,Terry membelikan Sue Poole sebuah rumah di dekat kediamannya senilai 3,15 juta pounds.

Dengan begitu, Terry harus membayar cicilan rumahnya sebesar 13.500 pounds dan juga milik Sue sekitar 4,700 pounds per bulan. Sebelum kabar ini menyeruak,Terry tertangkap kamera keluar dari kios judi pacuan kuda.

Padahal,pada Februari 2011,Terry menutup semua akun miliknya di beberapa bandar judi. Bukan hanya Terry yang terperangkap dalam candu judi. Wayne Rooney, Michael Owen, Frank Lampard, John Terry,dan Rio Ferdinand juga digadang-gadang memiliki kegemaran mempertaruhkan uangnya.M

engetahui kelakuan para punggawanya pada Piala Dunia 2006, pelatih Inggris Sven-Goran Eriksson melarang keras armadanya ke kasino terdekat di Baden-baden, markas The Three Lions, julukan Inggris.

Larangan itu diberlakukan mengusul terkuaknya rahasia Rooney.Bomber Manchester United (MU) tersebut berutang 700.000 pounds kepada Goldchip,rumah taruhan milik Stephen Smith. The Sunday Mirrormelaporkan,Rooney mengenal Smith dari Owen.Sebagai catatan, kala berkostum Newcastle United, Owen sempat menderita kecanduan judi cukup parah.

Rooney, Lampard, Terry, dan Ferdinand disebutkan berjudi dalam pacuan kuda melalui kredit kepada Goldchip Ltd. Saat rekan-rekannya mendulang sukses, Rooney tertimpa sial. Kini, walau mengaku tidak lagi bertaruh, publik Inggris tak percaya.

Ini lantaran sang istri Coleen gandrung pada pacuan kuda. Perangkap judi lebih besar ditemukan pada pemain medioker. Penyerang Ipswich Town Michael Chopra,misalnya. Dia masuk ke klinik rehabilitasi milik Tony Adams,Sporting Chance karena kecanduan judi.

Adams membangun tempat rehabilitasi ini lantaran saat aktif sebagai pemain dia kesulitan bangkit dari kecanduan alkohol. Saat membela Sunderland pada 2008,Chopra dikenal oleh rekan-rekan satu timnya sangat gemar bertaruh.

Cerita mengagetkan juga datang dari winger Stoke City Matthew Etherington. Sebelum bergabung dengan Stoke, dia kerap berjudi di arena pacuan anjing, kuda, dan poker online.

Etherington terjerat utang yang sangat besar,yakni 1,5 juta pounds atau sekitar Rp22 miliar.Begitu pula dengan David Bentley.Saking candunya,dalam sehari Bentley sanggup memasang 100 taruhan di berbagai ajang olahraga.

”Saya berjudi apa saja. Mulai dari beberapa pounds, kemudian ratusan pounds,dan ribuan pounds. Saya pernah menang dari yang 100 pounds sampai 100.000 pounds,”papar Bentley,yang mengaku gemar berjudi sejak berusia 14 tahun.

Judi juga sempat menjadi mimpi buruk eks punggawa Barcelona Eidur Gudjohnsen.Kala menjalani perawatan cedera di kampung halamannya, Islandia,Gudjohnsen justru tenggelam dalam keasyikan mengunjungi kasino.Akibatnya, utang pemain yang sempat berkostum Chelsea dan West Ham itu menggunung.Kepada Banque Havilland,dia berutang 4 juta pounds dan kepada Glitnir Bank,dia meminjam 1,8 juta pounds.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0579 seconds (0.1#10.140)