Neraka Allianz Arena
A
A
A
Sindonews.com - Reuni dua tim papan atas Eropa akan terjadi di Allianz Arena, dini hari nanti. Bayern Muenchen dan Real Madrid bakal bernostalgia dalam pertempuran klasik demi memperebutkan tiket final Liga Champions musim ini.
Di kompetisi lokal Primera Liga, Madrid sudah memiliki musuh utama, yakni Barcelona. Namun, khusus di Liga Champions, Bayern yang menjadi pengganjal terbesar Los Blancos, julukan Madrid. Keduanya sudah puluhan kali bertemu dan saling mengalahkan di kompetisi Benua Biru. Rivalitas wakil Spanyol dan Jerman itu bahkan sudah melegenda.
”Kami mengharapkan satu hasil bagus pada pertandingan nanti.Kami tentunya tidak ingin kalah. Namun, setidaknya kami bisa mencetak satu gol agar menjadi keuntungan pada pertemuan berikutnya. Bagus jika kami bisa menang atau imbang dengan mencetak gol. Tapi, tujuan kami adalah menang,” ujar gelandang Madrid Xabi Alonso, dilansir Goal.
Madrid memang terus menunjukkan kapabilitasnya dalam perjalanan mereka ke semifinal. Los Blancosbelum pernah terkalahkan sejak penyisihan grup dengan rincian 9 kemenangan dan 1 kali imbang. Pasukan Jose Mourinho itu bahkan mampu menyingkirkan APOEL di babak perempat final dengan agregat gol 8-2.
Namun, ceritanya dipastikan berbeda ketika meladeni Bayern. Pasalnya, armada Jupp Heynckes selalu menyulitkan. Apalagi, dengan keuntungan psikologis FC Hollywood––julukan Bayern––sebagai tuan rumah. Faktanya, Madrid sudah sering merasakan kekuatan lawannya itu.
Total Bayern dan Madrid sudah 18 kali bertanding. Bayern masih mendominasi dengan 10 kemenangan berbanding 6 kemenangan milik Madrid. Sementara sisanya berakhir imbang. Khusus semifinal, mereka sudah empat kali bersua baik saat bernama Piala Champions maupun Liga Champions. Menariknya, pertemuan di semifinal punya magis tersendiri bagi kedua tim tersebut.
Terbukti, dari empat duel sebelumnya, Bayern tiga kali lolos ke final dan dua di antaranya berujung Trofi Liga Champions.Sementara itu, Madrid satu kali melaju ke partai selanjutnya dan menjadi juara. Melihat sejarah tersebut, sudah pasti Bayern akan tampil habis-habisan. Mereka tentunya tidak ingin terjepit ketika berkunjung ke Estadio Santiago Bernabeu pada leg kedua, Rabu (25/4).
”Hidup atau mati. Itulah tema pada pertandingan nanti. Karena itu, kami harus bisa menembus batasan. Dengan dukungan para fans, kami yakin bisa melakukannya. Pastinya tidak mudah.Tapi, kami punya kekuatan mental tinggi,”tutur gelandang Bayern Bastian Schweinsteiger.
Bayern tidak menampik Madrid lebih difavoritkan. Pasalnya, tim tamu punya prestasi lebih bagus mengingat belum terkalahkan selama 20 pertandingan berturut-turut di semua kompetisi.
Terlebih dengan keberadaan trio Cristiano Ronaldo,Karim Benzema,dan Gonzalo Higuain yang terus mencetak gol. Ketajaman mereka terlihat saat menundukkan Sporting Gijon 3-1 dengan masing-masing menyumbang satu gol. Itu berarti ketiganya sudah menghasilkan 80 gol bagi Madrid, khusus di Primera Liga musim ini.Bila ditotal, mereka telah 107 kali menjebol gawang lawan.
Akan tetapi, Bayern mengaku tidak gentar. Mereka sudah menyiapkan ”perangkap”di Allianz Arena. Itu dipercaya akan membuat Madrid serasa di neraka. Mereka akan melakukan itu dengan cara mengintimidasi lawan lewat pemain ke-12. Bayern akan mengubah arena pertandingan menjadi lautan merah lantaran sudah meminta seluruh fansmembawa apa pun yang berkaitan dengan klub.Pihak manajemen bahkan sampai menggelar bazar atribut klub, seperti syal yang dibanderol sekitar 15 euro.
Spanduk dan banner dengan berbagai slogan tidak ketinggalan disediakan, di antaranya dengan tulisan ”Black Beast” atau ”Come Home”.Tulisan ”Come Home”bisa berarti dua hal. Pertama, Madrid akan pulang dengan kekalahan. Kedua, Bayern akan tampil lagi di sini.
Pasalnya, final Liga Champions akan digelar di Allianz Arena. Selain itu,Bayern juga akan mengandalkan motivasi mengingat Liga Champions merupakan kesempatan terakhir meraih gelar musim ini.
Maklum, meski berstatus runner-upsementara Bundesliga,Schweinsteiger dkk kecil kemungkinan menjuarai Bundesliga lantaran tertinggal delapan angka dari pemimpin klasemen Borussia Dortmund. Bayern Muenchen tidak menganggap Real Madrid sebagai tim yang pantas ditakuti.Walau tergolong tangguh, Los Blancos tidak bisa dibandingkan dengan tim kuat macam Barcelona.
Komentar itu dikemukakan legendaris sepak bola Jerman Franz Beckenbauer jelang leg pertama babak semifinal Liga Champions di Allianz Arena.Legenda hidup sekaligus presiden kehormatan FC Hollywood itu menyatakan kalau Madrid hanyalah tim biasa.
Pasalnya, prestasi yang dihasilkan Los Blancos tidak terlalu spesial. Madrid boleh saja pernah menjuarai Liga Champions sebanyak lima kali beruntun dari sembilan trofi yang mereka kumpulkan.
Mereka juga telah 31 kali menguasai Primera Liga.Namun,prestasi itu telah mereka lakukan beberapa tahun lalu. Sekarang, Madrid seperti kehilangan aura mereka. Perolehan yang ditorehkan kurang begitu membanggakan. Madrid bahkan tidak pernah lagi memenangkan Primera Liga sejak 2007/2008. Sementara di Liga Champions, armada Jose Mourinho itu terus terpeleset selama 10 musim terakhir.
Bahkan,satu-satunya gelar bergengsi yang berhasil direbut selama empat tahun belakangan cuma Copa del Rey. Keunggulan Madrid dari tim lain hanyalah banyaknya pemain tenar yang dimiliki.Itu berbeda dari Barcelona.Meski sebagian besar diperkuat bintang lokal,El Azulgrana––julukan Barcelona––sanggup mendulang sukses.
Buktinya,klub Katalan itu mampu menjuarai Primera Liga selama tiga musim beruntun. Kekuatan Barcelona di Liga Champions diakuinya saat menundukkan Manchester United 3-1 di final Liga Champions musim lalu. Lionel Messi dkk bahkan pernah merebut enam gelar sekaligus pada musim 2008/2009.Ya, klub Katalan itu menunjukkan kebesarannya dengan mencatat sejumlah sukses.
Di kompetisi lokal Primera Liga, Madrid sudah memiliki musuh utama, yakni Barcelona. Namun, khusus di Liga Champions, Bayern yang menjadi pengganjal terbesar Los Blancos, julukan Madrid. Keduanya sudah puluhan kali bertemu dan saling mengalahkan di kompetisi Benua Biru. Rivalitas wakil Spanyol dan Jerman itu bahkan sudah melegenda.
”Kami mengharapkan satu hasil bagus pada pertandingan nanti.Kami tentunya tidak ingin kalah. Namun, setidaknya kami bisa mencetak satu gol agar menjadi keuntungan pada pertemuan berikutnya. Bagus jika kami bisa menang atau imbang dengan mencetak gol. Tapi, tujuan kami adalah menang,” ujar gelandang Madrid Xabi Alonso, dilansir Goal.
Madrid memang terus menunjukkan kapabilitasnya dalam perjalanan mereka ke semifinal. Los Blancosbelum pernah terkalahkan sejak penyisihan grup dengan rincian 9 kemenangan dan 1 kali imbang. Pasukan Jose Mourinho itu bahkan mampu menyingkirkan APOEL di babak perempat final dengan agregat gol 8-2.
Namun, ceritanya dipastikan berbeda ketika meladeni Bayern. Pasalnya, armada Jupp Heynckes selalu menyulitkan. Apalagi, dengan keuntungan psikologis FC Hollywood––julukan Bayern––sebagai tuan rumah. Faktanya, Madrid sudah sering merasakan kekuatan lawannya itu.
Total Bayern dan Madrid sudah 18 kali bertanding. Bayern masih mendominasi dengan 10 kemenangan berbanding 6 kemenangan milik Madrid. Sementara sisanya berakhir imbang. Khusus semifinal, mereka sudah empat kali bersua baik saat bernama Piala Champions maupun Liga Champions. Menariknya, pertemuan di semifinal punya magis tersendiri bagi kedua tim tersebut.
Terbukti, dari empat duel sebelumnya, Bayern tiga kali lolos ke final dan dua di antaranya berujung Trofi Liga Champions.Sementara itu, Madrid satu kali melaju ke partai selanjutnya dan menjadi juara. Melihat sejarah tersebut, sudah pasti Bayern akan tampil habis-habisan. Mereka tentunya tidak ingin terjepit ketika berkunjung ke Estadio Santiago Bernabeu pada leg kedua, Rabu (25/4).
”Hidup atau mati. Itulah tema pada pertandingan nanti. Karena itu, kami harus bisa menembus batasan. Dengan dukungan para fans, kami yakin bisa melakukannya. Pastinya tidak mudah.Tapi, kami punya kekuatan mental tinggi,”tutur gelandang Bayern Bastian Schweinsteiger.
Bayern tidak menampik Madrid lebih difavoritkan. Pasalnya, tim tamu punya prestasi lebih bagus mengingat belum terkalahkan selama 20 pertandingan berturut-turut di semua kompetisi.
Terlebih dengan keberadaan trio Cristiano Ronaldo,Karim Benzema,dan Gonzalo Higuain yang terus mencetak gol. Ketajaman mereka terlihat saat menundukkan Sporting Gijon 3-1 dengan masing-masing menyumbang satu gol. Itu berarti ketiganya sudah menghasilkan 80 gol bagi Madrid, khusus di Primera Liga musim ini.Bila ditotal, mereka telah 107 kali menjebol gawang lawan.
Akan tetapi, Bayern mengaku tidak gentar. Mereka sudah menyiapkan ”perangkap”di Allianz Arena. Itu dipercaya akan membuat Madrid serasa di neraka. Mereka akan melakukan itu dengan cara mengintimidasi lawan lewat pemain ke-12. Bayern akan mengubah arena pertandingan menjadi lautan merah lantaran sudah meminta seluruh fansmembawa apa pun yang berkaitan dengan klub.Pihak manajemen bahkan sampai menggelar bazar atribut klub, seperti syal yang dibanderol sekitar 15 euro.
Spanduk dan banner dengan berbagai slogan tidak ketinggalan disediakan, di antaranya dengan tulisan ”Black Beast” atau ”Come Home”.Tulisan ”Come Home”bisa berarti dua hal. Pertama, Madrid akan pulang dengan kekalahan. Kedua, Bayern akan tampil lagi di sini.
Pasalnya, final Liga Champions akan digelar di Allianz Arena. Selain itu,Bayern juga akan mengandalkan motivasi mengingat Liga Champions merupakan kesempatan terakhir meraih gelar musim ini.
Maklum, meski berstatus runner-upsementara Bundesliga,Schweinsteiger dkk kecil kemungkinan menjuarai Bundesliga lantaran tertinggal delapan angka dari pemimpin klasemen Borussia Dortmund. Bayern Muenchen tidak menganggap Real Madrid sebagai tim yang pantas ditakuti.Walau tergolong tangguh, Los Blancos tidak bisa dibandingkan dengan tim kuat macam Barcelona.
Komentar itu dikemukakan legendaris sepak bola Jerman Franz Beckenbauer jelang leg pertama babak semifinal Liga Champions di Allianz Arena.Legenda hidup sekaligus presiden kehormatan FC Hollywood itu menyatakan kalau Madrid hanyalah tim biasa.
Pasalnya, prestasi yang dihasilkan Los Blancos tidak terlalu spesial. Madrid boleh saja pernah menjuarai Liga Champions sebanyak lima kali beruntun dari sembilan trofi yang mereka kumpulkan.
Mereka juga telah 31 kali menguasai Primera Liga.Namun,prestasi itu telah mereka lakukan beberapa tahun lalu. Sekarang, Madrid seperti kehilangan aura mereka. Perolehan yang ditorehkan kurang begitu membanggakan. Madrid bahkan tidak pernah lagi memenangkan Primera Liga sejak 2007/2008. Sementara di Liga Champions, armada Jose Mourinho itu terus terpeleset selama 10 musim terakhir.
Bahkan,satu-satunya gelar bergengsi yang berhasil direbut selama empat tahun belakangan cuma Copa del Rey. Keunggulan Madrid dari tim lain hanyalah banyaknya pemain tenar yang dimiliki.Itu berbeda dari Barcelona.Meski sebagian besar diperkuat bintang lokal,El Azulgrana––julukan Barcelona––sanggup mendulang sukses.
Buktinya,klub Katalan itu mampu menjuarai Primera Liga selama tiga musim beruntun. Kekuatan Barcelona di Liga Champions diakuinya saat menundukkan Manchester United 3-1 di final Liga Champions musim lalu. Lionel Messi dkk bahkan pernah merebut enam gelar sekaligus pada musim 2008/2009.Ya, klub Katalan itu menunjukkan kebesarannya dengan mencatat sejumlah sukses.
()