Morosini meninggal diduga karena Aneurisma

Selasa, 17 April 2012 - 08:04 WIB
Morosini meninggal diduga karena Aneurisma
Morosini meninggal diduga karena Aneurisma
A A A
Sindonews.com - Penyebab kematian Piermario ''Moro’' Morosini terus menjadi bahan perdebatan. Selain serangan jantung, ada dugaan gelandang Livorno itu mengalami aneurisma akibat benturan keras di kepala.

Teori aneurismadiungkapkan dokter yang menangani Morosini di Rumah Sakit (RS) Santo Spirito, Leonardo Paloscia.Dokter Paloscia mengatakan aneurisma adalah pembengkakan atau pecahnya pembuluh darah yang sering terjadi di bagian otak.

Hal ini bisa terjadi karena sebelum jatuh tak sadarkan diri di rumput Stadio Adriatico- Giovanni Cornacchia Pescara, Morosini sempat berebut bola udara dan beradu kepala dengan Emmanuel Cascione.

''Penyebab awal yang memicu serangan jantung dapat disebabkan hal lain. Misalnya, karena saraf-sarafnya tidak berfungsi akibat benturan.Untuk lebih lengkap nanti akan dijelaskan setelah otopsi,”ungkap Paloscia, dilansir Football Italia.

Selain itu, Paloscia juga memberi penjelasan bahwa Morosini memiliki catatan medis yang baik, terutama masalah jantung. Berdasarkan rekam medis yang dimiliki Paloscia, tim medis Livorno melakukan kontrol ketat terhadap kesehatan para pemain, termasuk Morosini.

Apalagi, Morosini sempat bergabung di timnas junior Italia. Karena itu, Paloscia menduga serangan jantung bisa jadi bukan penyebab utama kematian gelandang yang dipinjam dari Udinese itu. Komentar dan analisis medis Paloscia mendapat dukungan Profesor Enrico Castellacci.

Pria yang menjabat Kepala Tim Medis Timnas Italia itu mengatakan pemeriksaan kesehatan terhadap pemain-pemain nasional aktif maupun tidak aktif di segala level sangat ketat.Menurut Castellacci, jika Morosini menderita gangguan jantung, pasti akan terdeteksi saat memperkuat Italia U-21,U-20, atau U-19. Sebab, Castellacci mengaku pemeriksaan kesehatan pemain timnas sangat ketat.

''Faktanya, banyak pemain dari luar Italia yang gagal bermain di Seri A karena masalah kesehatan. Pada kompetisi di negara lain, pemain yang pernah tampil di Italia pasti akan mudah lolos tes kesehatan. Di Italia, standar kesehatan sangat tinggi,” ucap Castellacci kepada La Gazzetta dello Sport. Ungkapan Castellacci mendapat dukungan Federasi Kedokteran Olahraga Dunia (FWSM).

Menurut sang Ketua Fabio Pigozzi,standar pemeriksaan kesehatan di Italia sangat tinggi.Parameternya,kasus kematian pesepak bola di lapangan akibat serangan jantung sangat minim. Pemain terakhir yang meninggal adalah Renato Curi pada 1977 saat membela Perugia melawan Juventus. Bahkan, pada 1996, Inter Milan sukses mendeteksi gangguan di jantung striker Nigeria Nwankwo Kanu. Setelah operasi, Kanu dinyatakan pulih 100%.

''Di Italia, undang-undangnya sangat ketat. Selain mencegah, regulasi yang ditetapkan juga mengatur hal-hal yang ketat. Namun, tetap saja peluang terjadinya tragedi tetap ada.Yang pasti, kita tidak boleh lengah,”ujar Pigozzi kepada Il Corrierre dello Sport.

Menariknya, kematian Morosini telah memunculkan simpati global.Bukan semata karena kematian yang tragis, melainkan juga latar belakang keluarga yang kurang menggembirakan. Morosini merupakan anak yatim-piatu sejak remaja.

Tiga saudaranya cacat. Kakak laki-lakinya meninggal akibat kecelakaan dan sang adik laki-laki menghembuskan napas karena bunuh diri.Morosini masih memiliki seorang adik perempuan yang juga menderita gangguan fisik.

Setelah Morosini meninggal,sang adik perempuan kini sebatang kara. Dia tinggal dengan sang bibi. Karena itu, Udinese sebagai klub yang meminjamkan Morosini ke Livorno mengaku memiliki tanggung jawab.

Mereka memastikan menjamin kehidupan materi sang adik selamanya. Udinese akan menanggung semua biaya hidup maupun pengobatan adik perempuan Morosini. ''Moro adalah pemain muda yang luar biasa. Meski memiliki banyak masalah,dia bisa membangkitkan semangat teman-teman satu tim. Saya bangga bisa mengenalnya,”ungkap kapten Udinese Antonio di Natale.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1111 seconds (0.1#10.140)