Persibo all-out rebut tiga besar
A
A
A
Sindonews.com - Terlempar dari puncak klasemen setelah dua kali kalah, target Persibo Bojonegoro kini berubah. Tim kebanggaan Boromania berhasrat mempertahankan posisi di tiga besar.
Kekalahan dari Semen Padang dan PSM Makassar membuat Persibo melorot ke posisi ketiga dengan tetap mengoleksi 20 angka. Tim yang baru dua musim merasakan level tertinggi sepakbola nasional tersebut goyah di awal putaran kedua.
Menghadapi lanjutan Indonesian Premier League (IPL), Persibo masih menghadapi masalah besar. Dua pertandingan berikutnya masih harus dilakoni di luar kandang, yakni kontra Persija Jakarta dan Persijap Jepara. Pertandingan tentu masih sangat sulit untuk dimenangkan.
Kekalahan di kandang PSM Makassar membuktikan Persibo belum mampu melunturkan kutukan tak pernah menang di kandang lawan. Lima pertandingan tandang sudah dilalui dan Pelatih Paulo Camargo masih belum menemukan formula yang pas bagi timnya.
Namun kekalahan di makassar ada sisi positifnya. Tim berjuluk Laskar Angling Dharma paling tidak sudah mampu mencetak gol pertama di kandang lawan. Ya, gol Samsul Arif itu adalah gol away pertama Persibo sepanjang musim ini.
''Dari sisi jadwal memang kurang bagus karena kami harus tiga kali away berturut-turut. Apalagi pada laga kandang lawan Semen Padang di Bantul kami kalah. Untuk sekarang kami konsentrasi mempertahankan posisi yang sedang kami duduki,” ungkap Manajer Tim Persibo Nur Yahya.
Walau catatan menurun di awal putaran kedua ini, tim Oranye manyatakan belum patah arang. Dua pertandingan menghadapi Persija dan Persijap bakal benar-benar dimanfaatkan untuk menggali poin. Itu dianggap realistis karena kekuatan Persija dan Persijap tak lebih bagus dibanding PSM.
Manajemen sendiri masih percaya Paulo Camargo mempunyai solusi untuk mempertahankan posisi di papan atas klasemen. ''Apa yang terlihat di Makassar membuat kami yakin tim ini bisa berkembang, baik secara permainan maupun hasil,” tambah Yahya.
Persibo sendiri masih belum terima dengan kekalahan di ibukota Sulawesi Selatan tersebut. Secara resmi tim asal Kota Pudak melayangkan protes atas kepemimpinan wasit Daryanto yang dituding tak objektif dalam memimpin pertandingan.
Terutama pinalti tuan rumah pada menit 80 yang dinilai mengada-ada karena aksi diving Andi Oddang. Uniknya, aksi protes ini justru tak begitu mendapat respek dari Boromania yang menilai timnya memang kurang bagus di setiap laga tandang.
Kekalahan dari Semen Padang dan PSM Makassar membuat Persibo melorot ke posisi ketiga dengan tetap mengoleksi 20 angka. Tim yang baru dua musim merasakan level tertinggi sepakbola nasional tersebut goyah di awal putaran kedua.
Menghadapi lanjutan Indonesian Premier League (IPL), Persibo masih menghadapi masalah besar. Dua pertandingan berikutnya masih harus dilakoni di luar kandang, yakni kontra Persija Jakarta dan Persijap Jepara. Pertandingan tentu masih sangat sulit untuk dimenangkan.
Kekalahan di kandang PSM Makassar membuktikan Persibo belum mampu melunturkan kutukan tak pernah menang di kandang lawan. Lima pertandingan tandang sudah dilalui dan Pelatih Paulo Camargo masih belum menemukan formula yang pas bagi timnya.
Namun kekalahan di makassar ada sisi positifnya. Tim berjuluk Laskar Angling Dharma paling tidak sudah mampu mencetak gol pertama di kandang lawan. Ya, gol Samsul Arif itu adalah gol away pertama Persibo sepanjang musim ini.
''Dari sisi jadwal memang kurang bagus karena kami harus tiga kali away berturut-turut. Apalagi pada laga kandang lawan Semen Padang di Bantul kami kalah. Untuk sekarang kami konsentrasi mempertahankan posisi yang sedang kami duduki,” ungkap Manajer Tim Persibo Nur Yahya.
Walau catatan menurun di awal putaran kedua ini, tim Oranye manyatakan belum patah arang. Dua pertandingan menghadapi Persija dan Persijap bakal benar-benar dimanfaatkan untuk menggali poin. Itu dianggap realistis karena kekuatan Persija dan Persijap tak lebih bagus dibanding PSM.
Manajemen sendiri masih percaya Paulo Camargo mempunyai solusi untuk mempertahankan posisi di papan atas klasemen. ''Apa yang terlihat di Makassar membuat kami yakin tim ini bisa berkembang, baik secara permainan maupun hasil,” tambah Yahya.
Persibo sendiri masih belum terima dengan kekalahan di ibukota Sulawesi Selatan tersebut. Secara resmi tim asal Kota Pudak melayangkan protes atas kepemimpinan wasit Daryanto yang dituding tak objektif dalam memimpin pertandingan.
Terutama pinalti tuan rumah pada menit 80 yang dinilai mengada-ada karena aksi diving Andi Oddang. Uniknya, aksi protes ini justru tak begitu mendapat respek dari Boromania yang menilai timnya memang kurang bagus di setiap laga tandang.
()