Syamsul batal gabung timnas, pelatih PSM girang
A
A
A
Sindonews.com - Batalnya Syamsul Chaeruddin mengikuti seleksi pelatnas timnas senior membuat pelatih Kepala PSM Makassar Petar Segrt senang. Betapa tidak, tenaga Syamsul yang begitu dibutuhkan, membuat PSM seakan tak ingin ditinggalkan gelandang energik ini sesaat pun.
Apalagi pelatnas timnas senior untuk persiapan menghadapi Al Nakbah International Tournament di Palestina itu, akan berlangsung setidaknya sebulan lamanya. Meski cukup menyayangkan, namun Petar menilai keputusan Syamsul itu membawa berkah bagi tim. ''Itu keputusan Syamsul dan kami menghargainya. Ini tentu menguntungkan bagi kami yang tengah menghadapi pertandingan dan pekan yang berat,” kata Petar.
Kegirangan Petar memang wajar dilontarkannya. Sejak masuknya Syamsul ke PSM di awal putaran kedua Indonesia Premier League musim ini, ia langsung menjadi pemain kunci Pasukan Ramang. Perannya begitu sentral dalam menggalang lini tengah, sekaligus menjadi pendamping pemain muda PSM Makassar.
Bisa dibayangkan bagaimana jika pemain yang dijuluki Pavel Nedved-nya Indonesia ini harus absen membela tim sekian lama. Apalagi ke depan, PSM kembali dihadapkan dengan agenda pertandingan yang padat dan lawan berat.
Di Piala Indonesia, lawan berat yakni Arema Malang sudah menanti jika PSM mampu lolos ke babak selanjutnya. Sedangkan di IPL usai dijamu PSMS Medan, lawan berat yakni Persebaya Surabaya akan menjadi penantang berikutnya. ''Dengan Syamsul, setidaknya ada opsi pemain berpengalaman. Ada jaminan ketenangan, jika ada Syamsul bermain,” kata Petar.
Sementara itu, Syamsul sendiri mengutarakan alasannya enggan ke timnas karena alasan keluarga. Eks kapten PSM Makassar era ISL ini mengaku bahwa orang tuanya sedang sakit dan butuh perhatian lebih darinya.
''Maaf bukannya menolak, tapi orang tua saya sakit. Saya yakin pelatih timnas mengerti dengan keadaan saya. Lagi pula saat ini PSM sedang menghadapi pekan dan pertandingan yang padat,” tutur Syamsul.
Selain alasan keluarga, mantan pemain Persija Jakarta dan Sriwijaya FC ini pun mengutarakan bahwa sudah saatnya gelandang-gelandang muda yang berbaju garuda. ''Saya sudah sembilan tahun di timnas. Saya memberi kesempatan kepada wajah-wajah baru,” kata pemain asli kelahiran Kabupaten Gowa ini.
Selain Syamsul, satu lagi pemain PSM Makassar yang mendapat panggilan timnas senior. Dia adalah Satrio Syam, bek kiri andalan tim. Satrio sendiri sudah berangkat ke Yogyakarta, tempat pelatnas timnas digelar.
Itu merupakan panggilan timnas yang pertama bagi Rio, panggilan akrab mantan pemain PSMS Medan dan Persebaya Surabaya ini. "Ada kesempatan dan tak saya sia-siakan. Saya bertekad untuk menembus timnas sekaligus membanggakan nama klub dan Makassar."
Apalagi pelatnas timnas senior untuk persiapan menghadapi Al Nakbah International Tournament di Palestina itu, akan berlangsung setidaknya sebulan lamanya. Meski cukup menyayangkan, namun Petar menilai keputusan Syamsul itu membawa berkah bagi tim. ''Itu keputusan Syamsul dan kami menghargainya. Ini tentu menguntungkan bagi kami yang tengah menghadapi pertandingan dan pekan yang berat,” kata Petar.
Kegirangan Petar memang wajar dilontarkannya. Sejak masuknya Syamsul ke PSM di awal putaran kedua Indonesia Premier League musim ini, ia langsung menjadi pemain kunci Pasukan Ramang. Perannya begitu sentral dalam menggalang lini tengah, sekaligus menjadi pendamping pemain muda PSM Makassar.
Bisa dibayangkan bagaimana jika pemain yang dijuluki Pavel Nedved-nya Indonesia ini harus absen membela tim sekian lama. Apalagi ke depan, PSM kembali dihadapkan dengan agenda pertandingan yang padat dan lawan berat.
Di Piala Indonesia, lawan berat yakni Arema Malang sudah menanti jika PSM mampu lolos ke babak selanjutnya. Sedangkan di IPL usai dijamu PSMS Medan, lawan berat yakni Persebaya Surabaya akan menjadi penantang berikutnya. ''Dengan Syamsul, setidaknya ada opsi pemain berpengalaman. Ada jaminan ketenangan, jika ada Syamsul bermain,” kata Petar.
Sementara itu, Syamsul sendiri mengutarakan alasannya enggan ke timnas karena alasan keluarga. Eks kapten PSM Makassar era ISL ini mengaku bahwa orang tuanya sedang sakit dan butuh perhatian lebih darinya.
''Maaf bukannya menolak, tapi orang tua saya sakit. Saya yakin pelatih timnas mengerti dengan keadaan saya. Lagi pula saat ini PSM sedang menghadapi pekan dan pertandingan yang padat,” tutur Syamsul.
Selain alasan keluarga, mantan pemain Persija Jakarta dan Sriwijaya FC ini pun mengutarakan bahwa sudah saatnya gelandang-gelandang muda yang berbaju garuda. ''Saya sudah sembilan tahun di timnas. Saya memberi kesempatan kepada wajah-wajah baru,” kata pemain asli kelahiran Kabupaten Gowa ini.
Selain Syamsul, satu lagi pemain PSM Makassar yang mendapat panggilan timnas senior. Dia adalah Satrio Syam, bek kiri andalan tim. Satrio sendiri sudah berangkat ke Yogyakarta, tempat pelatnas timnas digelar.
Itu merupakan panggilan timnas yang pertama bagi Rio, panggilan akrab mantan pemain PSMS Medan dan Persebaya Surabaya ini. "Ada kesempatan dan tak saya sia-siakan. Saya bertekad untuk menembus timnas sekaligus membanggakan nama klub dan Makassar."
()