Sriwijaya respons positif reformasi Mitra Kukar
A
A
A
Sindonews.com - Perubahan komposisi tim Mitra Kukar membuat Sriwijaya FC mendapatkan angin segar. Pasalnya, kehadiran pelatih dan dua amunisi baru kemungkinan besar akan mengubah pola permainan tim berjuluk Naga Mekes itu.
Apalagi sudah menjadi suatu kebiasaan, seorang pelatih baru pastinya akan menerapkan karakter permainannya sendiri dan tidak akan mengekor pada pola yang dipakai oleh pendahulunya, Simon McMenemy.
Manajemen klub Mitra Kukar sendiri akhirnya menunjuk mantan pelatih tim nasional Myanmar, Stefan Hansson untuk menukangi Ahmad Bustomi.dkk di putaran kedua ini. Pria berkebangsaan Swedia itu diharapkan dapat memenuhi target yang gagal dipenuhi oleh Simon McMenemy di putaran pertama lalu.
Hansson, panggilan akrabnya, akan mulai menukangi Mitra Kukar saat laga melawan Sriwijaya FC (22/4) nanti. Selain menghadirkan pelatih yang sukses membawa timnas Myanmar memperoleh medali perunggu SEA Games XXVI/2011, tim juara Divisi Utama musim lalu ini juga mendatangkan Kevin Oliviera dan Gustave Bahoken sebagai pengganti Marcus Bent dan Pierre Njanka yang sudah resmi didepak.
Kevin Olivera merupakan striker asal Belanda kelahiran 10 April 1986 dan terakhir memperkuat klub Liga Belanda, NAC Breda. Sedangkan Gustave Bahoken adalah pemain belakang kelahiran Kamerun, 13 Juni 1979 dan sebelumnya nyaris merapat ke Persela pada awal musim lalu, namun gagal lantaran terganjal ITC.
Bent dan Njanka dinilai gagal memberikan kontribusi bagi Mitra Kukar. Padahal Pelatih SFC Kas Hartadi justru melihat dari sudut pandang yang berbeda dan menganggap jika kedua pemain itu masih sangat berbahaya, terutama saat Laskar Wong Kito dengan susah payah meraih kemenangan di kandang dengan skor 4-3.
Menurut Kas, dengan adanya perubahan pelatih seperti ini, dia berharap saat menghadapi SFC nanti taktik dan strategi yang coba diterapkan oleh Hansson tidak langsung berjalan dengan baik. Jika itu terjadi, maka akan menjadi keuntungan tersendiri bagi SFC untuk mencuri angka.
''Sebagai pelatih, saya sangat memahami kalau tidak mudah untuk bisa membentuk sebuah tim sesuai dengan keinginan dalam waktu yang singkat. Karena dia (Hansson) pastinya ingin menunjukkan karakternya sendiri. Ini mungkin celah yang bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan hasil maksimal,” ungkapnya.
Kas melanjutkan, Mitra Kukar sebenarnya memiliki para pemain yang berkualitas, hanya saja belum kompak karena baru bermain bersama. Termasuk di antaranya Piere Njanka dan Marcus Bent yang akhirnya diputus kontrak ditengah jalan.
"Mereka berdua pemain berkualitas dan merepotkan. Terlebih Bent yang mencetak satu gol ke gawang kita dalam pertandingan itu. Tapi saya tidak tahu apa yang menjadi pertimbangan manajemen klub sehingga membuat mereka diputus kontrak," lanjutnya.
Meski demikian, Kas mengaku belum memikirkan laga melawan Mitra, karena saat ini dirinya masih fokus membidik pertandingan menghadapi Persisam Samarinda. Tetapi setidaknya menurut dia, kekuatan lini depan Mitra Kukar akan sedikit berkurang, walaupun pemain lain tetap harus diwaspadai.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin. ''Memang benar, saya sudah dapat kabar itu dan ini menjadi angin segar bagi kita (SFC), sebab keduanya pemain berkualitas," ujarnya singkat.
Apalagi sudah menjadi suatu kebiasaan, seorang pelatih baru pastinya akan menerapkan karakter permainannya sendiri dan tidak akan mengekor pada pola yang dipakai oleh pendahulunya, Simon McMenemy.
Manajemen klub Mitra Kukar sendiri akhirnya menunjuk mantan pelatih tim nasional Myanmar, Stefan Hansson untuk menukangi Ahmad Bustomi.dkk di putaran kedua ini. Pria berkebangsaan Swedia itu diharapkan dapat memenuhi target yang gagal dipenuhi oleh Simon McMenemy di putaran pertama lalu.
Hansson, panggilan akrabnya, akan mulai menukangi Mitra Kukar saat laga melawan Sriwijaya FC (22/4) nanti. Selain menghadirkan pelatih yang sukses membawa timnas Myanmar memperoleh medali perunggu SEA Games XXVI/2011, tim juara Divisi Utama musim lalu ini juga mendatangkan Kevin Oliviera dan Gustave Bahoken sebagai pengganti Marcus Bent dan Pierre Njanka yang sudah resmi didepak.
Kevin Olivera merupakan striker asal Belanda kelahiran 10 April 1986 dan terakhir memperkuat klub Liga Belanda, NAC Breda. Sedangkan Gustave Bahoken adalah pemain belakang kelahiran Kamerun, 13 Juni 1979 dan sebelumnya nyaris merapat ke Persela pada awal musim lalu, namun gagal lantaran terganjal ITC.
Bent dan Njanka dinilai gagal memberikan kontribusi bagi Mitra Kukar. Padahal Pelatih SFC Kas Hartadi justru melihat dari sudut pandang yang berbeda dan menganggap jika kedua pemain itu masih sangat berbahaya, terutama saat Laskar Wong Kito dengan susah payah meraih kemenangan di kandang dengan skor 4-3.
Menurut Kas, dengan adanya perubahan pelatih seperti ini, dia berharap saat menghadapi SFC nanti taktik dan strategi yang coba diterapkan oleh Hansson tidak langsung berjalan dengan baik. Jika itu terjadi, maka akan menjadi keuntungan tersendiri bagi SFC untuk mencuri angka.
''Sebagai pelatih, saya sangat memahami kalau tidak mudah untuk bisa membentuk sebuah tim sesuai dengan keinginan dalam waktu yang singkat. Karena dia (Hansson) pastinya ingin menunjukkan karakternya sendiri. Ini mungkin celah yang bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan hasil maksimal,” ungkapnya.
Kas melanjutkan, Mitra Kukar sebenarnya memiliki para pemain yang berkualitas, hanya saja belum kompak karena baru bermain bersama. Termasuk di antaranya Piere Njanka dan Marcus Bent yang akhirnya diputus kontrak ditengah jalan.
"Mereka berdua pemain berkualitas dan merepotkan. Terlebih Bent yang mencetak satu gol ke gawang kita dalam pertandingan itu. Tapi saya tidak tahu apa yang menjadi pertimbangan manajemen klub sehingga membuat mereka diputus kontrak," lanjutnya.
Meski demikian, Kas mengaku belum memikirkan laga melawan Mitra, karena saat ini dirinya masih fokus membidik pertandingan menghadapi Persisam Samarinda. Tetapi setidaknya menurut dia, kekuatan lini depan Mitra Kukar akan sedikit berkurang, walaupun pemain lain tetap harus diwaspadai.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin. ''Memang benar, saya sudah dapat kabar itu dan ini menjadi angin segar bagi kita (SFC), sebab keduanya pemain berkualitas," ujarnya singkat.
()