Voli Jabar matangkan tim di ASG
A
A
A
Sindonews.com - Pengda PBVSI Jawa Barat mengharapkan para pemain putri maupun putra tim bola voli Jabar yang akan bertarung di PON 2012, September mendatang bisa semakin matang dari sisi mental dan pengalaman bertanding meski program sentralisasi dalam kondisi serba tidak pasti.
Menurut Kabinpres Pengda PBVSI Jabar, Yamin Suratman ada sejumlah agenda yang bisa dimanfaatkan tim bola voli Jabar untuk mematangkan persiapan sebelum bertarung di PON 2012. Salah satunya adalah ASEAN School Games (ASG) yang rencananya akan dilaksanakan di Kota Surabaya, 28 Juni-6 Juli mendatang.
''Ada beberapa pemain kita yang tahun kelahirannya adalah 1994 dan kemungkinan mereka bisa tampil. Sebab kabarnya timnas voli pelajar Indonesia akan memanggil beberapa pemain dari kita untuk tampil di ASEAN School Games,” papar Yamin.
ASEAN School Games (ASG) tahun ini rencananya akan mempertandingkan 11 cabang olahraga. Yaitu atletik, bulutangkis, bola basket, bola voli, golf, senam artistik dan ritmik, tennis, tennis meja, sepak takraw, renang dan pencak silat.
Ajang ini diikuti oleh Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Brunai, Kamboja dan tuan rumah Indonesia. Peserta yang akan bertanding di event pelajar se Asean ini sebanyak 1600 peserta. ASEAN School Games merupakan agenda tahunan organisasi pelajar internasional tingkat negara-negara ASEAN atau ASEAN Schools Sport Council yang di laksanakan 1 tahun sekali.
Pada ajang tahun 2011 lalu yang dilaksanakan di Singapura ada 12 cabor yang dipertandingkan. Indonesia berada di peringkat empat klasemen akhir dengan 21 emas, 20 perak, dan 26 perunggu. Gelar juara umum saat itu disabet oleh Thailand.
''Jika mereka benar-benar terpanggil ke timnas pelajar, menurut saya itu adalah kesempatan emas yang harus dimaksimalkan para pemain baik di sektor putra maupun putri. Sebab hal itu akan memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk para pemain dalam mematangkan diri sebelum main di PON 2012 nanti,” tandas Yamin.
Tim bola voli Pelatda PON Jabar sendiri rencananya akan mulai menggelar program sentralisasi pada bulan Mei nanti. Namun, belum turunnya anggaran sentralisasi dari KONI Jabar membuat program sentralisasi terancam berjalan tidak maksimal.
Menurut Kabinpres Pengda PBVSI Jabar, Yamin Suratman ada sejumlah agenda yang bisa dimanfaatkan tim bola voli Jabar untuk mematangkan persiapan sebelum bertarung di PON 2012. Salah satunya adalah ASEAN School Games (ASG) yang rencananya akan dilaksanakan di Kota Surabaya, 28 Juni-6 Juli mendatang.
''Ada beberapa pemain kita yang tahun kelahirannya adalah 1994 dan kemungkinan mereka bisa tampil. Sebab kabarnya timnas voli pelajar Indonesia akan memanggil beberapa pemain dari kita untuk tampil di ASEAN School Games,” papar Yamin.
ASEAN School Games (ASG) tahun ini rencananya akan mempertandingkan 11 cabang olahraga. Yaitu atletik, bulutangkis, bola basket, bola voli, golf, senam artistik dan ritmik, tennis, tennis meja, sepak takraw, renang dan pencak silat.
Ajang ini diikuti oleh Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Brunai, Kamboja dan tuan rumah Indonesia. Peserta yang akan bertanding di event pelajar se Asean ini sebanyak 1600 peserta. ASEAN School Games merupakan agenda tahunan organisasi pelajar internasional tingkat negara-negara ASEAN atau ASEAN Schools Sport Council yang di laksanakan 1 tahun sekali.
Pada ajang tahun 2011 lalu yang dilaksanakan di Singapura ada 12 cabor yang dipertandingkan. Indonesia berada di peringkat empat klasemen akhir dengan 21 emas, 20 perak, dan 26 perunggu. Gelar juara umum saat itu disabet oleh Thailand.
''Jika mereka benar-benar terpanggil ke timnas pelajar, menurut saya itu adalah kesempatan emas yang harus dimaksimalkan para pemain baik di sektor putra maupun putri. Sebab hal itu akan memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk para pemain dalam mematangkan diri sebelum main di PON 2012 nanti,” tandas Yamin.
Tim bola voli Pelatda PON Jabar sendiri rencananya akan mulai menggelar program sentralisasi pada bulan Mei nanti. Namun, belum turunnya anggaran sentralisasi dari KONI Jabar membuat program sentralisasi terancam berjalan tidak maksimal.
()