Menpora titahkan pemain ISL bela Timnas
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng, meminta seluruh pemain yang dipanggil tim nasional (timnas) bergabung. Andi berharap, konflik dualisme yang saat ini terjadi tidak memberikan pengaruh negatif bagi timnas Merah Putih.
Sejauh ini, PSSI sendiri tengah berusaha mengumpulkan seluruh penggawa terbaik persepakbolaan Indonesia di Lapangan Universitas Yogyakarka (UNY). Namun, sampai sekarang seperti yang diberitakan sebelumnya, skuad timnas yang diinginkan PSSI untuk menjalani proses penyeleksian belum juga terkumpul.
"Timnas itu adalah kepentingan nasional. Timnas sendiri harus terdiri dari putra-putra terbaik bangsa. Siapapun yang dipanggil untuk membela merah putih, harusnya semua mau membela merah putih. Karena ini semua untuk kepentingan nasional kita," ungkap Andi di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Kamis (19/4).
Dengan fakta yang ada, tentu hal itu jauh dari harapan Menpora. Karena Menpora sejak awal berharap, adanya konflik di tubuh federasi sepak bola tertinggi Indonesia tersebut, jangan sampai berimbas kepada timnas Merah Putih. Harapan agar tidak adanya diskriminasi terhadap skuad timnas Indonesia, tentu demi mendapatkan timnas yang kuat ke depan.
"Timnas yang baik adalah timnas tanpa diskriminasi. Saya menyambut baik kalau semua pemain IPL dan ISL bisa membela timnas dan hal itu yang selalu saya harapkan. Dan jika bisa terwujud, pasti akan terbentuk timnas menjadi kuat. Saya justru merasa siapapun yang terpanggil untuk membela timnas Indonesia, harus diserahkan kepada pelatih yang menentukan komposisinya," papar Menpora.
"Kalau bicara merah putih, itu adalah kewajiban kita semua. Siapapun yang jadi pengurus PSSI, kalau timnas itu adalah milik kita semua para pecinta sepak bola Indonesia. Yang pasti, kami dari pemerintah, akan memberikan dukungan kepada pemain-pemain manapun yang ditunjuk pelatih untuk membela timnas Indonesia," sambung Menpora.
Pemanggilan timnas senior yang dipimpin oleh Nil Maizar, sampai saat ini baru terkumpul sekitar 21 pemain. Namun, dari ke- 21 pemain yang ada, keseluruhan pemain yang ada baru hadir dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL). Sedangkan pemain-pemain yang ambil bagian dari kompetisi Indonesia Super League (ISL), belum juga memenuhi pemanggilan tersebut.
"Saat ini baru ada 21 pemain yang datang. Tapi kami masih terus menunggu kedatangan mereka. Jika tidak juga hadir, kami akan maksimalkan skuad yang ada," tulis Nil, dalam pesan singkatnya.
Sejauh ini, PSSI sendiri tengah berusaha mengumpulkan seluruh penggawa terbaik persepakbolaan Indonesia di Lapangan Universitas Yogyakarka (UNY). Namun, sampai sekarang seperti yang diberitakan sebelumnya, skuad timnas yang diinginkan PSSI untuk menjalani proses penyeleksian belum juga terkumpul.
"Timnas itu adalah kepentingan nasional. Timnas sendiri harus terdiri dari putra-putra terbaik bangsa. Siapapun yang dipanggil untuk membela merah putih, harusnya semua mau membela merah putih. Karena ini semua untuk kepentingan nasional kita," ungkap Andi di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Kamis (19/4).
Dengan fakta yang ada, tentu hal itu jauh dari harapan Menpora. Karena Menpora sejak awal berharap, adanya konflik di tubuh federasi sepak bola tertinggi Indonesia tersebut, jangan sampai berimbas kepada timnas Merah Putih. Harapan agar tidak adanya diskriminasi terhadap skuad timnas Indonesia, tentu demi mendapatkan timnas yang kuat ke depan.
"Timnas yang baik adalah timnas tanpa diskriminasi. Saya menyambut baik kalau semua pemain IPL dan ISL bisa membela timnas dan hal itu yang selalu saya harapkan. Dan jika bisa terwujud, pasti akan terbentuk timnas menjadi kuat. Saya justru merasa siapapun yang terpanggil untuk membela timnas Indonesia, harus diserahkan kepada pelatih yang menentukan komposisinya," papar Menpora.
"Kalau bicara merah putih, itu adalah kewajiban kita semua. Siapapun yang jadi pengurus PSSI, kalau timnas itu adalah milik kita semua para pecinta sepak bola Indonesia. Yang pasti, kami dari pemerintah, akan memberikan dukungan kepada pemain-pemain manapun yang ditunjuk pelatih untuk membela timnas Indonesia," sambung Menpora.
Pemanggilan timnas senior yang dipimpin oleh Nil Maizar, sampai saat ini baru terkumpul sekitar 21 pemain. Namun, dari ke- 21 pemain yang ada, keseluruhan pemain yang ada baru hadir dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL). Sedangkan pemain-pemain yang ambil bagian dari kompetisi Indonesia Super League (ISL), belum juga memenuhi pemanggilan tersebut.
"Saat ini baru ada 21 pemain yang datang. Tapi kami masih terus menunggu kedatangan mereka. Jika tidak juga hadir, kami akan maksimalkan skuad yang ada," tulis Nil, dalam pesan singkatnya.
()