Zingarevich, The New Abramovich
A
A
A
Sindonews.com - Nama taipan Rusia terus menghiasi pemberitaan si kulit bundar di Benua Eropa. Mulai Roman Abramovich yang kehilangan kesabaran dan lantas menendang Andre Villas-Boas dari Stamford Bridge hingga dipekerjakannya Guus Hiddink oleh owner Anzhi Makhachkala, Suleiman Kerimov.
Abramovich memang menjadi magnet di Inggris dan Benua Biru lantaran keberaniannya mendatangkan pemain dengan harga tinggi. Tujuannya, menjadikan Chelsea sebagai kekuatan baru di Eropa. Sejak membeli The Blues pada 2003 sebesar 140 juta pounds, Abramovich sudah mengeluarkan 2 miliar pounds (sekitar Rp28,6 triliun) menyangkut biaya operasional klub London Barat itu.
Selain Abramovich, ada pula Alisher Usmanov.Miliarder Uzbekistan yang berdomisili di Moskow, Rusia, ini menjadi pengganjal hasrat Stan Kroenke menjadi warga Amerika Serikat (AS) kelima yang memiliki tim di Liga Primer.
Walau menggenggam 66% saham, Kroenke tidak lantas disebut sebagai penguasa The Gunners, julukan Arsenal. Ini lantaran Arsenal Holdings plc, pemilik The Gunners, hanya melempar 62.217 lembar saham ke bursa yang merupakan 45,2% dari total saham.
Di luar Inggris, nama Kerimov mencuat setelah menguasai Anzhi. Kerimov mendatangkan nama besar di sepak bola, di antaranya Samuel Eto’o, Roberto Carlos, Yuri Zhirkov,dan Hiddink.
Namun, sedikit yang mengetahui keberadaan Anton Zingarevich. Dia resmi menjadi pemilik Reading FC setelah menyepakati takeover sebesar 40 juta pounds. Negosiasi Zingarevich dengan Reading sudah terjalin pada awal 2012.
Kesepakatan tercapai pada Februari dan finalisasi dilakukan bulan ini.Nantinya, perusahaan Zingarevich, Thames Sports Investment (TSI), yang tertera sebagai pemilik klub yang sukses merebut tiket promosi ke Liga Primer musim depan itu. Owner Reading selama 22 tahun, John Madjeski, akan tetap menduduki jabatan direktur umum. ”Dia bagaikan Abramovich bagi kami,” ucap seorang pendukung Reading.
Kawasan Reading, yang terletak di sebelah barat London, bukanlah wilayah yang asing bagi Zingarevich. Putra pengusaha kayu ternama Rusia Boris Zingarevich ini menuntut ilmu di Reading University.
Abramovich memang menjadi magnet di Inggris dan Benua Biru lantaran keberaniannya mendatangkan pemain dengan harga tinggi. Tujuannya, menjadikan Chelsea sebagai kekuatan baru di Eropa. Sejak membeli The Blues pada 2003 sebesar 140 juta pounds, Abramovich sudah mengeluarkan 2 miliar pounds (sekitar Rp28,6 triliun) menyangkut biaya operasional klub London Barat itu.
Selain Abramovich, ada pula Alisher Usmanov.Miliarder Uzbekistan yang berdomisili di Moskow, Rusia, ini menjadi pengganjal hasrat Stan Kroenke menjadi warga Amerika Serikat (AS) kelima yang memiliki tim di Liga Primer.
Walau menggenggam 66% saham, Kroenke tidak lantas disebut sebagai penguasa The Gunners, julukan Arsenal. Ini lantaran Arsenal Holdings plc, pemilik The Gunners, hanya melempar 62.217 lembar saham ke bursa yang merupakan 45,2% dari total saham.
Di luar Inggris, nama Kerimov mencuat setelah menguasai Anzhi. Kerimov mendatangkan nama besar di sepak bola, di antaranya Samuel Eto’o, Roberto Carlos, Yuri Zhirkov,dan Hiddink.
Namun, sedikit yang mengetahui keberadaan Anton Zingarevich. Dia resmi menjadi pemilik Reading FC setelah menyepakati takeover sebesar 40 juta pounds. Negosiasi Zingarevich dengan Reading sudah terjalin pada awal 2012.
Kesepakatan tercapai pada Februari dan finalisasi dilakukan bulan ini.Nantinya, perusahaan Zingarevich, Thames Sports Investment (TSI), yang tertera sebagai pemilik klub yang sukses merebut tiket promosi ke Liga Primer musim depan itu. Owner Reading selama 22 tahun, John Madjeski, akan tetap menduduki jabatan direktur umum. ”Dia bagaikan Abramovich bagi kami,” ucap seorang pendukung Reading.
Kawasan Reading, yang terletak di sebelah barat London, bukanlah wilayah yang asing bagi Zingarevich. Putra pengusaha kayu ternama Rusia Boris Zingarevich ini menuntut ilmu di Reading University.
()