PSSI berharap dualisme berakhir damai

Jum'at, 20 April 2012 - 18:56 WIB
PSSI berharap dualisme berakhir damai
PSSI berharap dualisme berakhir damai
A A A
Sindonews.com - Ketua umum (Ketum) PSSI Djohar Arifin Husin berharap konflik yang ada saat ini bisa diselesaikan sendiri tanpa ada ikut campur pihak luar. Apa yang disampaikan Djohar, terkait kedatangan tim Task Force bentukan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan FIFA.

Konflik berkepanjangan yang ada dipersepak bolaan Indonesia, telah memancing AFC dan FIFA turun tangan. Campur tangannya AFC dan FIFA dengan membentuk tim Task Force, seolah memperlihatkan ketidaksabaran kedua organisasi sepak bola dunia tersebut terhadap karut-marut sepak bola Indonesia.

Tim Task Force sendiri bukan dibentuk sembarangan. Karena para anggota di dalamnya adalah para petinggi AFC seperti Wakil Presiden AFC HRH Pangeran Abdullah lbni Sultan Ahmad Shah, anggota Komite Eksekutif FIFA dan AFC Dato Worawi Makudi. Sedangkan dua lainnya adalah Sekjen AFC Dato Alex Soosay, dan Kepala Asosiasi Anggota dan Hubungan lnternational AFC James Johnson.

Walaupun ada niat AFC dan FIFA untuk membantu konflik yang saat ini terjadi, hal itu sebenarnya tidak sepenuhnya jadi harapan Djohar. Menurut mantan staf ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu menegaskan, akan lebih baik jika permasalahan yang ada diselesaikan tanpa ada ikut campur dari pihak luar. Djohar terus meminta, agar proses rekonsiliasi yang tengah diusahakan bisa terlaksana dengan baik.

"Kami masih menunggu apa yang diinginkan mereka untuk mencari solusi pada konflik yang terjadi dipersepakbolaan Indonesia. Yang pasti kami siap memudahkan kerja mereka di sini. Tapi ada satu hal sebenarnya yang saya juga harapkan. Saya berharap, alangkah indahnya penyelesaian konflik ini tanpa melibatkan orang luar," ungkap Djohar.

"Akan lebih baik jika kita bersama-sama mencari solusi-solusi terbaik dan mulai duduk bersama untuk mencapai hal itu. Jadi, saat mereka-mereka (tim Task Force) datang, persoalan yang ada di sini sudah selesai dan kita semua sudah melahirkan kesepakatan bersama," sambung ayah empat orang anak ini.

Kapan tim Task Force datang, sampai saat ini memang masih dalam misteri. Ada beberapa pihak yang memanyatakan jika tim tersebut tidak jadi bertandang ke Tanah Air. Tapi, ada juga kabar yang berhembus, jika dalam jangka waktu satu sampai dua minggu kedepan, tim tersebut sudah hadir di Indonesia untuk benar-benar mencari solusi terbaik dari kisrus berkepanjangan ini.

Tapi, Djohar mengaku, sampai saat ini federasi tertinggi sepak bola Indonesia tersebut, belum mengantongi kabar pasti kapan tim Task Force datang. Namun yang utama menurutnya, bukan menunggu kapan tim Task Force datang, tapi harus sesegera mungkin menyelesaikan permasalan yang ada saat ini.

"Kami belum tahu secara resmi kapan tim Task Force datang. Saat ini, yang kami lakukan sebenarnya tidak hanya menunggu mereka datang. Tapi, kami coba membahas terlebih dahulu apa yang perlu ditambahkan atau dikurangi untuk duduk bersama menyelesaikan masalah yang ada," terang Djohar.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallaranggeng menyatakan, jika sikap pemerintah akan menyinergikan dengan apa yang diputusan FIFA, sebagai badan sepak bola dunia. Menpora pun berharap, jika kedatangan tim Task Force nantinya bisa menyudahi konflik berlarut-larut yang menimpa persepakbolaan Tanah Air.

"Task Force sebentar lagi akan datang ke sini, dan kita semua berharap mereka mampu memberikan rekomendasi sempurna. Tentu untuk menyatukan kembali organisasi PSSI dan dualisme kompetisi," tandas Menpora.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6227 seconds (0.1#10.140)