Nil tak khawatir program timnas rusak
A
A
A
Sindonews.com - Proses seleksi tim nasional (timnas) senior di Lapangan Universitas Yogyakarta (UNY), akan ditinggal sosok sentral. Nil Maizar, pelatih yang jadi pemimpin dalam proses penyeleksian tersebut, terhitung hari ini, akan meninggalkan tim untuk kursus kepelatihan di Stuttgart, Jerman.
Memang, perjalanan Nil ke Jerman patut diapresisi. Karena apa yang akan dijalani pelatih berusia 41 tahun tersebut untuk menambah kemampuannya dalam meramu sebuah tim. Jika proses pembelajaran yang dilakukannya berjalan mulus, tentu akan bermanfaatkan bagi katangguhan timnas dimasa depan.
Tapi, jika melihat kondisi yang sekarang dialami timnas Merah Putih, apakah saat ini jadi waktu yang tepat bagi Nil untuk meninggalkan proses penyeleksian dan memberikan tugas berat tersebut kepada sang asisten Fabio Oliviera. Karena telah diketahui bersama, jika proses seleksi yang tengah dijalani timnas senior, tidak berjalan sesusi dengan harapan.
Sampai saat ini saja, baru hadir 22 pemain yang bermain di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dalam proses seleksi. Keinginan PSSI untuk memaksimalkan tenaga-tenaga pemain yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL), bagai gayung tak bersambung. Keenganan untuk ambil bagian dalam timnas bentukan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin, tidak bisa dibohongi telah terjadi saat ini.
Dengan adanya berbagai masalah di atas, kembali lagi akan terlontar pertanyaan, apakah ini waktu yang tepat Nil meninggalkan seleksi timnas? Apakah tidak bisa diundur sesaat, agar timnas yang nantinya dipersiapkan berlaga di Al-Nakbah International Tournamen, Palestina, 13-24 Mei 2012, adalah komposisi terbaik pilihan Nil yang ditunjuk PSSI untuk mengangkat prestasi timnas Merah Putih.
"Saya tidak terlalu khawatir dengan persiapan timnas yang akan saya tinggalkan. Karena saya juga sudah memaparkan semua program latihan yang nantinya akan dijalani selama saya pergi kepada asisten saya," ungkap Nil.
Ya, keputusan pun telah diambil PSSI, soal keberangkatan sang pelatih ke negara yang memiliki sejarah sepak bola tersohor tersebut. Dan mungkin, semoga saja apa yang diputuskan oleh PSSI tidak membuat masa-masa penyaringan pemain untuk masuk dalam komposisi timnas Merah Putih menjadi terganggu.
Karena tentu saja, para pecinta sepak bola Tanah Air tidak ingin lagi menyaksikan timnas dipermalukan oleh lawan-lawannya diajang internasinal. Dan tentu selalu berharap, rekor buruk yang ditelan timnas saat dijamu Bahrain lewat kekalahan sepuluh gol tanpa balas, tidak akan lagi terulang dimasa-masa yang akan datang.
"Semuanya ada 22 pemain dari IPL seluruhnya. Masalah pemain yang di ISL, itu urusan PSSI. Saya fokus siapkan tim saja. Tapi saya akan maksimalkan yang ada agar nantinya tim ini benar-benar siap," tandas Nil.
Memang, perjalanan Nil ke Jerman patut diapresisi. Karena apa yang akan dijalani pelatih berusia 41 tahun tersebut untuk menambah kemampuannya dalam meramu sebuah tim. Jika proses pembelajaran yang dilakukannya berjalan mulus, tentu akan bermanfaatkan bagi katangguhan timnas dimasa depan.
Tapi, jika melihat kondisi yang sekarang dialami timnas Merah Putih, apakah saat ini jadi waktu yang tepat bagi Nil untuk meninggalkan proses penyeleksian dan memberikan tugas berat tersebut kepada sang asisten Fabio Oliviera. Karena telah diketahui bersama, jika proses seleksi yang tengah dijalani timnas senior, tidak berjalan sesusi dengan harapan.
Sampai saat ini saja, baru hadir 22 pemain yang bermain di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dalam proses seleksi. Keinginan PSSI untuk memaksimalkan tenaga-tenaga pemain yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL), bagai gayung tak bersambung. Keenganan untuk ambil bagian dalam timnas bentukan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin, tidak bisa dibohongi telah terjadi saat ini.
Dengan adanya berbagai masalah di atas, kembali lagi akan terlontar pertanyaan, apakah ini waktu yang tepat Nil meninggalkan seleksi timnas? Apakah tidak bisa diundur sesaat, agar timnas yang nantinya dipersiapkan berlaga di Al-Nakbah International Tournamen, Palestina, 13-24 Mei 2012, adalah komposisi terbaik pilihan Nil yang ditunjuk PSSI untuk mengangkat prestasi timnas Merah Putih.
"Saya tidak terlalu khawatir dengan persiapan timnas yang akan saya tinggalkan. Karena saya juga sudah memaparkan semua program latihan yang nantinya akan dijalani selama saya pergi kepada asisten saya," ungkap Nil.
Ya, keputusan pun telah diambil PSSI, soal keberangkatan sang pelatih ke negara yang memiliki sejarah sepak bola tersohor tersebut. Dan mungkin, semoga saja apa yang diputuskan oleh PSSI tidak membuat masa-masa penyaringan pemain untuk masuk dalam komposisi timnas Merah Putih menjadi terganggu.
Karena tentu saja, para pecinta sepak bola Tanah Air tidak ingin lagi menyaksikan timnas dipermalukan oleh lawan-lawannya diajang internasinal. Dan tentu selalu berharap, rekor buruk yang ditelan timnas saat dijamu Bahrain lewat kekalahan sepuluh gol tanpa balas, tidak akan lagi terulang dimasa-masa yang akan datang.
"Semuanya ada 22 pemain dari IPL seluruhnya. Masalah pemain yang di ISL, itu urusan PSSI. Saya fokus siapkan tim saja. Tapi saya akan maksimalkan yang ada agar nantinya tim ini benar-benar siap," tandas Nil.
()