PSIS usung misi hapus rapor merah away
A
A
A
Sindonews.com - PSIS Semarang memutuskan berangkat ke Bandung lebih awal. Rencananya, rombongan pemain PSIS bakal bertolak ke Kota Kembang hari ini. Keberangkatan lebih awal ini tentu bukan tanpa pertimbangan.
Direktur Operasional PSIS versi Ancora, Warso Susila menginginkan Donny Siregar dkk dalam kondisi fit pada pertandingan melawan Persikab Kabupaten Bandung, Sabtu (28/4) lusa. ”Kelelahan selama menempuh perjalanan jauh sering mengganggu performa pemain di lapangan. Kami tidak ingin hal itu terjadi. sehingga, manajemen memutuskan untuk berangkat ke Bandung lebih awal,” kata Warso Susila.
Selain itu, manajemen juga berharap PSIS mampu memetik hasil maksimal di kandang Persikab. Maklum, sampai sekarang rapor PSIS di kandang lawan masih merah. Skuad Mahesa Jenar baru sekali meraih satu poin ketika menahan imbang imbang PSS Sleman di awal-awal putaran pertama.
Selebihnya, perjalanan pulang PSIS selalu dipayungi awan duka. Di samping itu, ketatnya persaingan di Grup II juga harus disikapi dengan cerdik. Untuk sementara, PSIS dan Persepar silih berganti mengisi tempat tertinggi di grup ini. Namun jangan pernah meremehkan klub-klub lain yang siap menyodok ke barisan terdepan.
Terlepas dari PPSM Kartika Nusantara Magelang yang sudah sulit bersaing, sembilan klub lainnya masih memiliki peluang untuk meramaikan papan atas. Babak penyisihan grup yang masih menyisakan lima laga menjadikan segala kemungkinan tetap akan terjadi.
Sengitnya persaingan di grup ini juga bisa dilihat dari selisih poin masing-masing tim hingga pertandingan ke 13. Persepar yang saat ini berpredikat sebagai capolista, memiliki 23 poin atau hanya terpaut satu poin dari PSIS di peringkat kedua. PSS Sleman yang sebelumnya masih berada di papan tengah, langsung merangsek ke posisi ketiga usai mengalahkan Persis 2-0 pekan lalu.
PSS memiliki nilai sama dengan Persipasi yang berada di peringkat keempat dengan bekal 20 poin. Untuk kesekian kalinya, PSIS tidak akan didampingi pelatih kepala Edy Paryono. Sampai saat ini, manajemen masih mempertimbangkan akan mendatangkan pelatih baru atau memaksimalkan peran pelatih kiper Agus Yatmono untuk memegang kendali strategi PSIS.
Sejumlah nama sempat dimunculkan manajemen sebagai pengganti Edy Paryono. Nama-nama tersebut antara lain Subangkit, Sartono Anwar, Bonggo Pribadi, hingga pelatih tim PON Jawa Tengah Firmandoyo. Terpisah, kapten tim Donny Siregar meminta rekan-rekannya untuk kembali bersemangat menyongsong laga kontra Persikab.
Meskipun belum pernah menang di kandang lawan, bukan berarti PSIS akan menyerah sebelum peperangan dimulai. Justru sebaliknya, hasil kurang menggembirakan di pertandingan-pertandingan sebelumnya harus menjadi pembelajaran dan motivasi meraih kemenangan di luar kota.
”Mengenai pelatih, kami menyerahkan semua ke manajemen. Akan tetapi, satu hal yang terpenting adalah sampai saat ini rekan-rekan tetap solid. Kami siap mengusung panji-panji kebesaran PSIS di setiap pertandingan,” jelasnya.
Direktur Operasional PSIS versi Ancora, Warso Susila menginginkan Donny Siregar dkk dalam kondisi fit pada pertandingan melawan Persikab Kabupaten Bandung, Sabtu (28/4) lusa. ”Kelelahan selama menempuh perjalanan jauh sering mengganggu performa pemain di lapangan. Kami tidak ingin hal itu terjadi. sehingga, manajemen memutuskan untuk berangkat ke Bandung lebih awal,” kata Warso Susila.
Selain itu, manajemen juga berharap PSIS mampu memetik hasil maksimal di kandang Persikab. Maklum, sampai sekarang rapor PSIS di kandang lawan masih merah. Skuad Mahesa Jenar baru sekali meraih satu poin ketika menahan imbang imbang PSS Sleman di awal-awal putaran pertama.
Selebihnya, perjalanan pulang PSIS selalu dipayungi awan duka. Di samping itu, ketatnya persaingan di Grup II juga harus disikapi dengan cerdik. Untuk sementara, PSIS dan Persepar silih berganti mengisi tempat tertinggi di grup ini. Namun jangan pernah meremehkan klub-klub lain yang siap menyodok ke barisan terdepan.
Terlepas dari PPSM Kartika Nusantara Magelang yang sudah sulit bersaing, sembilan klub lainnya masih memiliki peluang untuk meramaikan papan atas. Babak penyisihan grup yang masih menyisakan lima laga menjadikan segala kemungkinan tetap akan terjadi.
Sengitnya persaingan di grup ini juga bisa dilihat dari selisih poin masing-masing tim hingga pertandingan ke 13. Persepar yang saat ini berpredikat sebagai capolista, memiliki 23 poin atau hanya terpaut satu poin dari PSIS di peringkat kedua. PSS Sleman yang sebelumnya masih berada di papan tengah, langsung merangsek ke posisi ketiga usai mengalahkan Persis 2-0 pekan lalu.
PSS memiliki nilai sama dengan Persipasi yang berada di peringkat keempat dengan bekal 20 poin. Untuk kesekian kalinya, PSIS tidak akan didampingi pelatih kepala Edy Paryono. Sampai saat ini, manajemen masih mempertimbangkan akan mendatangkan pelatih baru atau memaksimalkan peran pelatih kiper Agus Yatmono untuk memegang kendali strategi PSIS.
Sejumlah nama sempat dimunculkan manajemen sebagai pengganti Edy Paryono. Nama-nama tersebut antara lain Subangkit, Sartono Anwar, Bonggo Pribadi, hingga pelatih tim PON Jawa Tengah Firmandoyo. Terpisah, kapten tim Donny Siregar meminta rekan-rekannya untuk kembali bersemangat menyongsong laga kontra Persikab.
Meskipun belum pernah menang di kandang lawan, bukan berarti PSIS akan menyerah sebelum peperangan dimulai. Justru sebaliknya, hasil kurang menggembirakan di pertandingan-pertandingan sebelumnya harus menjadi pembelajaran dan motivasi meraih kemenangan di luar kota.
”Mengenai pelatih, kami menyerahkan semua ke manajemen. Akan tetapi, satu hal yang terpenting adalah sampai saat ini rekan-rekan tetap solid. Kami siap mengusung panji-panji kebesaran PSIS di setiap pertandingan,” jelasnya.
()