Arsene Wenger kritik sepak bola defensif

Sindonews.com - Arsene Wenger berang lantaran timnya gagal memetik poin sempurna dalam dua laga kandang beruntun. Le Professeur mengkritik lawan-lawan Arsenal yang cenderung bermain defensif saat melawat ke Emirates Stadium.

Pelatih berpaspor Prancis itu menilai kekalahan 1-2 dari Wigan Athletic dan hasil imbang 0-0 melawan Chelsea didapat lantaran tim tamu bermain terlalu hati-hati. Wenger menyebut, mereka memilih bertahan ketimbang melakukan serangan yang memungkinkan Arsenal menyerang jantung pertahanan lawan. Tak heran, Wenger sangat kesal. Dia sama sekali tidak suka dengan tim yang mengusung sepak bola bertahan.

''Saya merasa tim-tim yang datang ke tempat kami bertahan sangat bagus.Itu membuat kami sulit. Kenyataannya memang seperti itu.Lihat saja pekan lalu. Kami kurang tajam jika dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.Terakhir kali kami menunjukkan permainan baik ketika menjamu Manchester City (menang 1-0). Setelah itu, kami selalu gagal di kandang,” kata Wenger, dilansir goal.com.

Mantan arsitek AS Nancy, AS Monaco, dan Nagoya Grampus Eight itu berharap nanti ketika Stoke City bertandang ke Emirates, mereka tidak bermain seperti Wigan dan Chelsea. Wenger mengatakan timnya sangat membutuhkan poin.Dia ingin permainan berjalan menarik. ''Kekalahan yang kami dapatkan bukan karena lelah. Kami tidak lelah. Itu karena lawan bermain bertahan dan membuat kami tidak berkembang,”kata Wenger.

Jika pada laga melawan Stoke kembali menghadapi skema bertahan,Arsenal akan dirugikan. Bila hasilnya imbang atau kalah, mereka akan membuka jalan bagi Newcastle United untuk menyalip. Pekan lalu, The Magpies menggusur Tottenham Hotspur dari peringkat 4. Mereka kembali berpotensi menggusur Arsenal dari peringkat 3.

''Jelang akhir kompetisi, pertandingan semakin sulit. Newcastle sukses menunjukkan permainan yang begitu hebat. Pada akhirnya mereka melewati Spurs. Saya tidak mau hal itu menimpa kami. Demi menjaga itu, kami wajib memanfaatkan laga yang tersisa dengan maksimal,”pungkas Wenger.