Ribery: Teamwork, kunci habisi Madrid
A
A
A
Sindonews.com – Gelandang Bayern Muenchen Franck Ribery mengingatkan rekan-rekannya bermain kompak untuk menyingkirkan Real Madrid di leg kedua semifinal Liga Champions dini hari nanti WIB.
’’Ini menjadi pertandingan paling penting di dalam karir sepak bola saya di Bayern Muenchen. Saat ini saya merasa sangat luar biasa. Bagaimanapun, saya tak bisa mengalahkan Madrid seorang diri. Kami harus bermain sebagai tim yang hebat untuk kalahkan Madrid,” ungkap Ribery seperti dikutip Sport Mole, Rabu (25/4/2012).
’’Kami bisa mendapatkan sesuatu yang besar bila kami dapat bermain seperti yang kami lakukan di leg pertama. Kami menyadari ini akan sulit. Madrid telah menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang hebat. Saya sangat terkesan saat mereka mengalahkan Barcelona,” tambahnya
Berbekal kemenangan 2-1 di leg pertama, tim berjuluk Bavarians itu berambisi meraih tiket final Liga Champions. Apalagi partai final akan dihelat di kandang Muenchen, Allianz Arena pada 19 Mei mendatang.
Bermain di Allianz Arena menjadi motivasi bagi anak asuh Jupp Heynckes untuk bisa mengangkat trofi Liga Champions di depan pendukungnya sendiri. Kali terakhir mereka merebut trofi Liga Champions pada 2001.
’’Ini menjadi pertandingan paling penting di dalam karir sepak bola saya di Bayern Muenchen. Saat ini saya merasa sangat luar biasa. Bagaimanapun, saya tak bisa mengalahkan Madrid seorang diri. Kami harus bermain sebagai tim yang hebat untuk kalahkan Madrid,” ungkap Ribery seperti dikutip Sport Mole, Rabu (25/4/2012).
’’Kami bisa mendapatkan sesuatu yang besar bila kami dapat bermain seperti yang kami lakukan di leg pertama. Kami menyadari ini akan sulit. Madrid telah menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang hebat. Saya sangat terkesan saat mereka mengalahkan Barcelona,” tambahnya
Berbekal kemenangan 2-1 di leg pertama, tim berjuluk Bavarians itu berambisi meraih tiket final Liga Champions. Apalagi partai final akan dihelat di kandang Muenchen, Allianz Arena pada 19 Mei mendatang.
Bermain di Allianz Arena menjadi motivasi bagi anak asuh Jupp Heynckes untuk bisa mengangkat trofi Liga Champions di depan pendukungnya sendiri. Kali terakhir mereka merebut trofi Liga Champions pada 2001.
()