Menanti sentuhan kemenangan Indra Tohir

Sabtu, 28 April 2012 - 01:22 WIB
Menanti sentuhan kemenangan Indra Tohir
Menanti sentuhan kemenangan Indra Tohir
A A A
Sindonews.com - Kharisma Indra Muhammad Tohir masih sangat terasa. Tidak mengherankan jika kemudian sosoknya begitu dielukan oleh sejumlah bobotoh yang hadir di Stadion Siliwangi, Bandung, Jumat (27/4).

Sesuai jadwal dan janji, Tohir hadir di tengah-tengah latihan pasukan Maung Bandung yang Minggu (29/4) besok, bakal kedatangan tim tangguh Persipura Jayapura. Bobotoh tentu tidak menginginkan Maung Bandung menelan streak kekalahan keempat setelah sebelumnya ditumbangkan Persiba Balikpapan, Persela Lamongan dan Arema Indonesia.

Indra Tohir memang sudah lama tak melibatkan diri dalam tim. Terakhir kali ia terlibat sebagai pelatih Persib pada Liga Indonesia musim 2005. Sepanjang Persib ditangani sosok kelahiran Bandung 4 Juli 1941 tersebut, Persib selalu mampu bersaing di level atas.

Pada kompetisi Ligina musim 2001 misalnya, ketika format kompetisi masih menggunakan sistem setengah kompetisi. Tohir mampu membuat Maung Bandung menjelma jadi salah satu tim mapan setelah sukses lolos ke fase 8 besar sebelum tersingkir dan gagal melaju ke semifinal setelah kalah dari Persebaya Surabaya pada laga terakhir. Itu pun harus ditentukan melalui perpanjangan waktu karena Persib dan Persebaya kala itu memiliki poin dan selisih gol yang sama.
Sebagai Pelatih, Tohir tidak bisa dikatakan sebagai figur pelatih yang mengagungkan sepak bola indah. Ia lebih mengedepankan sepak bola yang sederhana dengan dasar mengdalkan tiga hal kemampuan fisik, kerja sama tim dan kemauan dari masing-masing pemain.

Seperti biasanya dengan gaya bahasa yang santai dan sederhana, Tohir enggan mengumbar janji. Ia menyatakan hanya menginginkan dan siap membantu Persib untuk mengejar prestasi lebih baik. ''Sebagai orang Bandung, saya ingin Persib jadi tim yang bagus,” singkatnya seusai ikut mendampingi tim menggelar latihan di Stadion Siliwangi, Bandung, Jumat (27/4).

Tohir mengungkapkan keputusannya untuk menerima tawaran pekerjaan sebagai penasihat teknik Maung Bandung lebih karena rasa cintanya kepada Persib yang sudah dikenalnya dengan dekat ketika dirinya dipercaya jadi pelatih fisik Persib pada kompetisi Perserikatan musim 1984. ''Saya hanya memiliki modal rasa cinta kepada Persib. Karena saya juga dibesarkan oleh Persib dan bisa seperti sekarang karena Persib juga,” tandasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3929 seconds (0.1#10.140)