Wenger sesalkan keputusan Guardiola
A
A
A
Sindonews.com - Usai pelatih Barcelona Josep Guardiola memutuskan mengundurkan diri akhir musim ini atau tepatnya pada 30 Juni 2012 nanti, banyak kalangan yang menyesalkan keputusan tersebut.
Tidak terkecuali, arsitek Arsenal Arsene Wenger. Menurut pelatih berkebangsaan Perancis itu, keberhasilan Guardiola menerapkan filosofi dalam cara bermain Blaugrana lebih besar daripada soal kalah atau menang dalam sebuah pertandingan.
“Filosofi yang dikembangkan Barcelona jauh lebih besar dari menang atau kalah dalam sebuah kompetisi, dan Guardiola adalah perwakilan dari filosofi tersebut dan yang membuat filosofi itu Berjaya,” ungkapnya dikutip Goal, Jumat (27/4/2012)..
“Kabar kepergian Guardiola mengejutkan saya. Pertama-tama ketika Anda membuat keputusan besar setelah hasil buruk dalam beberapa laga terakhir, itu mungkin bukan saat yang tepat untuk membuat keputusan ini,” lanjut Wenger.
Meski begitu, Wenger menyakini keputusan yang telah diambil Guardiola merupakan pilihan terbaik baginya.
“Mungkin dia tidak menunjukkan perilaku stres yang menghinggapinya. Anda tidak pernah tahu dari luar seberapa dalam seorang pria menderita dari dalam. Ini menjadi pilihannya, tetapi beberapa orang harus memutuskan pergi pada tahap tertentu,” tandas pelatih berusia 62 tahun tersebut.
Tidak terkecuali, arsitek Arsenal Arsene Wenger. Menurut pelatih berkebangsaan Perancis itu, keberhasilan Guardiola menerapkan filosofi dalam cara bermain Blaugrana lebih besar daripada soal kalah atau menang dalam sebuah pertandingan.
“Filosofi yang dikembangkan Barcelona jauh lebih besar dari menang atau kalah dalam sebuah kompetisi, dan Guardiola adalah perwakilan dari filosofi tersebut dan yang membuat filosofi itu Berjaya,” ungkapnya dikutip Goal, Jumat (27/4/2012)..
“Kabar kepergian Guardiola mengejutkan saya. Pertama-tama ketika Anda membuat keputusan besar setelah hasil buruk dalam beberapa laga terakhir, itu mungkin bukan saat yang tepat untuk membuat keputusan ini,” lanjut Wenger.
Meski begitu, Wenger menyakini keputusan yang telah diambil Guardiola merupakan pilihan terbaik baginya.
“Mungkin dia tidak menunjukkan perilaku stres yang menghinggapinya. Anda tidak pernah tahu dari luar seberapa dalam seorang pria menderita dari dalam. Ini menjadi pilihannya, tetapi beberapa orang harus memutuskan pergi pada tahap tertentu,” tandas pelatih berusia 62 tahun tersebut.
()