Rafael Nadal makin pede songsong Prancis Terbuka
A
A
A
Sindonews.com - Rafael Nadal makin optimistis menatap Grand Slam Prancis Terbuka 2012.Dia yakin kondisi fisiknya sudah benar-benar pulih setelah merebut gelar di dua turnamen lapangan tanah liat secara beruntun.
Faktanya begitu. Setelah menjuarai Monte Carlo Masters untuk kedelapan kali beruntun,pekan lalu, mantan petenis nomor satu dunia itu kembali tampil gemilang di Barcelona.Petenis asal Spanyol itu merebut gelar Barcelona Terbuka untuk ketujuh kali setelah menundukkan rekan senegaranya, David Ferrer, 7-6, 7-5.
Dan, itu merupakan kemenangan keempatnya atas Ferrer pada final di lapangan The Real Club de Tenis tersebut sejak pertama kali bertemu di final pada 2008. Hasil itu membuktikan bahwa Nadal masih raja lapangan tanah liat. Karena itu, dia diprediksi akan kembali menorehkan prestasi terbaik di Roland Garros.
Apalagi, kesuksesannya di Monte Carlo terjadi setelah dia menundukkan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic. Yang jelas,dengan kesuksesannya di Barcelona, Nadal menjadi satu-satunya petenis yang minimal tujuh kali juara di dua turnamen yang berbeda. Jelas, ini prestasi yang membanggakan.
Bahkan, kesuksesan itu makin mengukuhkan statusnya sebagai raja lapangan tanah liat. ''Ini pertarungan yang terberat saya sejak menjalani musim turnamen lapangan tanah liat. Ferrer memang selalu menyulitkan saya.Di sisi lain,saya juga beruntung mampu bertahan dan memenangkan pertandingan,”kata Nadal,yang merebut gelar ke-48,dilansir Theaustralian.com.
Hal senada disampaikan Ferrer.Dia mengakui kesulitan menundukkan Nadal di turnamen tersebut meski telah mengeluarkan seluruh kemampuan. ”Rafa—panggilan Nadal—memang sangat luar biasa.Dia sangat powerful di lapangan tanah liat.Bahkan,saya sudah empat kali takluk di final.Saya yakin dia akan mampu mengalahkan setiap pemain di ajang lapangan tanah liat,”kata Ferrer.
Dengan sukses itu,Nadal memang makin percaya diri menghadapi Prancis Terbuka di Roland Garros pada 28 Mei–10 Juni mendatang.Dan,tentu,dia juga siap membuktikan kualitasnya lagi di beberapa turnamen lapangan tanah liat jelang Turnamen Prancis Terbuka,di antaranya Madrid Masters pada 5–13 Mei dan Roma Masters pada 14–20 Mei mendatang. Di Madrid, Nadal berstatus sebagai unggulan pertama dan akan bersaing ketat lagi dengan petenis terbaik dunia yang juga juara bertahan Djokovic (unggulan kedua) dan Roger Federer (unggulan ketiga).
Sementara di Roma Masters,Nadal menjadi unggulan kedua dan dipastikan akan kembali bersaing dengan Djokovic yang juga berstatus juara bertahan. Meski diunggulkan,Nadal tetap harus berhati-hati,terutama mengatur ritme permainan sehingga tidak berakibat fatal terhadap lututnya yang rentan cedera. Sebab,jika cederanya kembali kambuh,itu akan sangat berbahaya terhadap ambisinya merebut gelar juara Prancis Terbuka.Fakta itu telah terjadi saat dia ditaklukkan Robin Soderling pada babak keempat Prancis Terbuka 2009.
Di luar Soderling yang tampil luar biasa,lutut Nadal memang bermasalah.Itu yang membuatnya kehilangan gelar di Prancis Terbuka. Tapi,Nadal kini merasa masalahmasalah itu sudah jauh dari dirinya.Dia optimistis akan mampu mewujudkan asa merebut gelar ketujuh di Prancis Terbuka.
Faktanya begitu. Setelah menjuarai Monte Carlo Masters untuk kedelapan kali beruntun,pekan lalu, mantan petenis nomor satu dunia itu kembali tampil gemilang di Barcelona.Petenis asal Spanyol itu merebut gelar Barcelona Terbuka untuk ketujuh kali setelah menundukkan rekan senegaranya, David Ferrer, 7-6, 7-5.
Dan, itu merupakan kemenangan keempatnya atas Ferrer pada final di lapangan The Real Club de Tenis tersebut sejak pertama kali bertemu di final pada 2008. Hasil itu membuktikan bahwa Nadal masih raja lapangan tanah liat. Karena itu, dia diprediksi akan kembali menorehkan prestasi terbaik di Roland Garros.
Apalagi, kesuksesannya di Monte Carlo terjadi setelah dia menundukkan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic. Yang jelas,dengan kesuksesannya di Barcelona, Nadal menjadi satu-satunya petenis yang minimal tujuh kali juara di dua turnamen yang berbeda. Jelas, ini prestasi yang membanggakan.
Bahkan, kesuksesan itu makin mengukuhkan statusnya sebagai raja lapangan tanah liat. ''Ini pertarungan yang terberat saya sejak menjalani musim turnamen lapangan tanah liat. Ferrer memang selalu menyulitkan saya.Di sisi lain,saya juga beruntung mampu bertahan dan memenangkan pertandingan,”kata Nadal,yang merebut gelar ke-48,dilansir Theaustralian.com.
Hal senada disampaikan Ferrer.Dia mengakui kesulitan menundukkan Nadal di turnamen tersebut meski telah mengeluarkan seluruh kemampuan. ”Rafa—panggilan Nadal—memang sangat luar biasa.Dia sangat powerful di lapangan tanah liat.Bahkan,saya sudah empat kali takluk di final.Saya yakin dia akan mampu mengalahkan setiap pemain di ajang lapangan tanah liat,”kata Ferrer.
Dengan sukses itu,Nadal memang makin percaya diri menghadapi Prancis Terbuka di Roland Garros pada 28 Mei–10 Juni mendatang.Dan,tentu,dia juga siap membuktikan kualitasnya lagi di beberapa turnamen lapangan tanah liat jelang Turnamen Prancis Terbuka,di antaranya Madrid Masters pada 5–13 Mei dan Roma Masters pada 14–20 Mei mendatang. Di Madrid, Nadal berstatus sebagai unggulan pertama dan akan bersaing ketat lagi dengan petenis terbaik dunia yang juga juara bertahan Djokovic (unggulan kedua) dan Roger Federer (unggulan ketiga).
Sementara di Roma Masters,Nadal menjadi unggulan kedua dan dipastikan akan kembali bersaing dengan Djokovic yang juga berstatus juara bertahan. Meski diunggulkan,Nadal tetap harus berhati-hati,terutama mengatur ritme permainan sehingga tidak berakibat fatal terhadap lututnya yang rentan cedera. Sebab,jika cederanya kembali kambuh,itu akan sangat berbahaya terhadap ambisinya merebut gelar juara Prancis Terbuka.Fakta itu telah terjadi saat dia ditaklukkan Robin Soderling pada babak keempat Prancis Terbuka 2009.
Di luar Soderling yang tampil luar biasa,lutut Nadal memang bermasalah.Itu yang membuatnya kehilangan gelar di Prancis Terbuka. Tapi,Nadal kini merasa masalahmasalah itu sudah jauh dari dirinya.Dia optimistis akan mampu mewujudkan asa merebut gelar ketujuh di Prancis Terbuka.
()