Rapatkan benteng PSIS, Gusnul pakai 4-4-2
A
A
A
Sindonews.com - Dari fakta beberapa pertandingan terakhir PSIS semarang, pelatih baru Gusnul Yakin melihat gawang timnya mudah dibobol pemain lawan. Untuk itu, program terdekat yang sedang disiapkan Gusnul Yakin pembenahan sektor pertahanan.
Salah satu upaya Gusnul Yakin adalah dengan mengubah skema permainan dari 3-4-3 menjadi 4-4-2.
Dengan skema ini diharapkan pertahanan PSIS makin rapat. Sehingga, tim lawan akan kesulitan membobol gawang I Komang Putra. Dari empat pertandingan yang sudah dilewati, PSIS tercatat sudah enam kali kebobolan. Ini belum ditambah dengan pertandingan di Piala Indonesia.
Pada ajang yang sudah memasuki babak ketiga ini, gawang PSIS total tujuh kali dijebol pemain lawan. Statistik tersebut cukup mengkhawatirkan karena pada paruh pertama PSIS termasuk tim yang paling solid pertahanannya. ”Ini bagian dari pembenahan. Meski demikian, skema ini tentu tidak baku. Saya akan melihat situasi yang terjadi di lapangan,” kata Gusnul Yakin.
Dia juga bisa memaklumi situasi ini. Mengingat, rapuhnya tembok pertahanan PSIS juga disebabkan banyak pemain belakang yang cedera dan berhalangan tampil. Saat ini dua bek PSIS yang masih dalam perawatan adalah Azmi Azwibi dan M Taufan. Selain itu, Simon Kujiro juga absen cukup lama.
Simon yang mengalami cedera sejak putaran pertama terlihat sudah mulai menjalankan latihan rutin. Di sisi lain, keberhasilan PSIS menembus babak ketiga Piala Indonesia juga harus mendapat apresiasi. Dia tidak akan mengorbankan salah satu ajang yang kini tengah digeluti PSIS.
”Kami akan mencoba eksis di Divisi Utama maupun Piala Indonesia. Memang konsekwensi yang harus ditanggung adalah ancaman kelelahan karena padatnya jadwal. Meski demikian, saya masih melihat motivasi dan semangat para pemain masih sangat besar,” terang dia.
Menurut dia, satu hal yang paling penting bagi PSIS sekarang ini adalah tetap serius dan menampilkan yang terbaik. Dia akan terus mendalami bagaimana kemampuan Donny Siregar dkk. Apabila melihat jadwal sementara PSIS, Gusnul harus memimpin laskar Mahesa Jenar di enam pertandingan.
Selain empat laga Divisi Utama, dua partai lain adalah babak ketiga Piala Indonesia. PSIS akan menjamu Persik Kediri pada leg pertama tanggal 9 Mei dilanjutkan dengan leg kedua di stadion Brawijaya tanggal 23 Mei. Papten PSIS Donny Siregar juga menginginkan hal serupa. Menurut dia, partisipasi Mahesa Jenar di Piala Indonesia yang sudah cukup jauh ini sangat disayangkan jika dilepas begitu saja.
”Sejak awal kami tetap komitmen untuk serius di kompetisi maupun Piala Indonesia. Apalagi Piala Indonesia mempertemukan tim-tim dari level yang berbeda yakni level satu (LPI) dengan level dua (Divisi Utama). Bisa mengalahkan tim- tim LPI akan menjadi kebanggaan tersendiri buat PSIS,” ujarnya.
Salah satu upaya Gusnul Yakin adalah dengan mengubah skema permainan dari 3-4-3 menjadi 4-4-2.
Dengan skema ini diharapkan pertahanan PSIS makin rapat. Sehingga, tim lawan akan kesulitan membobol gawang I Komang Putra. Dari empat pertandingan yang sudah dilewati, PSIS tercatat sudah enam kali kebobolan. Ini belum ditambah dengan pertandingan di Piala Indonesia.
Pada ajang yang sudah memasuki babak ketiga ini, gawang PSIS total tujuh kali dijebol pemain lawan. Statistik tersebut cukup mengkhawatirkan karena pada paruh pertama PSIS termasuk tim yang paling solid pertahanannya. ”Ini bagian dari pembenahan. Meski demikian, skema ini tentu tidak baku. Saya akan melihat situasi yang terjadi di lapangan,” kata Gusnul Yakin.
Dia juga bisa memaklumi situasi ini. Mengingat, rapuhnya tembok pertahanan PSIS juga disebabkan banyak pemain belakang yang cedera dan berhalangan tampil. Saat ini dua bek PSIS yang masih dalam perawatan adalah Azmi Azwibi dan M Taufan. Selain itu, Simon Kujiro juga absen cukup lama.
Simon yang mengalami cedera sejak putaran pertama terlihat sudah mulai menjalankan latihan rutin. Di sisi lain, keberhasilan PSIS menembus babak ketiga Piala Indonesia juga harus mendapat apresiasi. Dia tidak akan mengorbankan salah satu ajang yang kini tengah digeluti PSIS.
”Kami akan mencoba eksis di Divisi Utama maupun Piala Indonesia. Memang konsekwensi yang harus ditanggung adalah ancaman kelelahan karena padatnya jadwal. Meski demikian, saya masih melihat motivasi dan semangat para pemain masih sangat besar,” terang dia.
Menurut dia, satu hal yang paling penting bagi PSIS sekarang ini adalah tetap serius dan menampilkan yang terbaik. Dia akan terus mendalami bagaimana kemampuan Donny Siregar dkk. Apabila melihat jadwal sementara PSIS, Gusnul harus memimpin laskar Mahesa Jenar di enam pertandingan.
Selain empat laga Divisi Utama, dua partai lain adalah babak ketiga Piala Indonesia. PSIS akan menjamu Persik Kediri pada leg pertama tanggal 9 Mei dilanjutkan dengan leg kedua di stadion Brawijaya tanggal 23 Mei. Papten PSIS Donny Siregar juga menginginkan hal serupa. Menurut dia, partisipasi Mahesa Jenar di Piala Indonesia yang sudah cukup jauh ini sangat disayangkan jika dilepas begitu saja.
”Sejak awal kami tetap komitmen untuk serius di kompetisi maupun Piala Indonesia. Apalagi Piala Indonesia mempertemukan tim-tim dari level yang berbeda yakni level satu (LPI) dengan level dua (Divisi Utama). Bisa mengalahkan tim- tim LPI akan menjadi kebanggaan tersendiri buat PSIS,” ujarnya.
()