Buffon blunder, Scudetto makin seru
A
A
A
Sindonews.com - Gianluigi Buffon dalam sorotan. Bukan karena penampilan gemilang, melainkan blunder fatal di laga kontra Lecce. Akibat kecerobohan Buffon, scudetto kembali ramai.
Skor 1-1 yang tercipta di Juventus Arena,dini hari kemarin,memang masih membuat La Vecchia Signora berada di puncak klasemen sementara Seri A dengan 78 poin. Namun, dengan kemenangan 2-0 AC Milan atas Atalanta Bergamo, selisih tiga poin kembali menipis menjadi satu.
Ditambah dua pertandingan tersisa, peluang Juventus ataupun I Rossoneri untuk menjadi yang terbaik di Italia musim ini samasama terbuka lebar. Mentalitas akan menjadi kunci utama.
''Ini (hasil imbang) adalah alasan lain yang kami butuhkan untuk segera bangkit. Tapi, jelas ada penyesalan (atas hasil melawan Lecce). Sebab, jika menang, kami memiliki peluang besar memantapkan posisi pada jalur scudetto,” ujar Allenatore Antonio Conte seusai laga, dilansir Football Italia.
Nakhoda kelahiran Lecce, 31 Juli 1969, itu juga menegaskan hasil imbang dari tim underdog seperti Lecce harus dijadikan pelajaran berharga para pemain. Memasuki dua pertandingan terakhir, Conte berharap kejadian seperti itu tidak terulang.
Pasalnya, Conte beranggapan, tujuh kemenangan beruntun Juventus telah membuat daya juang pemain melemah. Akibat kemenangan yang mudah digapai,dia merasa para pemain sedikit terlena.
''Inilah sepak bola. Hasil imbang adalah kekacauan. Tapi, itu bukan pertama kali terjadi. Hari ini kami telah menyia-nyiakan bonus besar.Dan, sekarang kami harus berjuang untuk memenangkan dua pertandingan berikutnya.Kami tidak boleh lagi meremehkan lawan,”ujar mantan nakhoda Siena itu.
Namun, Conte tidak ingin menyalahkan Buffon. Menurut Conte, kesalahan di sepak bola wajar dan pernah dilakukan semua pemain. Dia beranggapan, pemain kelas dunia sekalipun pernah melakukan kesalahan. Conte memastikan pertandingan melawan Lecce menjadi momen yang kurang beruntung bagi Buffon. Dengan kata lain, menurut Conte, Buffon hanya mengalami detik yang kurang beruntung. Sebab, sepanjang laga,dia menilai Buffon tampil bagus.
''Buffon hanya mengalami kecelakaan. Hal seperti itu biasa terjadi pada seorang striker saat melewatkan peluang mencetak gol.Tidak perlu dibesar-besarkan,”tandas gelandang pekerja keras milik Juventus pada 1991–2004 itu.
Jika di Juventus Arena terlihat wajah sedih para suporter, tidak di San Siro. Kegembiraan terlihat sangat jelas di antara pemain, pelatih, dan tifosi seusai kemenangan 2-0 atas Atalanta tercipta.
Suley Muntari dan Robinho menjadi aktor kemenangan Milan pada pertandingan tersebut. Dengan perolehan poin sempurna,peluang Milan menyalip Juventus di tikungan akhir kembali terbuka.Bahkan,bukan tidak mungkin, penentuan scudetto terjadi pada pekan pemungkas Seri A.
''Kami masih percaya dan akan selalu percaya. Masih ada peluang. Hanya dalam waktu lima menit, scudetto nyaris ditandatangani, disegel, dan dikirimkan,”ucap Allenatore Massimiliano Allegri tentang hasil imbang Juventus melawan Lecce.
Selanjutnya,juru latih berusia 44 tahun itu ingin Milan fokus ke Derby della Madonnina, Minggu (6/5).Meski Inter Milan dalam kondisi transisi yang belum mapan,pertemuan lawan saudara sekota pasalnya bukanlah pertarungan mudah. Jika pada laga kali ini Milan tak mampu memetik keunggulan, sedangkan Juventus berhasil mengamankan pertandingan; bisa jadi gelar akan dipastikan berlabuh ke Turin.
''Minggu ini akan menjadi malam yang indah.Kami sangat bersemangat untuk derby. Pertandingan ini akan membangkitkan semangat pemain untuk menampilkan permainan yang lebih baik. Karena sangat termotivasi,tentu kami akan tampil lebih baik,”pungkas Allegri.
Skor 1-1 yang tercipta di Juventus Arena,dini hari kemarin,memang masih membuat La Vecchia Signora berada di puncak klasemen sementara Seri A dengan 78 poin. Namun, dengan kemenangan 2-0 AC Milan atas Atalanta Bergamo, selisih tiga poin kembali menipis menjadi satu.
Ditambah dua pertandingan tersisa, peluang Juventus ataupun I Rossoneri untuk menjadi yang terbaik di Italia musim ini samasama terbuka lebar. Mentalitas akan menjadi kunci utama.
''Ini (hasil imbang) adalah alasan lain yang kami butuhkan untuk segera bangkit. Tapi, jelas ada penyesalan (atas hasil melawan Lecce). Sebab, jika menang, kami memiliki peluang besar memantapkan posisi pada jalur scudetto,” ujar Allenatore Antonio Conte seusai laga, dilansir Football Italia.
Nakhoda kelahiran Lecce, 31 Juli 1969, itu juga menegaskan hasil imbang dari tim underdog seperti Lecce harus dijadikan pelajaran berharga para pemain. Memasuki dua pertandingan terakhir, Conte berharap kejadian seperti itu tidak terulang.
Pasalnya, Conte beranggapan, tujuh kemenangan beruntun Juventus telah membuat daya juang pemain melemah. Akibat kemenangan yang mudah digapai,dia merasa para pemain sedikit terlena.
''Inilah sepak bola. Hasil imbang adalah kekacauan. Tapi, itu bukan pertama kali terjadi. Hari ini kami telah menyia-nyiakan bonus besar.Dan, sekarang kami harus berjuang untuk memenangkan dua pertandingan berikutnya.Kami tidak boleh lagi meremehkan lawan,”ujar mantan nakhoda Siena itu.
Namun, Conte tidak ingin menyalahkan Buffon. Menurut Conte, kesalahan di sepak bola wajar dan pernah dilakukan semua pemain. Dia beranggapan, pemain kelas dunia sekalipun pernah melakukan kesalahan. Conte memastikan pertandingan melawan Lecce menjadi momen yang kurang beruntung bagi Buffon. Dengan kata lain, menurut Conte, Buffon hanya mengalami detik yang kurang beruntung. Sebab, sepanjang laga,dia menilai Buffon tampil bagus.
''Buffon hanya mengalami kecelakaan. Hal seperti itu biasa terjadi pada seorang striker saat melewatkan peluang mencetak gol.Tidak perlu dibesar-besarkan,”tandas gelandang pekerja keras milik Juventus pada 1991–2004 itu.
Jika di Juventus Arena terlihat wajah sedih para suporter, tidak di San Siro. Kegembiraan terlihat sangat jelas di antara pemain, pelatih, dan tifosi seusai kemenangan 2-0 atas Atalanta tercipta.
Suley Muntari dan Robinho menjadi aktor kemenangan Milan pada pertandingan tersebut. Dengan perolehan poin sempurna,peluang Milan menyalip Juventus di tikungan akhir kembali terbuka.Bahkan,bukan tidak mungkin, penentuan scudetto terjadi pada pekan pemungkas Seri A.
''Kami masih percaya dan akan selalu percaya. Masih ada peluang. Hanya dalam waktu lima menit, scudetto nyaris ditandatangani, disegel, dan dikirimkan,”ucap Allenatore Massimiliano Allegri tentang hasil imbang Juventus melawan Lecce.
Selanjutnya,juru latih berusia 44 tahun itu ingin Milan fokus ke Derby della Madonnina, Minggu (6/5).Meski Inter Milan dalam kondisi transisi yang belum mapan,pertemuan lawan saudara sekota pasalnya bukanlah pertarungan mudah. Jika pada laga kali ini Milan tak mampu memetik keunggulan, sedangkan Juventus berhasil mengamankan pertandingan; bisa jadi gelar akan dipastikan berlabuh ke Turin.
''Minggu ini akan menjadi malam yang indah.Kami sangat bersemangat untuk derby. Pertandingan ini akan membangkitkan semangat pemain untuk menampilkan permainan yang lebih baik. Karena sangat termotivasi,tentu kami akan tampil lebih baik,”pungkas Allegri.
()