Mourinho: Guardiola suka pencitraan
A
A
A
Sindonews.com - Real Madrid mengunci jawara La Liga Spanyol musim ini. Namun, bukan berarti api peperangan antara Madrid kontra Barcelona padam. Kali ini, pelatih Los Blancos Jose Mourinho memberikan komentar pedasnya terhadap pelatih El Barca Josep ’’Pep” Guardiola.
Pelatih asal Portugal itu menilai Guardiola selalu berusaha memperlihatkan dirinya seperti orang yang sangat sempurna di depan semua orang untuk pencitraan diri. Padahal menurut Mourinho setiap orang tak ada yang sempurna sehingga tak perlu ada yang ditutup-tutupi.
’’Ini bukan merupakan hal yang normal untuk menjaga sikap Anda seperti orang yang sempurna, karena pada hari akhir nanti tak ada manusia yang sempurna. Saya tak pernah menunjukkan diri saya seperti orang yang sempurna,”ungkap Mourinho seperti dikutip Goal, Senin (7/5/2012)
Mourinho merupakan seorang pelatih yang mampu memenangkan gelar liga di empat negara berbeda. Sehingga prestasi tersebut membuat pelatih berusia 49 tahun itu yakin keberhasilannya mampu mengangkat citra positif melalui penilaian yang obyektif.
’’Tidak ada pelatih yang bisa memenangkan empat gelar di empat negara seperti Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol. Itu adalah penilaian yang sangat obyektif untuk saya. Itu adalah penghargaan yang tak bisa dipercaya,” pungkasnya.
Pelatih asal Portugal itu menilai Guardiola selalu berusaha memperlihatkan dirinya seperti orang yang sangat sempurna di depan semua orang untuk pencitraan diri. Padahal menurut Mourinho setiap orang tak ada yang sempurna sehingga tak perlu ada yang ditutup-tutupi.
’’Ini bukan merupakan hal yang normal untuk menjaga sikap Anda seperti orang yang sempurna, karena pada hari akhir nanti tak ada manusia yang sempurna. Saya tak pernah menunjukkan diri saya seperti orang yang sempurna,”ungkap Mourinho seperti dikutip Goal, Senin (7/5/2012)
Mourinho merupakan seorang pelatih yang mampu memenangkan gelar liga di empat negara berbeda. Sehingga prestasi tersebut membuat pelatih berusia 49 tahun itu yakin keberhasilannya mampu mengangkat citra positif melalui penilaian yang obyektif.
’’Tidak ada pelatih yang bisa memenangkan empat gelar di empat negara seperti Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol. Itu adalah penilaian yang sangat obyektif untuk saya. Itu adalah penghargaan yang tak bisa dipercaya,” pungkasnya.
()