Ketika murid ingin kalahkan guru

Selasa, 08 Mei 2012 - 08:37 WIB
Ketika murid ingin kalahkan guru
Ketika murid ingin kalahkan guru
A A A
Sindonews.com - Laga puncak Liga Europa musim 2011/2012 bukan semata All-Spanish Final. Atletico Madrid versus Athletic Bilbao di Arena National Bucharest, Kamis (10/5) dini hari WIB, adalah duel murid melawan guru.

Kedua tim papan atas Primera Liga itu ditangani pria-pria Argentina bertalenta. Bilbao memiliki Marcelo Bielsa, sedangkan Atletico mengandalkan Diego Simeone. Saat Bielsa menjadi entrenador Argentina pada Copa America 1999, Simeone adalah kapten.Saat Bielsa menukangi tim Tangodi Piala Dunia 2002, Simeone merupakan gelandang bertahan yang sangat diandalkan.

Kini, ketika menjadi pelatih Los Colchoneros, Simeone ”harus”menghadapi sang mentor. ”Saya memanggilnya El Prof (Sang Profesor). Dia adalah guru saya dan sejumlah pelatih muda Argentina. Kami memiliki hubungan sangat baik. Saya menghormatinya. Begitu pula dia kepada saya. Sangat aneh menghadapi dia di final. Tapi, di lapangan,kami profesional. Saya ingin menang,”ujar Simeone kepada AS.

Di Argentina,Bielsa mendapat julukan El Loco (Si Gila).Mendapat julukan seperti itu karena gaya dan karakter melatihnya yang di luar mainstream.Bielsa sangat memuja filosofi sepak bola menyerang. Bahkan,Josep ‘Pep’ Guardiola sempat mengaku mendapatkan pengaruh Bielsa.

Simeone juga menyebut banyak belajar dari Bielsa. Sepak bola atraktif yang coba ditampilkan Atletico musim ini disebut El Cholo merupakan hasil dari pengalaman semasa menjadi anak didik Bielsa.

Bielsa datang ke Bilbao pada awal musim ini.Awalnya,banyak yang ragu.Sebab, pengalaman pertama Bielsa melatih klub Spanyol (Espanyol) pada 1998 berakhir kegagalan.Namun,perlahan dan pasti Bielsa mampu membuktikan diri.

Di akhir musim, Bilbao tampil pada dua final bergengsi (Liga Europa dan Copa del Rey). Sementara Simeone datang ke Vicente Calderon pada Desember 2011 menggantikan Gregorio Manzano.

Di tangan Simeone,Atletico tampil lebih konsisten. Selain murid versus guru,laga puncak Liga Europa juga akan mempertemukan dua striker hebat Eropa.Fernando Llorente di kubu Bilbao dan Radamel Falcao di pihak Atletico.Dengan postur tinggi, Llorente adalah hantu bola udara. Chemistry yang sangat pas dengan playmaker muda Iker Muniain menjadikan kepala Llorente sangat tajam.

Didukung para gelandang brilian macam Ibai Gomez, Markel Susaeta, dan Javi Martinez,pasokan bola-bola atas kepada Llorente harus dihentikan para pemain belakang Los Colchonerossejak dini.

”Kami akan bermain seperti biasa.Tidak ada instruksi khusus kepada Llorente,Iker (Muniain), atau Javi (Martinez). Tidak ada strategi spesial menghadapi pertandingan itu. Kami akan tampil sebagai sebuah kesatuan tim yang tidak terpisahkan.Kami tetap akan menyerang sejak kick-off,”kata Bielsa, dikutip Reuters.

Jika Bielsa mengandalkan Llorente sebagai penjebol jala lawan, Simeone sangat berharap kepada naluri membunuh Falcao. Striker Kolombia itu datang ke final dengan status top skor Liga Europa musim 2010/2011 dengan 17 gol.Musim ini, El Tigre juga kembali bertengger di tangga paling atas daftar top skor.

Falcao mengumpulkan 10 gol. Jumlah itu sama dengan Klaas-Jan Huntelaar (Schalke 04). Hanya, Falcao memiliki potensi menambah gol karena masih menjalani satu laga lagi. Tidak hanya Falcao, lini depan Atletico juga memiliki Adrian Lopez. Striker muda tim Matador itu sering menjadi pemain yang menjadi solusi saat Falcao mendapat pengawalan ketat.

Sementara di lini tengah, kehadiran Arda Turan Diego Ribas da Cunha adalah jaminan lancarnya pasokan bola matang kepada Falcao dan Adrian. Hanya, Tiago Mendes akan absen karena mendapat kartu merah di semifinal.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5480 seconds (0.1#10.140)