PSM kecam manajemen timnas
A
A
A
Sindonews.com - PSM Makassar meradang menjelang laga Indonesian Premier League (IPL) dan Piala Indonesia (PI). Melawan Arema Malang di dua kompetisi tersebut, sejumlah penggawa andalan PSM masih mengikuti agenda pelatnas tim nasional senior dan U-23. PSSI selaku peyelenggara pelatnas pun enggan melepas para penggawa Pasukan Ramang untuk membela klub.
"Ini tidak masuk akal. Tujuh pemain penting kami tak diberi waktu untuk membela klub. Padahal kami akan melakoni laga penting," kecam pelatih kepala PSM Makassar Petar Segrt setelah sesi latihan tim di Golden Gyms.
Petar sendiri pantas merasa gusar atas kebijakan timnas senior dan U-23. Ia menilai bahwa timnas dan PSSI telah berlaku tidak adil bagi timnya yang tengah berjibaku di liga dan PI. Apalagi menurut pelatih berusia 46 tahun ini menunjuk bahwa tim lainnya diperlakukan lebih manis oleh PSSI.
"Buktinya Semen Padang dan Persebaya Surabaya juga mendapat panggilan yang sama dari timnas. Tapi mereka tidak mengirimkan satu pemain pun dan PSSI diam saja," ketusnya.
Langkah cepat pun sudah diambil oleh Petar. Ia mengaku sudah berkirim surat ke PSSI untuk meminta agar pemainnya segera dipulangkan untuk melawan Arema. Jika tidak, mantan pelatih Bali Devata FC ini akan mengirim surat susulan yang meminta agar seluruh laga PSM ditunda hingga agenda timnas usai.
"Segala kemungkinan komunikasi akan kami coba. Tapi masalahnya, surat kami tak pernah dibalas. Saya bahkan berpikir untuk menarik semua pemain yang ada di timnas," ketusnya.
Melawan Arema di dua laga yang akan datang, Petar memang harus menyiapkan skuad terbaiknya. Arema, menurut Petar, adalah salah satu tim kuat di Indonesia meski di musim ini prestasinya tak begitu menonjol. Apalagi peluang timnya masih terbuka lebar, untuk terus mengekor Semen Padang di puncak klasmen IPL.
Piala Indonesia juga tak dipandang sebelah mata oleh Petar. Menjuarai kompetisi kasta kedua ini, bisa jadi sebagai pelepas dahaga juara PSM, yang tak pernah mengangkat tropi lagi sejak tahun 2000 silam.
"Tuntutan untuk menang selalu besar. Kami harus bisa memberi sesuatu terhadap suporter. Tapi tanpa 7 pemain, apa yang bisa kami lakukan," tukas pelatih yang pernah membesut timnas Georgia itu.
Tim asuhannya terancam tak diperkuat 7 penggawa saat meladeni Arema Malang pada 12 dan 16 Mei nanti. Mereka adalah M Rahmat dan Satrio Syam yang ke timnas senior. Sedangkan sisanya lima pemain ke timnas U-23, yakni A.P. Dewa, Muhammad Aswar, Rasul Zainuddin, Kurniawan Karaman dan Rasyid Bakrie.
"Ini tidak masuk akal. Tujuh pemain penting kami tak diberi waktu untuk membela klub. Padahal kami akan melakoni laga penting," kecam pelatih kepala PSM Makassar Petar Segrt setelah sesi latihan tim di Golden Gyms.
Petar sendiri pantas merasa gusar atas kebijakan timnas senior dan U-23. Ia menilai bahwa timnas dan PSSI telah berlaku tidak adil bagi timnya yang tengah berjibaku di liga dan PI. Apalagi menurut pelatih berusia 46 tahun ini menunjuk bahwa tim lainnya diperlakukan lebih manis oleh PSSI.
"Buktinya Semen Padang dan Persebaya Surabaya juga mendapat panggilan yang sama dari timnas. Tapi mereka tidak mengirimkan satu pemain pun dan PSSI diam saja," ketusnya.
Langkah cepat pun sudah diambil oleh Petar. Ia mengaku sudah berkirim surat ke PSSI untuk meminta agar pemainnya segera dipulangkan untuk melawan Arema. Jika tidak, mantan pelatih Bali Devata FC ini akan mengirim surat susulan yang meminta agar seluruh laga PSM ditunda hingga agenda timnas usai.
"Segala kemungkinan komunikasi akan kami coba. Tapi masalahnya, surat kami tak pernah dibalas. Saya bahkan berpikir untuk menarik semua pemain yang ada di timnas," ketusnya.
Melawan Arema di dua laga yang akan datang, Petar memang harus menyiapkan skuad terbaiknya. Arema, menurut Petar, adalah salah satu tim kuat di Indonesia meski di musim ini prestasinya tak begitu menonjol. Apalagi peluang timnya masih terbuka lebar, untuk terus mengekor Semen Padang di puncak klasmen IPL.
Piala Indonesia juga tak dipandang sebelah mata oleh Petar. Menjuarai kompetisi kasta kedua ini, bisa jadi sebagai pelepas dahaga juara PSM, yang tak pernah mengangkat tropi lagi sejak tahun 2000 silam.
"Tuntutan untuk menang selalu besar. Kami harus bisa memberi sesuatu terhadap suporter. Tapi tanpa 7 pemain, apa yang bisa kami lakukan," tukas pelatih yang pernah membesut timnas Georgia itu.
Tim asuhannya terancam tak diperkuat 7 penggawa saat meladeni Arema Malang pada 12 dan 16 Mei nanti. Mereka adalah M Rahmat dan Satrio Syam yang ke timnas senior. Sedangkan sisanya lima pemain ke timnas U-23, yakni A.P. Dewa, Muhammad Aswar, Rasul Zainuddin, Kurniawan Karaman dan Rasyid Bakrie.
()