Gaji belum dibayar, Bang Jun segera mundur
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Persis Solo LPIS Junaidi memastikan mundur dari kursi kepelatihan tim berjuluk Laskar Sambernyawa Sabtu (12/5). Persoalan gaji yang belum dibayar dan kondisi fisiknya yang mulai menurun menjadi pertimbangan pria asal Balikpapan ini.
Junaidi memastikan akan mengirim surat pengunduran diri kepada managemen Persis jika hak-hak pemain sabtu Sabtu belum dipenuhi. "Saya mendapat tekanan yang berat. Jadi, kalau sampai Sabtu besok belum ada titik terang soal gaji, saya pasti akan mengirim surat pengunduran diri," katanya, Kamis (10/5).
Mantan pelatih Persiba Balikpapan itu menambahkan, langkah yang ditempuhnya ini bukan merupakan ancaman bagi managemen agar memenuhi kewajibannya. "Saya tidak mengancam, saya hanya ingin Persis bisa diselamatkan. Salah satu untuk menyelamatkan tim ini adalah gaji pemain dibayarkan. Pemain sangat penting. Bagaimana pun, pemain punya keluarga yang perlu dicukupi kebutuhannya," jelasnya.
Disinggung langkahnya ini akan diikuti para pemain atau ofiicial lainnya, Junaidi mengaku tidak tahu menahu. Namun, sejumlah pemain sudah memberi sinyal kuat untuk angkat kaki dari tim kebanggaan warga Solo tersebut, salah satunya adalah Sandy Firmansyah.
"Saya tidak tahu. Tapi perlu dicatat, saya tidak mengajak para pemain untuk rame-rame mundur, semua murni inisiatifnya sendiri. Saya sudah SMS ke Sandy, dia (Sandy) bilang memilih mundur kalau gaji belum dibayarkan," papar Bang Jun, sapaan akrabnya.
Bang Jun juga menepis rencana mundur dari coach Persis Solo tidak ada kaitannya dengan kekosongan pelatih Persijap Jepara setelah Agus Yuwono dinonaktifkan. Dia mengakui, sejumlah pengurus Persijap pernah menghubunginya untuk melatih Laskar Banaspati, julukan Persijap.
"Saat main di Madiun, pengurus Persijap menghubungi saya menanyakan apakah saya kerasan di Solo, saya jawab sangat kerasan. Saya tahu itu pertanyaan itu sinyal menawarkan kursi kepelatihan. Tapi saya menolak karena saya sangat kerasan di Solo. Jadi tidak benar kalau rencana saya mundur ini karena ada tawaran menjadi pelatih Persijap," ungkapnya.
Dia menjelaskan, alasannya mundur sebagai pelatih Persis hanya ada dua hal, yakni masalah gaji yang belum dibayarkan serta kesehatannya yang diakuinya memulai menurun.
"Dua hal itu alasan saya memilih mundur. Tidak ada kaitannya dengan Persijap. Jika saya benar-benar mundur, saya ingin istirahat dulu. Saya butuh memulihkan fisik dan berkumpul dengan keluarga. Ibaratnya, makan tidak makan yang penting kumpul (dengan keluarga)," ujarnya.
Belum ada konfirmasi resmi dari manajemen Persis. Ketika Chief Executive Officer (CEO) Persis Kesit Budi Handoyo dihubungi, saluran telepon genggamnya dialihkan. SMS yang dikirim juga belum dibalas.
Sebelumnya, Manajer Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengatakan, keterlambatan gaji pemain yang dialami skuad Persis Solo LPIS sudah menemukan titik terang. Gaji pemain bakal segera dilunasi, namun hari dan tanggal memang belum ada kepastian karena belum memegang dana tunai.
Junaidi memastikan akan mengirim surat pengunduran diri kepada managemen Persis jika hak-hak pemain sabtu Sabtu belum dipenuhi. "Saya mendapat tekanan yang berat. Jadi, kalau sampai Sabtu besok belum ada titik terang soal gaji, saya pasti akan mengirim surat pengunduran diri," katanya, Kamis (10/5).
Mantan pelatih Persiba Balikpapan itu menambahkan, langkah yang ditempuhnya ini bukan merupakan ancaman bagi managemen agar memenuhi kewajibannya. "Saya tidak mengancam, saya hanya ingin Persis bisa diselamatkan. Salah satu untuk menyelamatkan tim ini adalah gaji pemain dibayarkan. Pemain sangat penting. Bagaimana pun, pemain punya keluarga yang perlu dicukupi kebutuhannya," jelasnya.
Disinggung langkahnya ini akan diikuti para pemain atau ofiicial lainnya, Junaidi mengaku tidak tahu menahu. Namun, sejumlah pemain sudah memberi sinyal kuat untuk angkat kaki dari tim kebanggaan warga Solo tersebut, salah satunya adalah Sandy Firmansyah.
"Saya tidak tahu. Tapi perlu dicatat, saya tidak mengajak para pemain untuk rame-rame mundur, semua murni inisiatifnya sendiri. Saya sudah SMS ke Sandy, dia (Sandy) bilang memilih mundur kalau gaji belum dibayarkan," papar Bang Jun, sapaan akrabnya.
Bang Jun juga menepis rencana mundur dari coach Persis Solo tidak ada kaitannya dengan kekosongan pelatih Persijap Jepara setelah Agus Yuwono dinonaktifkan. Dia mengakui, sejumlah pengurus Persijap pernah menghubunginya untuk melatih Laskar Banaspati, julukan Persijap.
"Saat main di Madiun, pengurus Persijap menghubungi saya menanyakan apakah saya kerasan di Solo, saya jawab sangat kerasan. Saya tahu itu pertanyaan itu sinyal menawarkan kursi kepelatihan. Tapi saya menolak karena saya sangat kerasan di Solo. Jadi tidak benar kalau rencana saya mundur ini karena ada tawaran menjadi pelatih Persijap," ungkapnya.
Dia menjelaskan, alasannya mundur sebagai pelatih Persis hanya ada dua hal, yakni masalah gaji yang belum dibayarkan serta kesehatannya yang diakuinya memulai menurun.
"Dua hal itu alasan saya memilih mundur. Tidak ada kaitannya dengan Persijap. Jika saya benar-benar mundur, saya ingin istirahat dulu. Saya butuh memulihkan fisik dan berkumpul dengan keluarga. Ibaratnya, makan tidak makan yang penting kumpul (dengan keluarga)," ujarnya.
Belum ada konfirmasi resmi dari manajemen Persis. Ketika Chief Executive Officer (CEO) Persis Kesit Budi Handoyo dihubungi, saluran telepon genggamnya dialihkan. SMS yang dikirim juga belum dibalas.
Sebelumnya, Manajer Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengatakan, keterlambatan gaji pemain yang dialami skuad Persis Solo LPIS sudah menemukan titik terang. Gaji pemain bakal segera dilunasi, namun hari dan tanggal memang belum ada kepastian karena belum memegang dana tunai.
()