Sriwijaya matikan agresivitas Pahabol
A
A
A
Sindonews.com - Selain Patrich Wanggai dan Edward Ivakdalam, pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi menilai jika ada pemain lain yang patut diwaspadai saat timnya berhadapan dengan tim promosi dari Divisi Utama itu, dia adalah Ferinando Pahabol.
Bersama Patrich Wanggai, Pahabol merupakan pemain kunci permainan Persidafon Dafonsoro musim lalu di divisi utama. Hingga akhirnya, berhasil mengantarkan mereka promosi ke Indonesian Super League (ISL).
Ya, Pahabol adalah pemain muda yang memiliki talenta hebat, berkualitas dan sangat sulit bagi lawan untuk merebut bola dari kakinya. Kualitas yang dia miliki hampir sama dengan Andik Vermansyah.
Bahkan berkat penampilan cemerlang yang terus diperlihatkan pemain kelahiran 1 Januari 1990 itu bersama Persidafon menarik perhatian PSSI versi Djohar Arifin untuk memasukan namanya dalam daftar pemain Timnas U-23 yang tampil SEA Games Myanmar 2013.
Pemain dengan tinggi badan 157 cm dan berat 52 Kg ini juga menjadi salah satu aktor kemenangan Persidafon ketika sukses menaklukkan Persiram Raja Ampat dalam derby Papua dengan skor telak 6-0.
Saat itu, Pahabol menyumbangkan dua gol masing-masing pada menit ke-62 dan 64 selain Lukas Rumkabu pada menit 37 dan 89, Izak Oagai dimenit 78 serta Eduard Ivakdalam di menit 91. Dengan kemenangan tersebut tim kebanggan masyarakat Kabupaten Jayapura itu naik tiga strip ke peringkat sebelas dengan 28 poin.
''Ya memang selain Patrich Wanggai dan Edward Ivakdalam yang memiliki jam terbang tinggi, Pahabol merupakan pemain muda yang harus diwaspadai. Kreativitasnya dalam menyeimbangkan tim dalam menyerang maupun bertahan membuat dia menjadi salah satu pemain central dan menjadi kunci permainan Persidafon,” ungkapnya.
Pahabol juga menjadi tokoh sentral dibalik kemenangan Persidafon saat menaklukkan Gresik United 3-1 melalui 2 gol yang dicetaknya dan 1 gol lainnya oleh Edward Ivakdalam. Padahal ketika itu pemain bernomor punggung 16 itu baru dimasukkan oleh pelatih pada babak kedua. Namun, kehadirannya mampu mengubah arus serangan yang digalang Persidafon, sehingga Edu dkk berhasil menguasai jalannya laga.
Tetapi setelah Pahabol ditarik keluar setelah dirinya merasakan sakit pada kakinya, permainan Persidafon kembali menurun. Ini memperlihatkan jika Pahabol memang patut diwaspadai oleh para pemain bertahan SFC jika tidak ingin menjadi korban berikutnya.
Bahkan penampilan impresif Pahabol tidak hanya mendapatkan pujian dari pendukung Persidafon dan sesama rekan setimnya, tetapi juga datang dari Pelatih Asal Brazil Jackson F Tiago yang memiliki keyakinan jika Ferry Pahabol akan menjadi ikon Papua musim ini.
''Dia (Pahabol) memiliki visi bermain seperti Zah Rahan kalau di Persipura. Ia mampu menghidupkan lini tengah menjadi lebih banyak variasi serangan. Pergerakannya yang lincah serta didukung skill individu yang baik membuat lini tengah dan belakang kita harus menjaga ketat pergerakananya,”tandas Kas.
Bersama Patrich Wanggai, Pahabol merupakan pemain kunci permainan Persidafon Dafonsoro musim lalu di divisi utama. Hingga akhirnya, berhasil mengantarkan mereka promosi ke Indonesian Super League (ISL).
Ya, Pahabol adalah pemain muda yang memiliki talenta hebat, berkualitas dan sangat sulit bagi lawan untuk merebut bola dari kakinya. Kualitas yang dia miliki hampir sama dengan Andik Vermansyah.
Bahkan berkat penampilan cemerlang yang terus diperlihatkan pemain kelahiran 1 Januari 1990 itu bersama Persidafon menarik perhatian PSSI versi Djohar Arifin untuk memasukan namanya dalam daftar pemain Timnas U-23 yang tampil SEA Games Myanmar 2013.
Pemain dengan tinggi badan 157 cm dan berat 52 Kg ini juga menjadi salah satu aktor kemenangan Persidafon ketika sukses menaklukkan Persiram Raja Ampat dalam derby Papua dengan skor telak 6-0.
Saat itu, Pahabol menyumbangkan dua gol masing-masing pada menit ke-62 dan 64 selain Lukas Rumkabu pada menit 37 dan 89, Izak Oagai dimenit 78 serta Eduard Ivakdalam di menit 91. Dengan kemenangan tersebut tim kebanggan masyarakat Kabupaten Jayapura itu naik tiga strip ke peringkat sebelas dengan 28 poin.
''Ya memang selain Patrich Wanggai dan Edward Ivakdalam yang memiliki jam terbang tinggi, Pahabol merupakan pemain muda yang harus diwaspadai. Kreativitasnya dalam menyeimbangkan tim dalam menyerang maupun bertahan membuat dia menjadi salah satu pemain central dan menjadi kunci permainan Persidafon,” ungkapnya.
Pahabol juga menjadi tokoh sentral dibalik kemenangan Persidafon saat menaklukkan Gresik United 3-1 melalui 2 gol yang dicetaknya dan 1 gol lainnya oleh Edward Ivakdalam. Padahal ketika itu pemain bernomor punggung 16 itu baru dimasukkan oleh pelatih pada babak kedua. Namun, kehadirannya mampu mengubah arus serangan yang digalang Persidafon, sehingga Edu dkk berhasil menguasai jalannya laga.
Tetapi setelah Pahabol ditarik keluar setelah dirinya merasakan sakit pada kakinya, permainan Persidafon kembali menurun. Ini memperlihatkan jika Pahabol memang patut diwaspadai oleh para pemain bertahan SFC jika tidak ingin menjadi korban berikutnya.
Bahkan penampilan impresif Pahabol tidak hanya mendapatkan pujian dari pendukung Persidafon dan sesama rekan setimnya, tetapi juga datang dari Pelatih Asal Brazil Jackson F Tiago yang memiliki keyakinan jika Ferry Pahabol akan menjadi ikon Papua musim ini.
''Dia (Pahabol) memiliki visi bermain seperti Zah Rahan kalau di Persipura. Ia mampu menghidupkan lini tengah menjadi lebih banyak variasi serangan. Pergerakannya yang lincah serta didukung skill individu yang baik membuat lini tengah dan belakang kita harus menjaga ketat pergerakananya,”tandas Kas.
()