PASI Sumsel kecewa pernyataan Jauhari Johan

Selasa, 22 Mei 2012 - 02:22 WIB
PASI Sumsel kecewa pernyataan Jauhari Johan
PASI Sumsel kecewa pernyataan Jauhari Johan
A A A
Sindonews.com - Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumsel kecewa atas pernyataan pelari andalan Sumsel Jauhari Johan usai menjuarai Jakarta International 10 K (JI 10K), Minggu (20/5). Jauhari menyatakan dia menjadi juara di saat tidak mendapat perhatian dari PASI Sumsel.
Sekretaris Umum Pengprov PASI Sumsel Zulfaini M Ropi menyatakan, pernyataan Jauhari di salah satu media terbitan Sumsel sangat bertolak belakang dari kenyataan yang ada. Menurut Zulfaini, selama ini PASI Sumsel tetap memperhatikan atlet-atletnya yang berlatih di luar Sumsel. ''Yang jelas pernyataan Jauhari itu membingungkan kami (PASI Sumsel). Sebab selama ini PASI maupun KONI Sumsel selalu memberikan perhatian baik itu uang pembinaan maupun peralatan latihan,” ujar Zulfaini.
Menurut Zulfaini, pada kasus JI 10K, Jauhari mengikuti lomba dengan status sebagai atlet Pelatnas yang notabene binaan PB PASI. Sementara Pengprov PASI Sumsel hanya mendapat pemberitahuan bahwa atletnya mengikuti JI 10K.

''Dengan status sebagai atlet Pelatnas, maka yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan mengikuti lomba ya seharusnya PB PASI. Lalu kenapa Jauhari menyudutkan Sumsel yang seolah-olah tidak memerhatikannya. Kalau dia tidak didaftarkan oleh PB PASI untuk mengikuti berbagai event maka barulah Pengprov PASI Sumsel atau KONI Sumsel yang memfasilitasinya,” tuturnya.

Diakui Zulfaini, KONI Sumsel memang baru menganggarkan dana bagi Pelatda Sumsel untuk persiapan PON XVIII Riau 2012 terhitung bulan Mei 2012. Meski demikian bukan berarti atlet yang telah menjalani Pelatda sebelum bulan Mei 2012 tidak mendapat pergantian biaya. Ditegaskan Zulfaini, biaya yang telah dikeluarkan atlet yang bersangkutan akan diupayakan untuk diganti KONI Sumsel.

''Memang sebelumnya ada kekhawatiran dari atlet Sumsel yang berlatih di luar Sumsel seperti Ni Putu Desi di Jakarta dan Jauhari Johan di Pengalengan, bahwa biaya yang telah dikeluarkan untuk latihan tidak diganti oleh KONI Sumsel. Tapi berdasarkan pertemuan sebelumnya di Jakarta, saya sudah minta mereka membuat rincian biaya selama mereka latihan. Nanti akan diajukan ke KONI Sumsel untuk diusahakan penggantiannya,” papar Zulfaini.

Jauhari Johan yang dihubungi melalui telepon selulernya kemarin siang menyatakan no comment atas pernyataannya yang dimuat salah satu media terbitan Sumsel. Bahkan dengan terburu-buru ayah satu anak itu memutuskan sambungan telepon.

Adapun pernyataan Jauhari yang memicu kekecewaan PASI Sumsel adalah sebagai berikut, ''Semua saya biaya sendiri. Mulai dari latihan di Pengalengan sampai lomba. Ini sebagai bukti bahwa tanpa ada perhatian dari Sumsel pun, saya bisa berprestasi. Tapi apa yang saya lakukan sepengetahuan PASI Sumsel.”

Jauhari menjadi yang terbaik di JI 10K dengan catatan waktu 30 menit 52 detik. Jauhari mengungguli saingan beratnya Agus Prayogo yang finish kedua. Atlet Sumsel lainnya yang sukses finish 10 besar adalah Marwan di posisi 7 dan Ratna Dewi di kategori putri yang finish di posisi 6.

Berhak atas hadiah Rp 25 juta, Jauhari menyatakan uang tersebut akan ditabungnya untuk biaya latihan di Pengalengan sambil menunggu perhatian dari Sumsel.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9524 seconds (0.1#10.140)