PSIS manfaatkan problem psikis musuh
A
A
A
Sindonews.com - PSIS harus mampu memanfaatkan kondisi psikis tim-tim yang bakal menjadi lawan PSIS di dua pertandingan terakhir kompetisi Divisi Utama PSSI Grup II. Persipasi Bekasi dan Persis Solo tengah dilanda permasalahan finansial.
Imbasnya, baik Persipasi maupun Persis mulai keteteran dalam perburuan tiket promosi. Di putaran pertama, Persipasi merupakan tim yang sangat menakutkan bagi lawan-lawannya. PSIS juga pernah menjadi korban keganasan tim berjuluk Laskar Patriot tersebut.
Saat bertandang di markas mereka di putaran pertama lalu, PSIS dihajar habis-habisan dengan skor 2-5. Itu sekaligus menjadi kekalahan terbesar PSIS di musim ini. Beberapa kali Persipasi juga mampu memuncaki posisi puncak klasemen. Saat ini, Persipasi juga memang masih menjadi ancaman serius.
Tim besutan Warta Kusumah tersebuit memasih menghuni papan atas yaitu posisi ketiga. Nilai yang dikumpulkan Persipasi juga sama dengan milik PSIS, yakni 26 poin. Namun PSIS berhak berada di posisi kedua karena unggul dalam produktivitas gol.
Akan tetapi, motivasi para pemain Persipasi tengah menurun. Salah satunya disebabkan para pemain belum menerima gaji dan bonus yang kabarnya mencapai lima bulan. Situasi serupa juga tengah melanda Persis Solo. Di akhir putaran pertama, Laskar Sambernyawa (julukan Persis) berhasil finish di peringkat ketiga.
Data pertemuan dengan PSIS juga menunjukkan kualitas tim besutan Junaedi tersebut. Saat bertemu di Semarang, PSIS harus bersusah payah mengalahkan mereka. Skor akhirpun sangat tipis, yakni 1-0 untuk kemenangan Donny Siregar dkk. Akan tetapi, perlahan kekuatan Persis menurun.
Problem finansial diyakini menjadi pemicu anjloknya motivasi Affan Lubis dkk. Pelatih Junaedi bahkan pernah berniat mundur dari jabatannya. Para pemain juga sempat tidak melakukan latihan. Situasi ini berimbas di pertandingan. Persis kehilangan empat angka di kandang sendiri. Mereka ditahan imbang Persepar dan Persikab.
Bahkan, pertandingan melawan Persikab pekan lalu sampai berujung pada kericuhan. Melihat situasi ini, pelatih kiper PSIS Agus Yatmono tetap meminta pasukannya untuk waspada. Ini adalah detik-detik yang sangat menegangkan dan menentukan nasib tim di pengujung kompetisi.
PSIS dituntut tidak hanya memenangkan pertandingan, akan tetapi juga harus menabung gol sebanyak-banyaknya. Karena tidak menutup kemungkinan, peringkat di akhir klasemen nanti ditentukan selisih gol.
”Selisih poin tim satu dengan lainnya sangat ketat. Kami harus bisa melewati pekan-pekan krusial ini. Para pemain tentu paham apa yang harus mereka lakukan,” ungkap pelatih kiper yang dipercaya menjadi pemegang kendali PSIS sebelum kedatangan pelatih kepala Gusnul Yakin tersebut.
Semangat juga digelorakan sang kapten Donny Fernando Siregar. Menurut dia, saat ini seluruh pemain PSIS tengah dalam kondisi on fire. Kemenangan besar 5-0 atas PPSM Kartika Nusantara Magelang dan keberhasilan menahan imbang tuan rumah Persik Kediri 1-1 menjadi pelecut perjuangan skuad Mahesa Jenar.
D”Kami tidak boleh menyerah sebelum kompetisi berakhir. Dua laga tersisa akan menjadi penentu nasib kami di kompetisi musim depan. Kami tidak ingin menunggu hasil pertandingan tim lain, prestasi PSIS harus diraih dari perjuangan kami sendiri,” ujar Donny.
Imbasnya, baik Persipasi maupun Persis mulai keteteran dalam perburuan tiket promosi. Di putaran pertama, Persipasi merupakan tim yang sangat menakutkan bagi lawan-lawannya. PSIS juga pernah menjadi korban keganasan tim berjuluk Laskar Patriot tersebut.
Saat bertandang di markas mereka di putaran pertama lalu, PSIS dihajar habis-habisan dengan skor 2-5. Itu sekaligus menjadi kekalahan terbesar PSIS di musim ini. Beberapa kali Persipasi juga mampu memuncaki posisi puncak klasemen. Saat ini, Persipasi juga memang masih menjadi ancaman serius.
Tim besutan Warta Kusumah tersebuit memasih menghuni papan atas yaitu posisi ketiga. Nilai yang dikumpulkan Persipasi juga sama dengan milik PSIS, yakni 26 poin. Namun PSIS berhak berada di posisi kedua karena unggul dalam produktivitas gol.
Akan tetapi, motivasi para pemain Persipasi tengah menurun. Salah satunya disebabkan para pemain belum menerima gaji dan bonus yang kabarnya mencapai lima bulan. Situasi serupa juga tengah melanda Persis Solo. Di akhir putaran pertama, Laskar Sambernyawa (julukan Persis) berhasil finish di peringkat ketiga.
Data pertemuan dengan PSIS juga menunjukkan kualitas tim besutan Junaedi tersebut. Saat bertemu di Semarang, PSIS harus bersusah payah mengalahkan mereka. Skor akhirpun sangat tipis, yakni 1-0 untuk kemenangan Donny Siregar dkk. Akan tetapi, perlahan kekuatan Persis menurun.
Problem finansial diyakini menjadi pemicu anjloknya motivasi Affan Lubis dkk. Pelatih Junaedi bahkan pernah berniat mundur dari jabatannya. Para pemain juga sempat tidak melakukan latihan. Situasi ini berimbas di pertandingan. Persis kehilangan empat angka di kandang sendiri. Mereka ditahan imbang Persepar dan Persikab.
Bahkan, pertandingan melawan Persikab pekan lalu sampai berujung pada kericuhan. Melihat situasi ini, pelatih kiper PSIS Agus Yatmono tetap meminta pasukannya untuk waspada. Ini adalah detik-detik yang sangat menegangkan dan menentukan nasib tim di pengujung kompetisi.
PSIS dituntut tidak hanya memenangkan pertandingan, akan tetapi juga harus menabung gol sebanyak-banyaknya. Karena tidak menutup kemungkinan, peringkat di akhir klasemen nanti ditentukan selisih gol.
”Selisih poin tim satu dengan lainnya sangat ketat. Kami harus bisa melewati pekan-pekan krusial ini. Para pemain tentu paham apa yang harus mereka lakukan,” ungkap pelatih kiper yang dipercaya menjadi pemegang kendali PSIS sebelum kedatangan pelatih kepala Gusnul Yakin tersebut.
Semangat juga digelorakan sang kapten Donny Fernando Siregar. Menurut dia, saat ini seluruh pemain PSIS tengah dalam kondisi on fire. Kemenangan besar 5-0 atas PPSM Kartika Nusantara Magelang dan keberhasilan menahan imbang tuan rumah Persik Kediri 1-1 menjadi pelecut perjuangan skuad Mahesa Jenar.
D”Kami tidak boleh menyerah sebelum kompetisi berakhir. Dua laga tersisa akan menjadi penentu nasib kami di kompetisi musim depan. Kami tidak ingin menunggu hasil pertandingan tim lain, prestasi PSIS harus diraih dari perjuangan kami sendiri,” ujar Donny.
()