Impian Dejan jadi kenyataan
Rabu, 23 Mei 2012 - 09:53 WIB
Impian Dejan jadi kenyataan
A
A
A
Sindonews.com - Kembalinya Pelatih Arema FC Dejan Antonic ke Hongkong ternyata sudah menjadi impiannya sejak dulu. Setelah meninggalkan Kitchee FC pada 2008, ia menyimpan hasrat bakal kembali ke kandang tim yang mengorbitkan namanya itu, walau harus berstatus sebagai pelatih tim lawan.
Impian tersebut ternyata kesampaian. Setelah lima tahun berselang, ia kembali ke markas Kitchee FC bersama tim Arema di fase knock out AFC Cup. Kesempatan ini tak disia-siakan Dejan untuk bereuni dengan rekan-rekannya semasa menangani Kitchee FC.
Bagi manajemen maupun supporter klub ternama di Hongkong ini, nama Dejan jelas tak bisa dihapus begitu saja. Ia sudah tercatat dengan manis dalam sejarah klub, karena pernah mempersembahkan beberapa trophy di liga domestik bagi Kitchee FC selama tiga tahun sebagai pelatih.
Pelatih yang juga mantan pemain Persema Malang dan Persita Tangerang ini mengakui Kitchee FC sangat berjasa dalam karir kepelatihannya. "Saya berkembang di sini. Saya belajar banyak sebagai pelatih di klub ini juga. Ini jelas sangat emosional ketika menghadapi tim yang berpengaruh besar pada karir saya," ungkap Dejan.
Ia juga mengaku mendapat sambutan hangat di Hongkong, terutama dari rekan-rekannya yang pernah bekerjasama di dunia sepakbola. Pelatih berpaspor Serbia ini meluangkan waktu khusus untuk bertemu dengan orang-orang yang pernah berada di sekelilingnya pada awal karir sebagai pelatih.
Bagaimana soal laga nanti? Walau datang sebagai lawan, bermain di markas mantan klubnya ternyata membangkitkan gairah tersendiri. Walau menaruh hormat pada Kitchee FC dan supporternya, Dejan tetap berorientasi pada kemenangan timnya, Arema FC.
"Saya meninggalkan Kitchee FC dengan baik-baik. Kami masih berhubungan baik. Tanpa mengurangi hormat, saya sangat tertantang untuk mengalahkan Kitchee FC. akan menjadi hasil yang luar biasa kalau Arema bisa menang di sini. Saya akan benar-benar profesional," tukas pemain yang juga pernah bekerja untuk timnas Hongkong tersebut.
Malah diakuinya, begitu eratnya hubungan emosional, Dejan mengaku masih terus mengikuti perkembangan mantan timnya itu. Tak heran jika ia tak kesulitan menerawang kekuatan klub yang pernah dibela striker nasional Indonesia Rocchy Puttiray itu. Bahkan kemampuan individu pemain pun Dejan sudah mengetahuinya.
Dejan berpendapat, dalam beberapa musim terakhir Kitchee begitu efektif dalam belanja pemain, hingga tak heran tim ini tetap stabil dan dominan di liha Hongkong. Tak heran jika pemain juga cukup berpengalaman di kancah Asia karena hampir tiap musim selalu menjadi tim papan atas yang mendapat tiket lolos ke level AFC Cup.
Tentang sosok pelatih Josep Balague? "Dia pelatih yang mempunyai karakter bagus dan pintar memotivasi tim. Strategi yang diterapkan juga efektif. Kitchee FC sangat beruntung memiliki Josep dan saya merasa terhormat bisa beradu strategi dengan dia," pungkas Dejan.
Impian tersebut ternyata kesampaian. Setelah lima tahun berselang, ia kembali ke markas Kitchee FC bersama tim Arema di fase knock out AFC Cup. Kesempatan ini tak disia-siakan Dejan untuk bereuni dengan rekan-rekannya semasa menangani Kitchee FC.
Bagi manajemen maupun supporter klub ternama di Hongkong ini, nama Dejan jelas tak bisa dihapus begitu saja. Ia sudah tercatat dengan manis dalam sejarah klub, karena pernah mempersembahkan beberapa trophy di liga domestik bagi Kitchee FC selama tiga tahun sebagai pelatih.
Pelatih yang juga mantan pemain Persema Malang dan Persita Tangerang ini mengakui Kitchee FC sangat berjasa dalam karir kepelatihannya. "Saya berkembang di sini. Saya belajar banyak sebagai pelatih di klub ini juga. Ini jelas sangat emosional ketika menghadapi tim yang berpengaruh besar pada karir saya," ungkap Dejan.
Ia juga mengaku mendapat sambutan hangat di Hongkong, terutama dari rekan-rekannya yang pernah bekerjasama di dunia sepakbola. Pelatih berpaspor Serbia ini meluangkan waktu khusus untuk bertemu dengan orang-orang yang pernah berada di sekelilingnya pada awal karir sebagai pelatih.
Bagaimana soal laga nanti? Walau datang sebagai lawan, bermain di markas mantan klubnya ternyata membangkitkan gairah tersendiri. Walau menaruh hormat pada Kitchee FC dan supporternya, Dejan tetap berorientasi pada kemenangan timnya, Arema FC.
"Saya meninggalkan Kitchee FC dengan baik-baik. Kami masih berhubungan baik. Tanpa mengurangi hormat, saya sangat tertantang untuk mengalahkan Kitchee FC. akan menjadi hasil yang luar biasa kalau Arema bisa menang di sini. Saya akan benar-benar profesional," tukas pemain yang juga pernah bekerja untuk timnas Hongkong tersebut.
Malah diakuinya, begitu eratnya hubungan emosional, Dejan mengaku masih terus mengikuti perkembangan mantan timnya itu. Tak heran jika ia tak kesulitan menerawang kekuatan klub yang pernah dibela striker nasional Indonesia Rocchy Puttiray itu. Bahkan kemampuan individu pemain pun Dejan sudah mengetahuinya.
Dejan berpendapat, dalam beberapa musim terakhir Kitchee begitu efektif dalam belanja pemain, hingga tak heran tim ini tetap stabil dan dominan di liha Hongkong. Tak heran jika pemain juga cukup berpengalaman di kancah Asia karena hampir tiap musim selalu menjadi tim papan atas yang mendapat tiket lolos ke level AFC Cup.
Tentang sosok pelatih Josep Balague? "Dia pelatih yang mempunyai karakter bagus dan pintar memotivasi tim. Strategi yang diterapkan juga efektif. Kitchee FC sangat beruntung memiliki Josep dan saya merasa terhormat bisa beradu strategi dengan dia," pungkas Dejan.
()
