Sriwijaya tantang Persipura perang terbuka

Sabtu, 26 Mei 2012 - 07:48 WIB
Sriwijaya tantang Persipura perang terbuka
Sriwijaya tantang Persipura perang terbuka
A A A
Sindonews.com - Sriwijaya FC siap memperagakan permainan terbuka saat meladeni Persipura ketika kedua tim bentrok Minggu (26/5) nanti di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Pelatih SFC Kas Hartadi mengungkapkan, menghadapi tim seperti Mutiara Hitam-julukan Persipura- yang memiliki agresitas tinggi dalam bermain dan diperkuat oleh para pemain berkelas, adalah sebuah kesalahan jika mereka harus bermain bertahan dan hanya mengandalkan serangan balik.

Untuk itu, dirinya telah menginstruksi para pemainnya agar langsung menganbil inisiatif menyerang setelah wasit meniup pluit tanda dimulainya pertandingan. Dengan cara ini diharapkan Laskar Wong Kito bisa mengusai jalannya pertandingan.

Selain itu, arsitek asal Solo ini meminta agar para pemain bisa bermin disiplin dalam menjaga areal masing-masing, terutama yang berada dilini belakang dan tidak memberikan kesempatan kepada Zah Rahan dan Alberto ‘Beto’ Goncalves untuk mengembangkan permnainan.

Karena kunci permainan Persipura terletak pada kedua pemain ini setelah sejumlah pilar utama mereka seperti Boaz Salossa, Titus Bonai dll tidak bisa diturunkan dengan alasan yang berfbeda-beda.

Kembali bermainnya dua pemain yang menjadi roh permainan SFC seperti Ponaryo Astaman dan Firman Utina diharapkan dapat menghidupkan kembali lini tengah saat melakukan tekanan, maupun saat bertahan.

''Kalau mau menang kita harus lebih agresif dan menyerang, apalagi kita selaku tuan rumah. Kita berharap Persipura tidak bermain tertutup dan melademi permainan terbuka yang kita peragakan nanti. Sehingga para penonton dapat benar-benar terhibur dan melihat dengan sendiri siapakah tim yang terbaik,” ungkapnya.

Pada pertemuan kedua tim sebelumnya di putaran pertama yang berlangsung di Stadion Mandala, Jayapura, SFC juga sudah menerapkan permainan terbuka dan hasilnya pun cukup baik meskipun harus kalah 2-1.

Namun Kas menilai kekalahan timnya saat itu bukan murni lantaran anak asuhnya kalah dari segi kualitas, tetapi lebih kepada kurang beruntung dan juga lantaran adanya faktor non teknis.

''Sebenarnya kita saat itu menguasi jalannya pertandingan dan terus melakukan tekanan, tetapi lagi-lagi faktor non tehnis membuat tim kita harus pulang tanpa membawa poin,” jelasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6029 seconds (0.1#10.140)