Pemain ancam mogok, klub tetap tenang

Rabu, 30 Mei 2012 - 00:41 WIB
Pemain ancam mogok,...
Pemain ancam mogok, klub tetap tenang
A A A
Sindonews.com - Ancaman mogok yang akan dilakukan para pemain sepak bola yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), mendapat tanggapan langsung dari klub. Klub meminta, jika hal itu harus dilakukan harusnya pada ketentuan yang ada.

Sebanyak 13 klub baik dari kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL), diminta untuk menyelesaikan tanggung jawab selambat-lambatnya sampai 7 Juni mendatang. Adapun beberapa klub yang dimaksud di antaranya ada tujuh klub dari IPL dan enam klub lainyya tergabung dari ISL.

Klub-klub yang dimaksud adalah Persija Jakarta, Deltras Sidoarjo, Sriwijaya FC (SFC), Pelita Jaya Karawang, Persela Lamongan, dan Arema FC Malang yang tergabung dalam ISL. Adapun dari IPL ada Persija, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PPSM Magelang, Bontang FC, Persiraja Banda Aceh, dan PSM Makassar.

''Saya sudah dengar kabar tersebut. Apa yang dilakukan pemain memang ada benarnya, tapi tentu saja harus dilakukan sesuai dengan kontrak yang ada. Biasanya tiga bulan jika gaji tidak dibayarkan, pemain berhak untuk melakukan mogok main atau apa pun,” ungkap manajer Persija IPL, Ardhi Tjahyoko.

Mantan manajer Jakarta FC ini pun tidak menyangkal jika ada penunggakan gaji diklubnya tersebut. Ardhi menyampaikan, jika para pemainnya sudah dua bulan lamanya belum mendapatkan pembayaran gaji. Akan tetapi, manajemen meminta jika benar aksi pemogokan akan dilakukan, harus sesuai dengan kesepakatan kontrak.

''Di Persija sendiri, belum gajian hampir dua bulan lamanya. Tapi yang sebulan pertama sudah dibayarkan sekitar 20 persen kepada pemain. Saya sempat katakan kepada pemain untuk menyelesaikan kompetisi yang tinggal menyisakan empat sampai lima pertandingan terakhir, setelah itu baru dibicarakan lagi masalah yang ada,” papar Ardhi.

''Saya kembali sampaikan, jika memang sudah berjalan selama tiga bulan silahkan pemain mogok atau melakukan apa pun. Tapi jika belum, sebaiknya jangan dulu diambil langkah tersebut. Karena dalam kontrak, setelah tiga bulan tidak dibayarkan baru pemain bisa melakukan aksi btersebut,” sambungnya.

Sementara dari pihak SFC, manajemen klub berjuluk Laskar Wong Kito ini tidak terlalu khawatir dengan rencana para pemainnya untuk melancarkan aksi mogok. Komunikasi yang baik antara klub dan pemain menjadi dasar keyakinan tersebut. Klub yang saat ini berpeluang besar keluar sebagai juara ISL musim ini, keterlambatan dua bulan gaji sebenarnya sudah dibicarakan dengan seluruh pemain.

''Kalau di kami sebenarnya tidak ada masalah. Karena kami terus mengomunikasikan dengan pemain. Kalau di SFC memang belum dibayarkan selama dua bulan. Tapi saya tegaskan, itu bukan menunggak tapi atas kesepakatan dengan para pemain. Saat itu, kami sampaikan kepada pemain jika gaji bulan lalu akan dirapel dengan bulan selanjutnya. Dan pemain pun setuju dengan kesepakatan itu,” terang Direktur Teknik SFC, Hendri Zainuddin.

Pihak SFC pun berkeyakinan, jika masalah ini tidak akan memberikan dampak buruk bagi tim. Hendri kembali menegaskan, walau belum mendapatkan gaji selama dua bulan, pemain terus diberikan bonus. Selepas menang dari Persipura Jayapura, Ponaryo Astaman dkk disampaikan Hendri telah diganjar bonus Rp. 200 juta.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0463 seconds (0.1#10.140)